22💦

32.6K 2.3K 456
                                    

Typo banyak, Tripple Up.

Warning: Ojo emosi 💪

'Jangan berekspetasi terlalu tinggi'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Jangan berekspetasi terlalu tinggi'

_____________

Mereka semua menuju ruang operasi. Hati Gerdan tersayat melihat kondisi tubuh anaknya yg tertempel alat² medis. Saat hendak memasuki ruang operasi langkah Kayla terhenti karena panggilan seseorang.

"Dokter Kayla."

"Dokter Aiden, syukur lah anda datang tepat waktu." Ujar Kayla.

"Dokter pasien harus segera di tangani dan pendonor sudah berada di dalam dengan dokter Heru dan yg lain." Ujar seorang perawat.

"Dokter Kayla kalau begitu saya tangani dulu." Ujar Dokter Aiden lalu melangkah memasuki ruang operasi.

"Gue yakin operasi ini akan berhasil, kalian berdoa aja ya. Maaf gue gak bisa ikut tanganin Samudra karena ada jadwal operasi di rumah sakit lain, tapi gue udah ada pengganti dokter Aiden tadi." Ujar Kayla.

"Gak apa Kay, makasih lo udah tanganin anak gue." Ujar Galih, Kayla mengangguk.

"Gue udah hubungin Kamil, dia perjalanan kesini sama yg lain. Kalau gitu gue permisi dulu ya." Ujar Kayla. Alex dan Laskar menyalimi Kayla.

"Makasih sekali lagi Kay." Kayla pun beranjak meninanggalkan mereka.

"Kalian makan dulu sana, belum makan malam kan?" Ujar Galih pada teman² anaknya.

"Kita nunggu aja om." Jawab Laskar.

"Makan dulu atau om gak bolehin kalian di sini?" Ancam Galih. Ketiga nya pun mengangguk.

"Lo juga makan Rev sama Gibran." Ujar Galih.

"Gibran aja, gue gak nafsu." Jawab Revan dengan lesu, hatinya risau. Gibran mengusap pundak papanya.

"Makan dulu ya pa? Perut papa belum ke isi dari sore." Ujar Gibran.

Rafka datang bersama Udin, Kenan dan Kamil.

"Gimana Gal?" Tanya Udin.

"Udah ketemu pendonornya, sekarang lagi di tanganin." Jawab Galih.

"Syukurlah."

"Angkasa gak sama lo Raf?" Tanya Revan. Rafka mengangkat alisnya lalu menggeleng.

"Pa udah ya? Abang pasti lagi cari udara segar. Sekarang makan dulu ayo. " bujuk Gibran. Revan menatap Rafka dengan tajam

"Awas aja kalau sampe anak gue kenapa², gue gak bakal maafin lo." Ujar Revan lalu melenggang pergi diikuti Gibran. Rafka hanya menghela nafasnya.

Alex berdehem.
"Om kita permisi ya." Sesudahnya Alex langsung menarik tangan Barex dan Laskar.

KAPTEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang