Ekstra 2

1.3K 106 9
                                    

Di sini keduanya di caffe milik arkiel. mereka berdua makan dengan tenang. Lalu tiba tiba di ganggu Oleh 6 orang yg datang.

"Boleh ga ikut gabung? " arkiel menatap mereka dan terpaku pada 2 sepasang yg tadi dia temui di rumah sakit.

"Silahkan.. Masih banyak tempat kok" ujar sela membuat arkiel berdecak kesal.

"Jangan gitu ntar caffe kamu sepi loh" nasihat sela.

"Iya iya" sahut arkiel membuat tawa merdu milik gadis itu menenangkan hatinya yg awalnya dongkol.

"Daddy sama momy ga kenal kita? " sela maupun arkiel menatap seorang gadis yg menatap sendu mereka.

Arkiel maupun sela saling pandang, lalu menggeleng pelan merasa tak enak.

"Kalo gitu kenalan lagi" celetuk gadis lain nya.

"Aku natasya dan ini suami aku Nathaniel. " ujar tasya.

"Kalo aku balqis.. Dan ini suami aku, revano" sahut gadis yg tadi bertanya.

"Kalo aku melati, dan ini suami aku, radika" ujar gadis yg tadi berceletuk.

"Kita anak mommy dan daddy" ujar ketiganya membuat 3 pemuda itu tersenyum melihat wajah antusiasme istri mereka.

"Kita ga kenal" ujar sela di angguki arkiel.

"Mawar, bilqis, sesil, ravin, revan, fahmi... Mimpi itu nyata mom" ujar bilqis menunjuk satu persatu mereka.

"Mimpi itu nyata, kita masuk ke 1 dimensi, kita berharap kalian tidak melupakan kita" ujar dika membuat arkiel dan ataya tersenyum.

"Anak mommy udah gede... Mau peluk hmm? " ujar sela kini dia ingat semuanya semenjak pertemuan nya dengan arkiel.

Mereka berpelukan menyisahkan para pria yg masih menatap arkiel yg terdiam.

"Ga kangen sama daddy son? " 3 pemuda itu berhamburan memeluk arkiel.

Umur arkiel dan sela yg kini 32 tahun terpaut jauh dengan 6 remaja yg sekiranya berumur 24 tahun membuat dia benar benar seperti seorang ayah. Begitupun sela yg berumur 31 tahun.

"Ya ampun... Anak momy, kalian kuliah hmm? " mereka menggeleng.

"Kita fokus jadi istri yg baik mom.. " sahut balqis.

"Kalian?? Apa kerjaan kalian hmm? "

"Kita punya perusahaan yaa pendapat an ga seberapa tapi cukup buat menghidupi kita" ujar vano di angguki arkiel.

"Hebat... Nanti daddy bantu.. Ayo makan mommy baru mau makan tadi" ujar arkiel di angguki mereka.

Mereka pun akhirnya makan dengan di selingi tawa.

Saat ini di sebuah gedung pernikahan sela dan arkiel melangsungkan pernikahan, kedua mempelai kini ada di atas panggung menyalami para tamu yg kebanyakan rekan bisnis arkiel.

"Ar.... Selamat ya... Ga terasa kamu udah nikah aja." Sapa seorang gadis dengan gaun glamor itu arkiel mengingat siapa perempuan di depan nya itu.

"Ar.. Kamu masih inget aku kan? " arkiel mengingat perempuan itu mantan pacarnya. Sela yg ada di sampingnya hanya menatap cemburu kedua nya.

"Hmm" sahutan arkiel membuat senyum sela mengembang.

"Eng... Ya udah aku turun ya, heppy wedding kalian" ujar gadis itu lalu turun.

"El... Kayaknya dia masih ngarepin kamu" ujar sela membuang muka ke arah lain. Arkiel hanya terkekeh.

"Kita pernah ngelakuin yg lebih berat dari seekor kucing jinak sel" sahut arkiel membuat sela menatap pria itu lalu sama sama tertawa mengingat perjalanan keduanya.

Entah itu nyata atau sebuah mimpi belaka, keduanya tidak tau, tapi keduanya bersyukur karna keajaiban tersebut membuat mereka bisa tertawa bahagia seperti ini.

"Daddy... Mommy... Ciisss" arkiel dan sela menoleh pada kamera yg langsung menangkap gambar keduanya.

"Ishh curang... Mommy belum siap ihh" ujar sela.

Para tamu merasa aneh dengan panggilan 6 remaja pemuda pemudi pada arkiel dan sela.

"Mom dad... Makasih ya... Berkat mimpi itu kita sama sama ngerasain punya orang tua sebaik kalian... Rasanya bener bener kaya mimpi yg nyata" ujar melati...

"Kita bahkan ga ada yg menerka kalau itu nyata, tapi ketemu daddy di caffe buat aku ngerasa kalo keajaiban itu adalah jalan untuk mempertemukan kita di sini" ujar balqis.

"Tasya juga bahagia banget, apa lagi karna daddy... Tasya jadi bisa nerima niel" ujar Tasya membuat arkiel maupun sela tersenyum.

"Mari lempar bunga" ajak sang pembaca acara mereka berbaris di depan panggung pasangan pengantin itu berbalik membelakangi para tamu. Lalu melempar bunga itu. Tepat di tangkap 6 tangan berbeda.

"Heppy wedding mommy and daddy" mereka ber 6 mempersembahkan bunga itu pada arkiel dan sela Para tamu ikut tertawa melihat kebahagiaan mereka..

"Ga nyangka kalian bener bener bahagia... Semoga keluarga kalian di sertai kebahagiaan" ujar gadis yg merupakan mantan pacar arkiel.

Mereka menganggap mimpi yg secara bersamaan mereka alami itu sebuah anugrah mempertemukan mereka dan menyatukan mereka.

Beberapa tahun berlalu saat ini Ariel ada di rumah sakit pria itu tergolong gopoh menuju ruang UGD, di depan sana ada 3 gadis yg juga sama cemasnya dengan raut wajah Ariel.

"Gimana mommy? " tanya Ariel membuat ketiganya tersentak kaget.

"Maaf" mereka bertiga mengangguk lalu tersenyum.

"Daddy di suruh masuk sama suster" Ariel masuk melihat istrinya, sela tengah berteriak kesakitan.

Ini adalah hari di mana sela akan melahirkan, dan ini kali pertama bagi Ariel melihat istrinya berjuang untuk seorang anak.

Beberapa menit berlalu, suara bayi membuat 6 pemuda pemudi di sana tersenyum senang.

Di hari itu seorang anak perempuan sela lahirkam, cantik, amat bgitu cantik. 'Bulan laura' nama yg indah yg sela pikirkan dengan atas persetujuan Ariel anak itu di namai bulan Laura. Indah seindah bola matanya.

Hingga saat di mana Arkiel dan sela menghembuskan nafasnya secara bersamaan di dalam sebuah taman indah, masa tuanya.

Cerita berakhir, awal hidup adalah kelahiran, dan akhirnya adalah kematian, bagitupun sebuah cerita beralur hidup, semua akan kembali pada yg maha Kuasa.

Thank you all....

Terimakasih sudah menemani jalan hidupku, begitu rumit dan penuh akan drama, aku begitu bahagia saat ini.

Begitupun kalian, kalian akan bahagia pada waktu nya, kalian akan menggapai tujuan kalian secara bertahap, menemukan sebuah cinta tanpa terduga.

Thank you. I love you forever all...

Arkiel

transmigrasi figuran boy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang