Saat ini Chopper sedang berada di ruangannya mengobati Hancock, sementara Luffy dan kru lainnya kecuali Sanji yang sedang memasak menunggu di luar ruangan. Luffy nampak begitu khawatir dengan keadaan Hancock, karena setelah Luffy menggendong Hancock dan membawanya kembali ke kapal Hancock pingsan. Wajar saja, dia dihukum cambuk setiap harinya dan tidak diberi makan sejak dua hari yang lalu.
"Tenanglah sedikit Luffy, setidaknya kau harus duduk daripada mondar-mandir seperti itu". Nasihat Jinbei kepada Luffy yang sedari tadi hanya mondar-mandir dengan ekspresi gelisahnya.
"Bagaimana aku bisa tenang dengan keadaan Hancock yang seperti itu?!!".
Tak berselang lama Chopper keluar dari ruangannya dia hanya menunduk.
"Aaa Chopper.. bagaimana keadaan Hancock? Dia baik-baik saja kan?". Ucap Luffy khawatir seraya mendekati dokter kapalnya. Chopper terdiam sejenak dia tak langsung menanggapi pertanyaan dari Luffy dan terus menunduk.
"Begini Luffy..luka Hancock cukup parah dia juga kehilangan banyak darahnya tapi aku sudah berusaha semampuku, mungkin akan sedikit butuh waktu untuk dia kembali sadar dan aku tidak bisa memprediksi kapan dia akan kembali sadar". Chopper mengatakannya dengan menunduk dia takut jika Luffy akan marah.
Luffy paham melihat sifat Chopper yang seperti itu, dia lalu berjongkok dan memegang pundak Chopper dengan kedua tangannya.
"Tidak apa-apa Chopper kau telah melakukan yang terbaik untuknya aku yakin Hancock akan baik-baik saja". Luffy berkata kepada Chopper dengan lembut, terlihat senyum manis terlukis diwajahnya. Ayo lah siapa yang akan tega memarahi makhluk selucu Chopper apa lagi dia adalah yang termuda di kapal itu.
Setelah mengatakan itu Luffy berdiri dan berjalan menuju ruangan di mana Hancock terbaring lemas, Luffy duduk dikursi lalu satu tangannya bergerak menggenggam salah satu tangan Hancock dan satu tangannya mengelus pelan puncak kepala Hancock. Luffy sangat sedih melihat keadaan gadis yang ada di depannya ini, dia merasa sangat bersalah kepadanya.
"Kau akan baik-baik saja kan Hancock? Kau harus bertahan! Aku tidak mau kehilangan mu..hiks..hiks..". Lirih Luffy dengan tanpa sadar ia telah meneteskan air mata.
.
.
Tiga hari telah berlalu. Setiap hari Luffy menunggu Hancock sadar, dia yang selalu mengawasi Hancock dan tidak pernah mau meninggalkan gadis itu sendirian. Hingga akhirnya Hancock tersadar dari pingsannya."Hancock... Daijoubu desu ka?". Luffy terlihat sangat senang ketika melihat Hancock telah tersadar dari pingsannya. Namun Hancock enggan melihat wajah Luffy dan malah memalingkan pandangannya ke arah lain, dia ingat apa yang telah terjadi sebelumnya tapi yang membuat Hancock enggan melihat wajah Luffy karena kejadian di pulau Sabaody yang masih teringat jelas diotaknya.
"Aku baik-baik saja Luffy, tapi kenapa?.. kenapa kau malah menyelamatkanku? Kenapa kau tidak membiarkanku mati? Aku sudah lelah dengan semua ini, kenapa kau malah menyelamatkanku?!".
Pernyataan Hancock sontak membuat Luffy terkejut hingga dia terdiam sejenak.
"Apa maksudmu? Tentu saja aku tidak akan diam saja ketika mengetahui kau akan dieksekusi, aku tidak ingin kehilanganmu Hancock!".
Perkataan dari Luffy membuat Hancock menoleh dan memandangi wajah sang raja bajak laut.
"Aku tidak memintamu untuk menghentikan eksekusiku dan menyelamatkanku, selain itu kenapa kau tidak ingin kehilangan orang sepertiku? Bukankah kau sama sekali tidak tertarik dengan ku?!".
"Kau memang tidak memintaku untuk menyelamatkanmu namun aku sangat berhutang budi padamu Hancock, kau telah membantuku memasuki Impel Down untuk menyelamatkan kakakku, kau telah memberikan kunci borgol kakakku di Marineford, dan kau juga telah menampungku di pulaumu saat nyawaku terancam". Jelas Luffy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is a storm [One Piece]
RomanceLuffyxHancock . . Ini adalah karya dari seorang yang hebat bernama Eiichiro Oda sejak tahun 1997-sekarang yang berasal dari Jepang bernama *One Piece*. One piece adalah sebuah seri manga yang ditulis dan diilustrasikan oleh Eiichiro Oda. Namun, dis...