Penyelesaian

2 0 0
                                    

Hampir satu bulan aku di rawat, akhirnya aku bisa pulang dan kembali melakukan aktivitas. Saat aku membereskan barang-barang, aku merasa ada seseorang yang datang dari belakangku. Benar saja, sosok wanita dengan badan ramping datang menghampiriku.

“Hai Eir, udah membaik kah?” Ucap Agnes
“Udah” Jawabku dengan ketus
“Lo bayar berapa buat bikin berita hoax? Hahahaha ga terima sama kehidupan lo ya?” Ucap Agnes.
“Maksud lo?”
“Gue yakin kok, lu tau tentang berita yang lagi viral beberapa hari ini… lo anak pemilik perusahaan itu? mimpi lo!” Jelas Agnes.
“Berita itu memang benar adanya kok”
“Oh iya? masa sih? hahahaha” Ucap Agnes tertawa sambil berjalan arah keluar.
Agnes membalikkan badan dan berkata “Gue punya surprise untuk lo besok. See you tomorrow”

Aku tau maksud surprise yang Agnes ucapkan, tetapi aku hanya diam dan menunggu hari esok, apa yang akan terjadi.

*tok tok*

“Kamu udah selesai?” Tanya El.
“Udah kok, yuk”
“Tadi aku liat Agnes, dia kesini?” Tanya El.
“Hmmm ngga kok”
“Okay dehh. Besok kita ke sekolah bareng ya dan kamu harus janji, kalau ada apa-apa bilang ke aku, kalau mereka maksa, kamu lari aja, teriak minta tolong. Okay?” Ucap El.
“Okay El bawel”

Aku langsung merangkul El dan pulang. Sepanjang perjalanan, aku senang melihat langit yang sangat indah.
“Penuh tuh memori” Ujar El.
“Hehehe bagus banget langitnya, liat deh warnanya cantik banget”
“Iya, cantik kayak kamu” Ucap El sambil mengusap kepalaku.

Aku hanya menatap El dengan senyuman dan jantung yang berdegup kencang. Perkataan yang keluar dari mulut El, membuat hatiku kacau. Sepanjang perjalanan, aku hanya diam seraya menatap jalanan yang begitu ramai di lewati orang. Alunan lagu seketika muncul, salah satu lagu yang sangat aku suka, yaitu Blue Jeans. Aku langsung menatap El dengan perasaan senang saat lagu ini di putar. Bukan karena ada cerita khusus dalam lagu itu, tetapi nada yang tenang membuatku suka dengan lagu itu.

*Keesokan hari*

Hari ini aku akan akan ke sekolah, seperti biasa bersama dengan El. Aku mempersiapkan beberapa barang yang harus aku bawa ke sekolah, seperti buku, kotak pensil, dan lain-lain. Aku melihat bayangan laki-laki yang memasuki kamarku.
"Udah siap?" Tanya El.
"Dikit lagi kok El" Jawab Eir.
"Hmmm emang kasur lo enak banget ya, beda sama kasur gue banyak krikil hahaha" Ucap El seraya tiduran di kasur.
"Makanya di bersihin kamar tuh"
"Yehh.. sarapan dulu gih, baru berangkat"

Aku hanya mengangguk seraya menyusun barang di tasku. Seperti biasa El jail, saat berjalan dia sengaja menabrakku dengan bahunya, tetapi aku menarik tangannya ketika aku jatuh, dan membuat kita jatuh bersamaan. Aku dan El kaget, kita tidak sengaja berciuman, karena jatuh dengan posisi aku di bawah dan El di atas. Aku langsung mendorong El dan terdiam sejenak, jantungku berdegup dengan kencang.
"Ihh apaansi loh" Ucap Eir.
"Sorry, gue gak ada niat buat kayak gitu. lo lagian ngapain sih tarik-tarik gue, jadi jatoh kan" Ujar El.
"Awas ahh" Ucap Eir.

Aku langsung mengambil tas dan keluar dari kamar. "Aaaa first kiss gue, tapi kok gue senang sih.. Apaan dehh Eireen no no no" Ucapku dalam hati, sambil memegang bibirku.

“Hai anak cantik, sarapan dulu sini” Ucap papa sambil mengecup keningku.
“El dimana?” Tanya mama.
“Hadir, tan.” Kata El.
El menghampiri meja makan dan duduk bersebelahan denganku, rasanya sangat canggung dengan apa yang baru saja terjadi. Aku yang biasanya bercanda dengan El, kini hanya diam menatap makanan.

“Kalian sedang bertengkar ya?” Tanya Tante Debby.
“Gak kok, ma. Iya kan El?”
“Iya, tan.” Ucap El sambil merangkul pundak ku.
“Kita berangkat dulu ya, ma.” Ucap Eir.
“Iya, hati-hati ya sayangg” Balas mama.

You are my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang