PROLOGUE

1.3K 66 1
                                    

Semuanya berawal dari berakhirnya hubungan antara Kim Mingyu dan Yoon Jeonghan.

Itu adalah berita yang cukup mengejutkan bagi teman-teman Mingyu.

Kenapa mengejutkan?

Jadi begini... Saat Mingyu masih kelas 1 SMA, dia pertama kali bertemu Jeonghan setelah dia diterima menjadi member baru dari tim Basket sekolahnya. Saat Jeonghan memperkenalkan dirinya sebagai manajer tim, Mingyu sudah naksir berat dengan sunbae yang lebih tua 2 tahun dari dirinya itu pada pandangan pertama.

Mingyu berlatih keras karena dia bertekad untuk menjadi pemain terbaik di tim dan ketika dia berhasil, otomatis perhatian Jeonghan pun tertuju padanya. Mingyu pun gencar melakukan PDKT pada Jeonghan hampir setiap hari, setiap waktu. Apalagi saat sang manajer tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan, Mingyu pun menjadi semakin semangat untuk melakukan PDKT

Jadi ketika waktu dengan cepat berlalu dan sudah saatnya untuk Jeonghan mengundurkan diri sebagai manajer tim karena dia akan segera lulus, Mingyu tidak menyia-nyiakan waktunya yang tersisa dan dia pun segera menyatakan perasaannya pada Jeonghan. Mingyu hampir mati karena bahagia saat Jeonghan menerimanya dan akhirnya mereka mulai berpacaran.

Mingyu benar-benar sangat menyukai Jeonghan, kalau istilah kerennya, dia sudah head over heels pada sunbae cantiknya itu. Jadi ketika Mingyu akhirnya lulus SMA 2 tahun kemudian, dia juga sudah berencana untuk masuk ke kampus yang sama dengan Jeonghan agar bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama dengan kekasihnya itu.

Mingyu mampir ke rumah Jeonghan untuk memberitahunya tentang rencananya, Tapi, betapa kagetnya Mingyu saat dia mendapati ada pria lain di dalam rumah Jeonghan, dan dia lebih kaget lagi saat dia mendengar pengakuan dari Jeonghan.

Pria itu bernama Choi Seungcheol, dia teman sekelas Jeonghan. Sama seperti Mingyu, Seungcheol rupanya juga langsung terpikat pada pandangan pertama pada Jeonghan, dan Seungcheol mulai merayu Jeonghan. Dan bodohnya, Jeonghan malah termakan rayuannya dan berakhir dengan membiarkan Seungcheol menggantikan posisi Mingyu di hatinya.

"Setelah itu dia minta putus. Katanya dia lebih mencintainya dan dia jauh lebih nyaman dengan seseorang yang seumuran dengannya." Mingyu dengan lemah menjelaskan kepada teman-temannya –Wonwoo, Joshua, Dokyeom dan Hoshi–, yang ikut berkumpul bersama di sebuah café saat mendengar kabar putus cinta tersebut.

Pria yang sedang patah hati itu menghela nafas panjang,  dia menyesap Iced Americano untuk menyegarkan tenggorokannya yang kering setelah dia selesai memberikan penjelasan lengkap tentang hubungan kandasnya dengan Jeonghan.

Ini juga pertama kalinya bagi empat orang itu untuk melihat teman mereka yang biasanya penuh senyum dan ceria itu terlihat sangat sedih seperti ini, bahkan suaranya terdengar sangat tertekan dan penuh kesedihan, dan itu membuat mereka merasa sedih dan kesal juga.

"Kami turut prihatin mendengarnya. Dia tidak pantas untukmu." Dokyeom berkata dengan lembut, sambil menepuk pundak Mingyu sebagai cara untuk menghiburnya.

"Maaf kami tidak bisa bantu lebih banyak. Yang bisa aku lakukan cuman berharap agar kamu bisa melewati ini semua dan cepat move on." Hoshi mengeluarkan dompet dari saku celananya, berencana untuk membeli kue untuk Mingyu dengan harapan bisa lebih menghiburnya.

"Bisakah aku move on semudah itu? Kalian tahu betapa aku sangat menyukainya, kan?" Mingyu menghela nafas panjang lagi, dan kemudian merintih pelan ketika kepalanya mulai terasa sakit. Akhir-akhir ini dia tidak bisa tidur karena terus teringat dengan moment saat Jeonghan minta putus... Dia memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya di bahu seseorang yang duduk di sebelahnya, yaitu Wonwoo.

"Kamu pasti bisa, Mingyu. Kamu pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik, suatu hari nanti kamu pasti akan bertemu dengan seseorang yang benar-benar mencintaimu dan akan setia di sampingmu." Wonwoo menggenggam tangan Mingyu, memijat lembut punggung tangannya dengan ibu jarinya.

"Benar kata Wonwoo! Masih banyak orang di luar sana yang akan sangat bersyukur jika bisa mendapatkan seseorang yang luar biasa sepertimu. Berhentilah bersedih dan percayalah pada kami!" Joshua berkata kepada Mingyu, yang kemudian diikuti dengan anggukan setuju dari tiga orang lainnya.

"Terima kasih semuanya..." Mingyu bergumam lemah, dan akhirnya tersenyum penuh berterima kasih pada teman-temannya. "Aku benar-benar berharap bisa menemukan seseorang seperti itu secepatnya."

Mingyu hanya tidak tahu saja, kalau di antara keempat temannya itu, sebenarnya sudah ada seseorang yang memendam perasaan padanya, yang tulus menginginkan dia bahagia dan diam-diam ingin sekali memberitahu Mingyu bahwa seseorang yang tepat baginya itu sudah ada di sampingnya saat ini.

Regret Always Comes Late [Mingyu X Wonwoo / Meanie / Minwon Bahasa ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang