Chapter 6

67 15 1
                                    

"Itu bukan beruang biasa, bagaimana caranya kita harus mengambil jalan memutar untuk menuju ke altar, kembali ke desa!"

𝗡𝗼𝘄 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴:
"(宇多田ヒカル (Hikaru Utada) - PINK BLOOD)"
01:23 ━━━━●───── 03:43
ㅤ◁ㅤ ❚❚ ㅤ▷ ㅤㅤ
---˖⁺. ༶ ⋆˙⊹❀♡❀˖⁺. ༶ ⋆˙⊹---

March tidak akan pernah bisa menjadi dewasa karena ia yang memilihnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


March tidak akan pernah bisa menjadi dewasa karena ia yang memilihnya sendiri.
Bagus, march!

Anak kecil itu telah di tata, di hiasi dan di ikat ke sebuah altar pemujaan untuk persembahan kepada oniguma-sama yang mereka percaya.

Terkadang merasa sedih karena mereka sangat tega kepada seorang gadis kecil yang menjadi 'pengorbanan' hanya untuk memenuhi keegoisan mereka akan tanah air dari desa ninanna, padahal gadis kecil itu belum tau banyak hal tentang dunia luar.

Mengorbankan seseorang demi yang sesuatu hal yang kita tuju itu tidak baik, jadi Jangan di tiru ya adik-adik.

𝓕𝓾𝓽𝓪𝓽𝓪𝓫𝓲 𝓲𝓴𝓲𝓻𝓾 ...⁠ᘛ⁠⁐̤⁠ᕐ⁠ᐷ

(Name) pov

Padahal sudah bertahun-tahun aku keluar masuk mengelilingi hutan ini, tapi gara-gara beruang bodoh itu aku menjadi tersesat dan lupa jalan pulang.

"Hahhh.. kebetulan sekali ada gua di sini, mungkin aku bisa beristirahat sebentar lalu mencari dia lagi." Gumam ku lalu berjalan ke arah gua itu dan duduk di sana.

Baru saja duduk sebentar, aku mencium sesuatu berbau busuk, sangat busuk seperti bau bangkai.

Karena kebetulan aku mengambil pematik api, jadi aku pun membakar sebuah kayu yang ku lilit dengan kain dari potongan celanaku.

Lalu diriku beranjak karena rasa penasaran yang tinggi, aku pun mulai memasuki gua itu.

Tidak kusangka saat mengarah obor itu ke lantai dan menerangi nya, aku melihat banyak sekali tulang belulang dan bekas daging yang sudah membusuk di sana.

Jangan-jangan ini sarang Tokyo Ghoul?

Jangan bercanda bodoh! (⁠ノ⁠`⁠Д⁠'⁠)⁠ノ⁠彡⁠┻⁠━⁠┻

Aku mengarah kan obor itu lagi ke depan hingga diriku menabrak sesuatu yang lumayan empuk, karena merasa heran, aku pun memencet sesuatu yang ada di depanku.

Tiba-tiba sebuah hembusan menerpa wajahku, itu sangat bau, seperti bau amis darah.

Aku pun tersadar jika ada sesuatu yang tidak beres, dengan perlahan diriku pun berbalik dan mengendap-endap keluar.

Live Again [To Your Eternity X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang