Cemburu

2 0 0
                                    

Bosan juga lama-lama di rumah, terakhir keluar rumah saat pergi bersama El hari selasa kemarin. Sepanjang minggu ini, El sangat sibuk dengan latihan basketnya, karena di hari kamis kemarin dia ada Demo Ekstrakurikuler Basket di sekolah. Sedih sih, tidak bisa melihat El bermain bola basket.

"Hmm... Ngapain yaa" Ucapku bingung.


"Aku coba telpon El dehh." Ucapku.


*tut... tut... tut...*


"Halo" Ucapku dalam telpon.


"Gue baru aja mau telpon lo" Kata El.


"Kenapa?"


"Gue mau pulang, lo siap-siap ya, temenin gue ke toko buku" Jawab El.


"Okay deh, hmm El gu-" Ucapku terputus karena telpon yang sudah mati.

Walaupun sedikit kesal perkataanku terputus, tetapi aku senang akan pergi bersama El. "Sepertinya aku akan membuat video" Benakku dengan senang. Aku segera siap-siap untuk pergi sama El. Tidak lama kemudian, El pulang dengan kondisi yang lusuh dan kucel.


"Eir, udah siap belum?" Teriak El.

Aku yang melihat El dari tangga, merasa sangat risih melihat keadaan El seperti itu.


"Udah" Jawabku dengan jutek.


"Kenapa lo?" Tanya El.


"Mandi lah, enak aja lo pergi dengan keadaan seperti itu" Ucapku dengan wajah sedikit bete.


"Ahhilah.. Ke toko buku doang. Gini juga ga masalah."


"MANDI!!" Ucapku dengan tegas.

El langsung takut ketika aku menaikkan nadaku. Enak saja El pergi dengan kondisi seperti itu, nanti bagaimana di video, jadi terlihat jelek. Aku menunggu El sembari menonton video toktok.


"Yuk.." Ajak El yang baru saja keluar dari kamar.


"Nah.. gini kan enak di lihat." Jawabku sambil berjalan arah ke luar.


"Yahh... Hujan El." Ucapku


"Ya udah naik mobil yaa" Jawab El.

El langsung mengambil kunci mobil dan payung yang berada di meja dekat ruang tamu. Aku melihat El mengambil sesuatu di kamarnya, entah apa yang dia ambil.

"Nih.. Buat lo." Ucap El sembari memberikan coklat kepadaku.


"Wuuuu... Ada apa nich.." Ucapku dengan senyum mencurigakan.


"Gak ada apa-apa, gue tadi ke minimarket, terus ingat lo suka coklat. Jadi, gue beli sekalian." Ucap El.


"Kamsahamida" Kataku dengan senyum.

Terkadang El suka membelikanku barang, makanan atau apapun itu secara tiba-tiba. Sepertinya semua love language ada di dalam dirinya. Kita berangkat seraya mendengarkan lagu seperti biasa. Sepanjang jalan dengan derasnya hujan, aku bercerita hal-hal random dengan El, dari masa kecil, masa sekolah, dan lain-lain.


Sesampainya di mall, kita parkir mobil terlebih dahulu, kemudian jalan memasuki mall. Aku seperti mengenal seorang laki-laki yang berjalan di depan ku, tetapi aku lupa dia siapa. Saat di toko buku, aku dan El langsung berpisah ke tujuan masing-masing. Aku ke bagian novel dan El ke bagian yang ia cari.

"Eir?" Panggil seorang laki-laki yang memastikan bahwa yang ia lihat adalah diriku.


Aku pun menoleh ke belakang, melihat sosok laki-laki yang berdiri di belakangku. Ternyata laki-laki itu adalah Arga.


"Arga" Sapaku.


"Ternyata bener lo, tadi gue udah liat lo lewatin gue, tapi gue sedikit ragu." Ucap Arga.


"Ouhh.. Lo ke sini sama siapa?" Ucap ku dengan senyum.


"Sama nyokap sih.. Tadi gue nganterin mama ke salon dulu, mau potong rambut katanya." Jawab Arga.


"Ouhh... Terus sekarang lagi nunggu ceritanya?"


"Yup.. Betul sekali. Btw lo sama siapa disini?" Tanya Arga.


"Gue sama William, dia lagi cari buku. Jadi, aku ke bagian novel aja deh" Jawabku.


"Ouhh... Gue temenin boleh? Biar ga sendirian hehehe." Ucap Arga.


"Boleh."

Aku dan Arga bercerita banyak hal tentang novel. Seketika kita dekat dalam waktu sesaat, tetapi dari jauh ada lelaki yang memperhatikanku, lama-lama dia mendekat, saat aku menoleh ternyata El. Tatapan sinis yang dikeluarkan El, membuatku sedikit takut.

"El." Sapa ku dengan santai.


"Sama siapa lo?"


"Ouhh.. Ini yang waktu itu tolongin aku, Arga." Jelas ku sambil menatap Arga.


"Halo kak." Sapa Arga seraya bersalaman.


"Sendiri?" Tanya El dengan ketus.


"Lagi nungguin mama potong rambut sih, kak" Jawab Arga.


"Ohh... Terus ngapain disini?"


"Tadinya mau liat-liat aja, malah ketemu sama Eireen, jadi sekalian bareng deh." Jawab Arga.


"Belum selesai mama lo?" Tanya El seperti mengusir.


"Apa sih El." Kata ku.


"Hmm.. Ya udah gue duluan ya, Eir. Sampai bertemu di sekolah" Pamit Arga sambil tersenyum dan melambaikan tangan.

Aku membalas lambaian tangan Arga, lalu menatap El dengan heran. Kenapa sikap El seperti itu terhadap Arga?

"Kenapa sih lo?" Tanya ku dengan heran.


"Gapapa, ngapain sih deket-deket sama dia." Jawab El dengan nada kesal.


"Kenapa memang? Yeuhh" Jawabku dengan songong, lalu pergi.


Ketika Arga meninggalkan toko buku, seketika dia merasa senang, seperti ada sedikit perasaan menyukai Eireen. "Seru juga ngobrol sama Eireen" Benak Arga.

El membayar buku yang dia cari, lalu menghampiriku dengan wajah jutek, membuatku sedikit bingung dan ingin menjailinya.

"Cemburu ya gue sama Arga" Kata ku sambil menunjuk El dengan senyum.


"Dihh... Ngapain gue cemburu, emang lo siapa?" Ucap El dengan kesal.


"HAHAHAHA... Lucu banget sih lo" Ujar ku sambil mencubit pipi El.

Aku dan El berjalan mengelilingi mall, melihat berbagai barang yang di jual dari sepatu, baju, tas, handphone, dan lain-lain.


"El." Panggil ku.


"Iya" Ucap El.


"Aku laper tau, makan yuk.." Ajak ku dengan wajah berbinar-binar.

Tiba-tiba El menggandeng tanganku dan menuntunku ke restaurant. Kita makan bersama, sebelum itu kita berdoa terlebih dahulu. Seperti biasa, kita selalu berdoa bersama dengan menyatukan tangan, lalu El memimpin doa. Saat makan, aku bercerita tentang banyak hal, memang selalu aku yang bawel dalam setiap pembicaraan, seperti ada saja topiknya. El hanya diam mendengarkan cerita ku dan merespon beberapa cerita yang memang harus di respon saja. Aku juga bercerita tentang Arga saat bertemu di toko buku tadi, seketika wajah El berubah.

"Gak usah bahas dia deh." Ucap El.


"Kenapa sih kamu sama dia?" Tanyaku.


"Gapapa" Jawab El dengan cuek.

Aku sedikit suka dengan sikapnya, dia seperti cemburu kepada Arga. Aku hanya bisa tersenyum dan kembali menghabiskan makanan. Setelah habis, kita langsung pulang dan beristirahat. Aku sampai lupa membuat video bersama El, padahal wajahnya sangat lucu sekali. Sikap El tadi membuatku jadi geer, apakah El menyukaiku juga?


You are my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang