Sibuk

2 0 0
                                    

Hubunganku dan El sudah berjalan selama 1 tahun, bukan suatu hal yang mudah untuk kita melewati secara bersama. Rasa bosan pasti ada dalam sebuah hubungan, tinggal bagaimana caranya kita menghilangkan rasa bosan itu.

Beberapa bulan ini, El sangat sibuk dengan tugas dan praktek dari sekolah, karena tahun ini dia sudah menginjak kelas 3 SMA. El sangat berharap dirinya bisa masuk eligble agar bisa mengikuti SNMPTN. Aku hanya bisa memberi semangat dan doa untuk El, agar bisa berhasil hingga akhir.

"Taraa" Teriak Eir di depan pintu kamar El.
"Heii sayang, kamu kenapa gak kabarin aku dulu? aku kan bisa jemput kamu." Ucap El.
"Aku tau kok kamu lagi sibuk sama tugas kamu, lagian tadi aku di anterin sama mama. Aku bawa makanan kesukaan kamu." Jawab Eir.
"Wihh.. pas banget aku laper, makasih ya cantik, kamu paling terbaik deh."

El langsung mengambil plastik yang berisi 2 bungkus Mie Ayam dan menyajikannya di piring, tidak lupa mengambil minum untukku.

"Maaf yaa, El" Ucap Eir.
"Buat apa?" Tanya El.

Minggu lalu, memang aku dan El sempat bertengkar, karena El membuka handphone tanpa sepengetahuanku. Dia marah-marah gak jelas hingga mengeluarkan kalimat yang membuatku sakit hati, karena aku chatan dengan laki-laki yang bukan lain adalah Arga. Padahal seharusnya dia bisa melihat bahwa percakapan itu hanya sebatas tugas kelompok saja.

"Kalau aku gak bisa balikin apa yang kamu udah kasih ke aku, aku gak bisa menghargai kamu dan mengecewakan kamu." Ucap Eir.
"Heii cantik.. udah ya, jangan dibahas lagi. Aku yang seharusnya minta maaf ke kamu, aku tidak seharusnya bentak dan mengucapkan kalimat yang membuat kamu sakit hati. Kamu selalu kasih waktu buat aku, selalu kasih perhatian dan kasih sayang yang banyak buat aku. Aku tau kok, beberapa hari ini kamu sering nangis, karena perkataan aku, tapi kamu selalu bersikap seakan-akan gak terjadi apa-apa, aku tau itu." Ucap El seraya mengusap rambutku.
"Jadi, aku minta maaf ya cantik" Sambung El.

Tanpa aku sadari, air mata sudah mengalir di pipi ku. Entah kenapa rasa sakit hati itu kembali terasa, aku seketika mengingat waktu, tempat, nada, perkataan yang dia lakukan pada saat hari itu. Tidak mudah bagiku untuk melupakan hal yang cukup menyakitkan untukku.

"Iya El, sekali lagi maaf kalau aku gak sesuai ekspektasi kamu. hiks.. hiks..." Jawabku sambil menangis.
"No no no.. jangan nangis, aku minta maaf yaa, aku ambilin es krim deh buat cantiknya aku, bentar ya." Ucap El, lalu berjalan menuju kulkas.
"Nih... Buat cantiknya aku" Ucap El sambil tersenyum.
"Maaci ya" Ucap Eir dengan suara manjanya.
"Macama sayang" Ucap El seraya mencubit pipiku perlahan.

Aku menikmati es krim coklat yang sangat manis dan El menikmati makanan yang sudah aku beli. Saat aku memakan mie ayam, El langsung kembali mengerjakan tugasnya. Setelah makan, aku hanya duduk di kasur sambil melihat El yang sibuk mengerjakan tugas. Aku sibuk scroll toktok dan tertawa sendirian dengan video lucu yang bermunculan di beranda ku.
Tidak terasa hari sudah malam, aku sudah tertidur lelap karena menunggu El mengerjakan tugas.
"Aduhh.. byy, aku capek bgt tau, tugas aku gak selesai-selesai." Ucap El.

Saat El menoleh ke arah ku, dia hanya tersenyum mendapati diriku sudah tidur dengan lelap. El langsung bangkit dari kursi belajarnya, lalu berbaring disampingku sambil menyelimuti dan memeluk tubuhku.
"Maaf ya, membuatmu menunggu terlalu lama, kamu lelah yaa.. Istirahat ya, cantik" Ucap El seraya mencium keningku, lalu kembali mengerjakan tugas.

"Hoamm... Akhirnya selesai juga." Ucap El sembari menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas malam harinya, seperti mencuci muka, mencuci kaki dan tangan, lalu menggosok gigi.
"AAAAAAA"

El langsung berlari ke arah suara itu dan dia mendapati Eir yang sedang duduk sambil ketakutan dengan keringat yang mengalir di wajahnya.
"Kenapa? Ada apa, byy?" Tanya El dengan perasaan panik.
Aku hanya terdiam dengan tubuh yang sangat lemas, karena mimpi buruk itu.
"Aku gapapa, cuma mimpi aja" Jawab Eir.
"Kamu minum dulu ya, biar tenang" Ucap El.

Aku langsung meminum air dan mengatur nafasku.
"Udah?" Tanya El.
Aku hanya mengangguk sambil memberikan gelas, lalu El menaruh kembali gelas itu di meja.
"Doa dulu yukk.. Habis itu kamu tidur lagi." Ucap El.

Aku dan El langsung melipat tangan dan berdoa bersama, seperti biasa El yang memimpin doa. Aku langsung merebahkan badanku di kasur, lalu El langsung memelukku.
"Tidur ya.. Jangan mikirin apa-apa, aku ada disini kok buat kamu." Ucap El.

Tidak lama kemudian, aku mulai merasa nyaman dan kembali tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You are my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang