Chapter 10: DIA, ARKA!

1 2 0
                                    

Jangan lupa vote & komen yg banyak ya😘

Happy Reading 🕊️




"Kamu kenapa, sih? Cuek amat!"

"Nggak apa-apa."

"Kita 'kan pacaran. Harusnya sikap kamu berubah"

"Nggak usah di besarin suaranya. Malu"

Indira menatap julid kearah dua insan di mabuk asmara itu. Pasalnya, dua siswa itu sibuk ber-dialog di dalam kelas. Membuat Indira puyeng melihatnya. Beberapa menit yang lalu, Guru Biologi izin tidak masuk kelas karena sedang rapat. Makanya mereka hanya di sibukkan oleh tugas.

"Kenapa lo?" Tanya Alin. Melihat tangan Indira tak bergerak sama sekali untuk mengerjakan tugas.

"Tuh, liat. Mereka pacaran?" Tanya Indira. Menunjuk dua curut tadi menggunakan dagu.

Alin mengangguk, "Maksud lo, Luna sama Arka? Iya, mereka pacaran. Kenapa?" Ucapnya.

"Nggak apa-apa. Risih aja liatnya"

Alin mengernyit. "Kenapa lo risih?"

"Ini, kan kelas. Kenapa musti pacaran di sini?"

"Lah, wajar. Lo belum liat kelas-kelas lain?"

"Masa, sih? Aneh banget. Minimal di depan kelas aja"

"Mau-mau mereka, Indi. Tuh, kerjain tugas lo"

Indira mengangguk. Ia membaca buku paket--mencari jawaban dari soal tersebut. Namun sesekali matanya memutar kearah dua curut itu. Mereka tidak bisa di bilang mesra sebab cowoknya acuh tak acuh. Bahkan saat cowok itu duduk di kursi guru beberapa menit yang lalu untuk mengerjakan soal, tiba-tiba Luna datang--ikut duduk di sana. Padahal hanya satu kursi woi. Kenapa harus nempel-nempel? Tapi untungnya, cowok itu duduk membelakangi Luna.

Entah kenapa Indira tak bisa mengalihkan pandangan dari sana. Padahal katanya risih, tapi tetap saja diamati.

Beberapa menit kemudian, Indira melotot. Mata cowok itu menatap kearahnya dengan teduh. Indi sampai gelagapan bagai maling tertangkap basah sedang mencuri. Dengan satu gerakan cepat, Indira menunduk mati-matian seolah fokus membaca buku paket.

"Kenapa lagi lo? Panik bener" Tegur Alin. Yang merasakan meja-nya bergerak akibat Indi yang grasak-grusuk.

"Ssst! Bisa diem, nggak?" Bisik Indira.

Alin menautkan alisnya, "Gue baru ngomong, anjir!" Ketusnya.

🌿

Jam dua siang. SMA Trisatya terlihat ramai bak pasar--apalagi di parkiran. Lima detik yang lalu, bel sudah berdering pertanda pulang. Siswa-siswi sudah berhamburan keluar kelas. Otak mereka sudah mumet dengan materi pelajaran hari ini.

"Langsung pulang?" Tanya Alisha. Menunggu Dara mengeluarkan motor-nya.

"Mau ngapain emang?" Tanya Indi. Sibuk memakai helm bogo miliknya.

"Bakso?" Celetuk Arumi. Terkekeh kecil.

"Makanan mulu di pikiran lo" Ledek Indira. Padahal dia juga.

"Lo nggak mau, Ndi?" Tanya Alisha.

"Ya, maulah! Kalau kalian maksa" Indira nyengir.

ARKA DEVANTARA (Suara Hati Indira)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang