Sepulang dari pemakaman christy pulang dengan digendong opanya. Shani yang melihat langsung mengikuti opa yang membawa christy ke kamarnya..
Shani melihat wajah sembab putrinya itu. Opa yang menyadari anaknya hadir langsung bertanya "kamu tidak apa-apa nak? "Seorang ayah pasti mengkhawatirkan kondisi anaknya
Shani masuk jauh kedalam kamar christy "shani baik pah.. Tapi anak-anak??? Entahlah.. "
Opa memegang wajah putrinya "percayalah kamu mampu melewati semua ini.. "
Shani mengusap lembut tangan putrinya, air matanya tak terasa jatuh kembali membasahi pipinya..
Disisi lain azizi sepulang dari pemakaman melihat foto keluarga mereka yang terpajang kokoh di ruang tamu..
Toktoktok.. Ketukan pintu mengalihkan pandangannya "hay zee.."olla datang bersama Ariel ibunya
"Eh olla.. Tante.. "Azizi menciun tangan bu ariel
"Tante turut berbela sungkawa ya zee"
"Terima kasih tante.. Ayo masuk tante nanti zee panggilkan mami.. Mungkin mami ada dikamar christy "ucap azizi
"Oh ya zee.. Gimana keadaan christy? "Tanya olla
Sejujurnya dari raut wajah azizi saja olla bisa menebak jika sahabatnya tidak baik-baik saja "uhmm.. Dia sangat terpukul la.. Kamu taulah bagaimana dekatnya dia dengan daddy"jelas azizi
"Iya sih.. Kasihan juga christy.. "
"Kok masih disini ayok tante.. Olla.. Masuk"azizi mempersilakan keduanya masuk keruang tengah dimana masih banyak orang disana..
Toktoktok
Azizi melihat keluarga teman seangkatannya datang untuk ber takziah..
"Kami sekeluarga turut berbela sungkawa zee.. "Ayah dari devandra dan jessi mewakili
"Terimakasih om.. Semuanya ayok masuk.. Semua orang ada didalam"azizi mempersilakan mereka untuk masuk
3 orang memang masuk tapi devandra tidak, dia tetap bersama dengan azizi diruang tamu..
"Bagaimana kabarmu zee? "Tanya devandra
"Aku baik.. Kamu tidak perlu basa basi tanya kabar jika sebenarnya kamu ingin bertanya tentang christy kan? "Tebakan azizi benar
Devandra begitu mengkhawatirkan bahkan entah berapa kali devandra melihat christy histeris di pemakaman dan nyaris pingsan juga..
"Dia sedang istirahat.. Dia butuh waktu dengan semua ini.. "Ucap azizi
"Aku mengerti zee.. Tolong jangan tinggalkan dia zee"
"Tampa kamu suruh.. Aku pasti menjaganya!!!.. Aku kakaknya dan sudah menjadi tugas seorang kakak untuk menjaga adiknya"tegas azizi
Azizi menyadari jika devandra menaruh hati untuk christy. Azizi sedikit melangkah maju kehadapan devandra "adekku masih kecil.. Jika kamu mau main-main jangan dengan christy karna sebelum kamu berani mempermainkan perasaan nya kamu harus berhadapan denganku.. "
Azizi meninggalkan devandra yang mematung. Ancaman azizi tidak pernah main-main, jika berkaitan dengan christy, azizi pasti akan maju lebih dulu..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shani yang menemui para tamu yang bertaziah. Meskipun badannya lelah tapi shani masih menghargai tamu yang datang..
Sedang berbicara tentang kepergian gracio yang mendadak bersama orang tua olla juga devandra tiba-tiba christy muncul dari arah tangga berteriak memanggil-manggil gracio..
Oma langsung mendekati cucunya "sayang tenang dulu nak.. "Oma tidak terlalu lancar berbahasa isyarat tapi oma masih berusaha menenangkan cucunya sebisa yang dia ketahui dengan gerakan tubuh..
"Daddy mana oma.. Daddy kenapa belum pulang!!! "Semua orang melihat kearah christy termasuk jessi juga devandra
Azizi bangkit dari posisi duduknya lalu mendekati christy "toya.. Tenang ya"azizi menggerakan tangan nya
Christy yang melihat azizi sedikit tenang tapi ketika melihat kembali semua orang memakai pakaian serba hitam tiba-tiba tubuh christy lemas..
Azizi yang ada di didekat christy langsung menahannya "enggak hiks hikss.. Daddy gak mungkin ninggalin aku hiksssss"
Oma melihat anaknya yang kembali meneteskan air mata melihat christy seperti sekarang ini..
"Udah toy.. "
"Hiksss.. "Christy memeluk azizi dan menangis sejadi-jadinya
Jessi melihat christy seperti itu langsung memeluk tangan ayahnya, dia pun menjadi takut jika apa yang terjadi pada christy bisa terjadi padanya.. Ibu Ariel yang duduk samping shani menenangkan shani yang kembali hanyut dalam rasa sedihnya..
Kehilangan itu nyata dan sakit rasanya yang melihat bisa mengatakan kuat tapi faktanya kuat itu hanya sebuah kata kiasan agar kepercayaan diri kembali tumbuh untuk menjadi kehidupan selanjutnya..