24. End

35K 2.7K 892
                                    

Typo banyak.

"ANGKASAAA!!! BANGUN! HIKS JANGAN TINGGALIN GUE KAS"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ANGKASAAA!!! BANGUN! HIKS JANGAN TINGGALIN GUE KAS"

"ANGKASA!"

_______________

'Kringgggg'

Suara jam weker di atas nakas membangunkan seorang pemuda dari tidurnya. Nafasnya tersenggal² dengan keringat bercucuran di dahinya. Ia pun meraba² tubuhnya sendiri.

"Angkasa hiks jangan tinggalin gue." Pemuda itu menoleh ke samping, ternyata dia tidak tidur sendiri. Ia baru sadar ternyata masih berada di apartement Alex setelah semalam dari bar. Ia pun mendekap pemuda di sampingnya yg masih meracau.

"Angkasa hiks gue ikut, jangan pergi." Ia mengecup keningnya berharap yg berada di dekapannya tenang.

"Hei, gue di sini, Gue gak kemana²." Ujarnya.

"Angkasa bangun maafin gue..."

"Samudra, bangun gue disini." Samudra, seketika tersentak dan terbangun dari tidurnya. Samudra mendongak memastikan yg di lihatnya ini nyata bukan mimpi.

"Angkasa..."

"Iya ini gue." Sontak saja Samudra mengeratkan pelukannya dan kembali terisak.

"Lo mimpi buruk?" Tanya Angkasa. Tidak ada jawaban dari Samudra.

"Gue di sini sama lo." Ujar Angkasa mengecup pipi Samudra.

"Pusing ." Ujar Samudra masih sesenggukan. Angkasa tersenyum tipis.

"Kemarin lo mabuk." Mata Samudra melotot mengingat kejadian kemarin di bar dirinya hampir di lecehkan.

"Kemarin ada orang jahat, dia mau apa²in gue." Ujar Samudra.

"Bekasnya udah gue bersihin." Balas Angkasa, Samudra mendusel ke Angkasa.

"Kita gak sekolah?" Tanya Samudra.

"Libur." Baru ingat dia.

"Gue mimpi buruk, gue mimpi lo mati." Ujar Samudra dengan nada yg kembali akan menangis.

"Sst cuma mimpi, gue tetep disamping lo." Ujar Angkasa.

"Rasanya nyata Kas." Angkasa mengulum bibirnya, kenapa mimpi Samudra sama dengan mimpinya.

"Jaden?" Ujar Angkasa tiba².

KAPTEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang