Chapter 22

45 8 1
                                    

"apakah besok aku akan senang? atau menyakitkan?"

𝗡𝗼𝘄 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴:
"(宇多田ヒカル (Hikaru Utada) - PINK BLOOD)"
01:23 ━━━━●───── 03:43
        ㅤ◁ㅤ ❚❚ ㅤ▷ ㅤㅤ
   ---˖⁺. ༶ ⋆˙⊹❀♡❀˖⁺. ༶ ⋆˙⊹---

"ngomong-ngomong apakah kau bisa melakukan hal yang lainnya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ngomong-ngomong apakah kau bisa melakukan hal yang lainnya?"

"aku tidak tahu"

"aku muak dengan jawaban itu, coba tunjukkan sesuatu, aku ingin lihat" pinta gugu dengan begitu fushi langsung mengeluarkan tombak dari telapak tangannya membuatkedua orang yang ada di sana berseru kagum dengan kehebatan fushi

"wahhh keren!"ucap gadis itu sambil bertepuk tangan

"tombak yang menakjubkan! sejak kapan kau bisa melakukan ini?" seru gugu yang langsung memegang tombak itu dengan seksama

"tidak tahu, ketika aku pikir... aku menginginkannya"

"oh, aku mengerti, karena kau belum dapat melihat betapa abadinya dirimu! kalau begitu coba kau membuat mangkuk ini" ucapnya menyodorkan sebuah mangkuk pada lelaki itu tetapi fushi mengatakan dia tidak tahu cara membuatnya, lalu tidak habis akal, gugu pun mengambil pisau dan menyayat tangan fushi hingga berdarah.

melihat gugu yang melukai fushi, tanpa aba-aba gugu langsung menerima pukulan tepat di kepalanya karena ulah si gadis yang tidak terima melihat fushi terluka.

"aduh, wah luar biasa! luka fushi sembuh dengan cepat dan lagi ia bisa membuat pisau ini sama persis dengan yang asli" ucap gugu lagi-lagi kagum akan kemampuan fushi

"ini menyakitkan, tapi aku berhasil membuatnnya"

"bagaimana kondisinya? apa itu bereaksi terhadap rasa sakit? bagaimana dengan api? jika aku memanaskanmu dengan ini, bisakah kau membuat api" ucapnya sembali membawa kayu yang sudah terbakar

"hentikan ide gila mu gugu, jangan menyakitinya lagi!" bantah gadis itu tetapi gugu malah tetap keras kepala untuk mencoba membakar tangan fushi "jika tidak di coba, kita tidak akan mengetahui kemampuan fushi yang sebenarnya, jadi diamlah dan makan camilan yang ada di meja itu (name)"

"kau kira aku itu anak kecil yang bisa di sogok dengan beberapa cami- *glek* ah, terimakasih atas camilannya dan fushi! besenang-senanglah dengan gugu!" ucapan (name) terpotong ketika gugu memasukan camilan buatannya di mulut gadis itu, karena di rasa enak, ia pun pergi mengambil setoples camilan itu dari dapur ke kamarnya meninggalkan kedua orang itu yang tengah mencoba bereksperimen.

𝓕𝓾𝓽𝓪𝓽𝓪𝓫𝓲 𝓲𝓴𝓲𝓻𝓾 …⁠ᘛ⁠⁐̤⁠ᕐ⁠ᐷ

pagi-pagi sekali fushi membuka pintu belakang rumah dan kegiatan itu tak luput dari mata gadis itu, ia pun menghampiri lelaki bersurai putih itu sambil menanyakan keadaan lelaki itu tetapi di jawab dengan gelengan kepala.

Live Again [To Your Eternity X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang