Jangan lupa vote & komen yg banyak ya😘
•
•
Happy Reading 🕊️
Hari yang dinantikan Indira sudah tiba. Dengan pakaian teramat rapi karena di setrika semalam. Rambut yang dibiarkan tergerai begitu saja, membuat kecantikannya makin luar biasa. Tapi.. ada yang kurang. Setelan mukanya jutek.
"Morningg!!" Sapanya ceria. Pada Alin.
"Seneng banget lo?" Tanya Alin. Sesekali mengotak-atik ponselnya. Seolah ada yang penting. Padahal cuma meng-kepoi instagram Reza Rahardian.
"Ini 'kan first day gue di sekolah. Ya, seneng dong!"
"Lo belum tahu?" Pertanyaan Alin membuat Indira mengerutkan dahinya--bingung.
"Dari gelagat lo, sih. Kayaknya belum tahu" Lanjut Alin. Kembali ke ponselnya.
"Apaan? Sekolah di tutup, ya?" Tanya Indira asal.
"Arumi!" Ucapnya. Dengan ekspresi serius bak baru saja kemalingan.
"Arumi, why?"
"Lo belum cek postingan Kak Vikri, ya?"
Indira tambah bingung. "Lo bisa nggak, sih? Ngasih informasi itu yang lengkap!" Kesalnya.
Tak menjawab. Alin kembali sibuk pada ponselnya. Lalu beberapa detik kemudian, dia memberikannya pada Indira.
Boom!
Indira menganga. Tangan kirinya ia gunakan untuk menutupi mulutnya. Sedang tangan kanannya menggenggam ponsel milik Alin--yang memperlihatkan sebuah postingan.
"Seriusan, Lin?" Indira syok.
Postingan tersebut adalah postingannya Vikri beberapa jam yang lalu. Dia duduk di tepi pantai bersama seorang gadis. Mereka berdua membelakangi kamera. Angin sepoi-sepoi membuat rambut panjang gadis itu mengayun aesthetic. Bahkan langit malam itu terlihat indah dengan banyaknya taburan bintang. Tak lupa.. Vikri menandai instagram gadis itu.
Tiffany Xaquil.
🌿
Bel istirahat pertama berbunyi di seantero SMA Trisatya. Para siswa-siswi mulai dari kelas X hingga kelas XII, berlari keluar kelas. Mereka berhamburan mencari kantin untuk mengisi perut yang sedari tadi keroncongan.
Lagipula tenang saja. SMA Trisatya punya banyak kantin. Di dalam pagar sekolah maupun di luar. Di dalam Sekolah, ada dua kantin. Kantin pertama, berada tepat di samping kelas X-D. Kantin kedua, berada tepat di samping Laboratorium Biologi. Pun juga ada tiga kantin di luar sekolah. Kantin tersebut biasanya penuh dengan anak-anak cowok yang mau nyebat alias merokok--tanpa sepengetahuan guru.
Indira dan teman-temannya? Mereka memilih kantin di samping kelasnya--tentu saja. Jika kearah kantin dekat Laboratorium, maka mereka harus melewati kelas XI IPA. Mimpi buruk.
"Arumi mana?" Tanya Indira. Ia meraih bakwan andalan milik Bu Ratih--setelah pertarungan sengit dengan beberapa siswa lain.
"Ke perpustakaan" Jawab Dara. Sibuk mencocol bakwan pada sambal petai super pedas.
"Tuh, anak nggak kenapa-napa 'kan?" Tanya Alin. Was-was.
Bagaimana jika Arumi bunuh diri di perpustakaan sekolah? Lalu perpustakaan akan jadi tempat horor selamanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA DEVANTARA (Suara Hati Indira)
Roman pour Adolescents"The star is beautiful isn't it?". Mungkin kalimat itu yang lebih tepat menggambarkan kisah cinta Indira Faleesha. Tentang bagaimana gadis itu ingin mengungkapkan perasaannya namun tidak sanggup. Indira Faleesha. Gadis remaja SMA yang ceria. Memilik...