Chapter 5

63 15 5
                                    

"K-kemana kau pergi? A-ajaklah march bersama mu"

𝗡𝗼𝘄 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴:
"(宇多田ヒカル (Hikaru Utada) - PINK BLOOD)"
01:23 ━━━━●───── 03:43
        ㅤ◁ㅤ ❚❚ ㅤ▷ ㅤㅤ
   ---˖⁺. ༶ ⋆˙⊹❀♡❀˖⁺. ༶ ⋆˙⊹---

"Arghh! Ada dimana aku?" Ujar gadis itu menyentuh kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Arghh! Ada dimana aku?" Ujar gadis itu menyentuh kepalanya

(Name) yang tadinya terpental dan pingsan, sekarang ia telah siuman tetapi ia tidak tahu apa yang terjadi padanya terakhir kali.

Setelah itu ia pun duduk termenung untuk mengingat kembali dan tanpa ia sadari air matanya menetes kembali

"A-aku tidak percaya jika ia mati semudah itu"
Tangis gadis itu menutup wajahnya, tapi kemudian ia tersadar kembali

"b-benar sekali, waktu itu wajahnya yang terkena sup panas kembali membaik dengan cepat! Pasti sekarang dia tidak apa-apa" gumam gadis itu, ia terlihat optimis sekali pada asumsinya.

Dengan tubuh yang lemas dan pandangan yang mengabur karena tertutupi oleh cairan berwarna merah, ia berusaha bangkit kembali sambil mengusap air matanya. Lalu dengan perlahan dan tertatih-tatih ia berjalan menyusuri hutan kembali.

Ia berharap segera menemukannya.

𝓕𝓾𝓽𝓪𝓽𝓪𝓫𝓲 𝓲𝓴𝓲𝓻𝓾 …⁠ᘛ⁠⁐̤⁠ᕐ⁠ᐷ

Pov parona

Setelah diriku berhasil menyelamatkan march, aku langsung di tangkap oleh hayase dan di ikat di sebuah pohon.

"Apa kau berniat untuk memalsukan kematiannya dengan ini??" Tanya wanita itu padaku saat mengambil sebuah kantung yang berisi tulang-tulang palsu, aku berdecih tidak mau menjawab.

"Aku mengerti apa yang ingin kau lakukan, bermain-main dengan ku?" Tanya wanita itu lagi dengan nada meremehkan sambil membuang tulang-belulang yang ku bawah tadi di tanah.

"Jangan salah paham, orang yang menghukum mu bukanlah aku, tetapi orang-orang mu yaitu orang ninanna." Lanjutnya tapi tidak lama setelah itu kedua penjaga yang bertugas menemukan march kembali lagi dengan tangan kosong.

mengatakan jika mereka melihat ada monster di bawah jurang tersebut, dengan buru-buru hayase pergi menyusul march dan meninggalkan aku yang di jaga oleh penjaga tersisa

Beberapa menit pun berlalu...

"Mereka terlambat"

"Aku sangat bosan, aku mau tidur saja"

Melihat kedua orang itu tengah lengah, aku pun meregangkan kakiku dan mengangkat nya lalu menggoyangkannya perlahan, dengan begitu pisau yang ku simpan di balik celah sepatuku pun muncul.

Aku membuangnya di belakangku agar tanganku bisa mengambilnya dan mengikis tali yang terikat pada ku.

Tapi tidak begitu lama saat aku masih mengikis tali itu, suara aneh yang keras terdengar, itu seperti suara Geraman seekor hewan.

Live Again [To Your Eternity X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang