Chapter 2: LATIHAN

5 2 0
                                    

Jangan lupa vote & komen yg banyak ya😘

Happy Reading 🕊️




Pukul 7 pagi. Indira Faleesha sudah siap dengan kaos oblong santai dan celana sport panjang-nya. Tak lupa rambutnya di ikat satu--agak tinggi. Kini Indi sedang menikmati sarapan sebelum berangkat ke gedung olahraga.

"Jadi selama dua bulan, kamu nggak masuk sekolah?" Tanya Bu Priya. Mamanya Indi.

"Iya, Ma"

"Terus? Absen? Gimana?"

"Udah dapat izin dari sekolah, kok"

"Tapi kamu ketinggalan pelajaran selama dua bulan?"

Indira mengangguk, "Tapi tenang aja, Ma. Ada Alin kok. Indi tinggal nyalin catatan dia" Ucapnya.

"Mama 'kan tahu. Otak Indira encer!" Lanjutnya.

Bu Priya terkekeh, "Yakin?"

"Yakin" Indira mengangguk mantap.

"Terus tugas-tugas harian kamu, gimana?"

"Tetep di kumpul, Ma. Tenang aja. Ada Alin"

"Emang Alin mau ngerjain tugas kamu?"

"Bukan Alin yang ngerjain. Indi yang ngerjain tapi titip di Alin buat kumpulnya"

Bu Priya mengangguk-angguk. Dia menuangkan susu hangat ke gelas Indira.

"Kakaaaakk!!" Indira yang sedang menikmati nasi goreng udang itupun menoleh ke sumber suara.

Seorang gadis kecil yang tingginya hanya se-paha Indi itu berlari kecil kearahnya.

"Baru bangun kamu?" Tanya Indi.

Gadis kecil itu mengangguk. "Kakak mau kemana?" Tanyanya. Dengan suara yang amat-amat imut.

Dia Aleenka. Adik Indira yang masih berumur 5 tahun. Kini duduk di bangku TK tahun pertama.

"Mau latihan" Jawab Indi seadanya.

Aleenka naik ke kursi--tanpa bantuan siapapun. Ia pun menyeruput susu hangat buatan mama-nya diatas meja.

"Kamu nggak sekolah?" Tanya Indi. Basa-basi. Padahal dia tahu kalau adiknya itu baru akan berangkat jam 9 pagi.

"Jam 9, kak. Di anterin Mama" Jawabnya. Indira hampir tertawa melihat bekas susu diatas bibir Aleenka. Dia sangat menggemaskan!

"Maa! Indi berangkat dulu, yaa" Teriak Indira. Pasalnya, Bu Priya sedang di dapur.

"Lenka. Kakak berangkat, ya. Kamu harus nakal di sekolah. Biar nggak ada yang berani sama kamu" Ucap Indira. Memberikan pesan yang sangat baik kepada adiknya.

"Indiraaa!!" Bu Priya yang sempat mendengar hal tersebut pun meneriaki Indi.

*

Indira sudah sangat lelah. Berlari sebanyak lima kali putaran di lapangan yang luas. Pertama kali! Indira pertama kalinya melakukan hal konyol ini. Dia benci olahraga.

"Ayo! Lima putaran lagi!!" Teriak sang pelatih.

Pelatih mereka sebanyak tiga orang. Dua orang berprofesi Polwan dan satunya lagi Tentara.

"Sial! Paskibra sialan!" Umpat Indira. Dia tak henti-hentinya mengumpat selama berlari mengelilingi lapangan.

Usai berlari mengelilingi lapangan sebanyak 10 kali. Kini barulah mereka masuk ke tahap inti. Ya, yang baru saja itu hanya pemanasan. Dan sekali lagi, Indira mengumpat kecil.

ARKA DEVANTARA (Suara Hati Indira)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang