Pengakuan Menyerah

9 7 0
                                        

Hari ini aku sengaja berangkat lebih awal pukul 06.30 sudah sampai dilingkungan sekolah. Cuaca pun sangat cerah sekali.
Sesampainya di ruang kelas aku tidak langsung duduk ditempatku. Melainkan duduk terlebih dulu ditempat farell.

"Gini ya rasa nya duduk ditempat dia, jantung fiona lagi senam kayanya, berdetak kencang banget. Baru juga duduk ditempatnya, gimana kalo duduk berdua di pelaminan yak" Ucapku.

"Hari ini detik ini fiona mau ngomong bahwasanya fiona mau berhenti aja buat dapetin hati farell. Fiona udah ga kuat kalo tiap hari liat farell sama clarisha. Fiona akui clarisha emang cantik, pintar, banyak yang suka juga. Apalah daya fiona yang biasa biasa aja. Gapapa fiona udah ikhlas ko farell sama clarisha. Farell bahagia fiona juga bahagia. See you farell" Lirihku dalam hati.

Tidak lama pun viola dan arien datang.
Aku yang tengah meneteskan air mata tidak sadar bahwa sedari tadi teman nya sedang memperhatikan nya.

"Loh ko nangis kenapa" Tanya arien.

"Hehee gapapa" Jawabku.

"Ko duduk nya disitu sambil nangis-nangis lagi kenapa" Tanya viola.

"Oiya ya aku lupa pindah gaes hehee" Ucapku.

Pembelajaran pun seperti biasanya.
3jam sudah, waktu nya beristirahat. Aku dan 2 temanku keluar beristirahat.

Tringg...
Bel pun berbunyi waktunya untuk masuk kembali. Tidak lama pun aku masuk dan duduk.

"Lu ko nangis sih ditempat nya farell kenapa" Tanya arien.

"Iya lu ngapain sih nangisin orang kaya gitu" Ucap viola.

"Sediih aja ko farell tega ya sama aku, padahal kan kemarin kemarin waktu camping trus class presentasi dia baik banget ke aku sampe aku ga nyangka seorang farell yang amat cuek bisa seperhatiann itu ke cewe" Balasku.

"Oiya ya clarisha juga tau kan?" Tanya viola.

"Iya tauu kan aku suka cerita kalo ada apa apa tentang farell" Ucapku.

"Tapi ko mereka berdua tega ya seakan-akan engga tau apa-apa." Balas arien.

"Gue juga bingung ko jadi gitu ya, apalagi clarisha berubah drastis nyadar gasi kalian" Tanya viola.

"Iyaaa makanya aku juga ga ngerti sama mereka berdua kenapa ya, apa coba alasannya sampe mereka tega begitu." Ucapku.

"Hm ga ngerti dah gue ini lebih rumit ya gaes" Jawab arien.

"Apaa aku berenti aja ya buat suka sama farell." Tanyaku.

"Berenti??" Tanya viola.

"Menurut gue si lu berenti aja udah, ngapain juga sama orang ga bisa ngehargain lu. Sia-sia!" Ucap arien.

"Hm kalo dipikir pikir bener juga ya" Balasku.

"Yauda lu move on pasti bisaaa!" Ucap tegas viola.

"Suatu saat nanti pasti lu ketemu sama orang yang jauh lebih baik dari farell." Ucap arien.

"Okeh deh kalo gitu. Mulai detik ini aku bakal belajar supaya bisa ngelupain farell meskipun itu cukup berat buat aku tapi dengan berjalan nya waktu pasti aku bisa." Ucapku.

"HARUS BISA DONG MASA GITU DOANG GABISA!" Ucap tegas viola.

"SEMANGATT!" Ucap arien.

"Terimakasih banyak gaes" Balasku.

About HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang