Sejak hari itu, Mingyu menginap di rumah Jeonghan untuk sementara waktu agar mantan nya itu tidak sendirian setelah perpisahannya dengan Seungcheol.
Jeonghan tentu saja sangat menghargai niat baik Mingyu, karena dia memang benar-benar membutuhkan seseorang untuk mengalihkan pikirannya dari Seungcheol saat ini.
Dengan mereka berdua menghabiskan waktu bersama di dalam satu ruangan seperti ini, rasanya waktu seperti berputar kembali ke saat dimana mereka masih berpacaran. Menghabiskan waktu dengan canda dan tawa, obrolan kecil, makan bersama dan merencanakan apa yang akan mereka lakukan di hari esok.
Terbawa oleh suasana yang begitu tenang dan tentram seperti saat mereka masih berpacaran, Mingyu pun berpikir bahwa ini adalah kesempatan yang baik untuk meminta Jeonghan kembali menjadi kekasihnya, dan dia sendiri bahkan yakin Jeonghan akan menerimanya lagi.
Namun tentu saja Mingyu harus memberikan waktu kepada Jeonghan untuk melupakan Seungcheol dan move on terlebih dahulu. Dia tidak perlu terburu-buru karena kali ini dia yakin mereka akan bersama kembali dan bahagia bersama selamanya.
Iya, itulah yang Mingyu sangat harapkan untuk terjadi. Tapi di luar dugaan, Jeonghan sepertinya tidak mengharapkan hal yang sama karena dia menanyakan pertanyaan seperti ini:
"Kapan kamu akan pulang ke rumahmu, Gyu?" tanya Jeonghan dengan kepalanya yang sedang bersandar di bahu Mingyu, orang yang sedang duduk di sebelahnya. Saat ini mereka sedang menghabiskan waktu luang mereka dengan cara duduk santai di atas kasur Jeonghan.
"Eh? Pertanyaan macam apa itu? Apa hyung mencoba mengusirku?" tanya Mingyu balik, mengangkat salah satu alisnya dan menatap puncak kepala Jeonghan dengan bingung.
"Tidak, aku tidak bermaksud mengusirmu, kok." Jeonghan tertawa kecil dan mencubit tangan Mingyu dengan pelan. "Maksudku, sudah dua bulan sejak kamu nginap di sini untuk menemaniku. Apa Wonwoo tidak keberatan dengan hal itu?"
Wonwoo...
Jeon Wonwoo...
Kenapa rasanya seperti sudah bertahun-tahun sejak terakhir kali Mingyu mendengar atau memanggil nama itu...
Bagaimana kabar Wonwoo? Apa dia baik-baik saja? Apa dia masih menangis karena Mingyu? Atau apakah dia sudah menemukan seseorang yang lebih baik sekarang? Seorang kekasih baru?
"..."
Tunggu sebentar, kenapa Mingyu sama sekali tidak senang membayangkan kalau Wonwoo sudah memiliki kekasih baru? Kenapa Mingyu tidak rela rasanya kalau membayangkan Wonwoo bergandengan tangan dengan orang lain, tersenyum kepada orang lain, dan menjadi milik orang lain? Apa dia bahkan punya hak untuk memikirkan hal itu, padahal dia sendiri lah yang meminta putus duluan?
'Jeon Wonwoo... Bagaimana kabarmu sekarang...?'
~~~~~*****~~~~~
Sudah lewat tengah malam dan Jeonghan terbangun karena Mingyu terus bergerak tidak karuan dalam tidurnya. Mingyu terlihat sangat gelisah dan dia juga berkeringat deras, Jeonghan pun menebak kalau Mingyu saat ini sedang mengalami mimpi buruk dan memutuskan untuk membangunkannya.
"Gyu, bangun." Jeonghan memanggil dengan lembut sambil menepuk pipi Mingyu dengan pelan. "Hei, bangun-"
"Wonwoo hyung..."
Mata Jeonghan terbelalak kaget. Meskipun Mingyu menggumamkan nama itu dengan sangat pelan dalam tidurnya, Jeonghan masih bisa mendengarnya dengan sangat jelas.
Jeonghan pun menghentikan percobaannya untuk membangunkan Mingyu dan tenggelam dalam lamunannya sendiri.
Jeonghan sadar kalau Mingyu sebenarnya sudah memiliki perasaan pada teman nya yang pendiam tapi manis bernama Wonwoo itu. Namun Mingyu masih belum menyadarinya dan mengira dia masih jatuh cinta pada Jeonghan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret Always Comes Late [Mingyu X Wonwoo / Meanie / Minwon Bahasa ver.]
FanficTerkadang di dalam hidup kita, akan ada saatnya di mana kita harus memilih satu di antara dua pilihan yang tersedia. Masing-masing pilihan akan membawa kita ke hasil yang berbeda tentunya. Dalam kasus Mingyu, dia harus memilih antara mantannya, Jeon...