Selamat tinggal

625 53 1
                                    

Dengan tubuh yang terbaring lemas, Hancock mulai tersadar dan perlahan membuka matanya. Kini dia dikelilingi oleh Rayleigh, Shakky, dan Luffy yang tampak sedang mengkhawatirkan keadaannya.
Melihat Hancock yang sudah tersadar dari pingsannya Luffy pun lantas segera menanyakan keadaan Hancock.

"Hancock, yokatta... Apakah kau baik-baik saja?"

Lagi dan lagi Hancock tidak menjawab pertanyaan Luffy dia hanya sekilas melihat wajah Luffy lalu berpaling dan mengubah pandangannya setelah dia mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Hatinya masih merasakan sakit yang luar biasa setelah apa yang dia dengar dari seorang gadis bersurai orange yang bernama Nami itu.

Hancock lantas bangun dari posisi tidurnya hingga ia terduduk. Kepalanya masih terasa sangat pusing, tubuhnya masih lemas dan hatinya tentu saja masih merasakan sakit. Ia kemudian menatap Shakky dan berganti menatap Rayleigh hingga akhirnya ia mulai membuka suara dengan suara yang masih bergetar setelah keheningan sesaat.

"Luffy bisakah kau keluar sebentar, aku ingin berbicara dengan mereka berdua"

Tanpa banyak berpikir Luffy pun lantas mengiyakannya.

"Eumm.. wakatta"
.
.
"Apa yang ingin kau sampaikan Hancock? sampai-sampai kau tidak ingin Monkey~chan tahu?!"

Shakky lantas bertanya kepada Hancock setelah Luffy pergi meninggalkan ruangan itu. Hancock lalu menarik nafas nya dalam-dalam yang menandakan bahwa ia akan mulai menjelaskan sesuatu.

"A-aku...aku..berencana untuk menyerahkan diri kepada angkatan laut. Aku merasa sudah tidak bisa menjaga pulau itu lagi, teror serangan dari bajak laut maupun angkatan laut yang terus saja mengusik suku kuja hingga mereka merasa sangat terganggu dan tak dapat hidup dengan tenang seperti sedia kala membuatku marah sekaligus sedih. Sepertinya sudah tidak ada pilihan lain bagiku selain menyetujui kebijakan yang ditawarkan oleh angkatan laut, sebagai seorang empress tentu saja sudah menjadi tanggung jawabku untuk menjaga pulau itu agar tetap aman. Dengan aku menyerahkan diri Amazon Lily akan dilindungi oleh angkatan laut dan pasti suku kuja dapat hidup dengan tenang".

Shakky dan Rayleigh sangat terkejut dengan apa yang Hancock sampaikan.
Hancock lalu melanjutkan kalimatnya.

"Aku telah dibutakan oleh cinta hingga aku menjadi orang yang bodoh karena cinta itu sendiri, harapanku terhadap Luffy terlalu besar hingga kini aku terluka oleh harapanku itu sendiri. Aku tidak tahan dengan semua ini ...hiks...hiks.. Sudah cukup tubuhku dibuat lelah karena segala serangan yang menimpa pulau Amazon Lily, kenapa kini malah hatiku yang merasa sangat sakit bahkan lebih sakit dari pada tertusuk pedang?!!"

Setetes demi setetes air matanya jatuh membelah pipi tirus Hancock. Sementara Shakky dan Rayleigh hanya bisa menunduk atas apa yang telah Hancock katakan itu.

"Kalian tahu sendiri kan bagaimana keadaan pulau Amazon Lily saat ini, bahkan aku pergi meninggalkan pulau tanpa bersama dengan kedua adikku seperti biasanya karena aku menyuruh mereka berdua untuk menjaga pulau dan membiarkanku pergi tanpa mereka".

Lanjut Hancock menjelaskan.

"Apakah kau datang kesini untuk memberitahu hal itu kepada kami Hancock?"

Tanya Rayleigh seraya menatap gadis yang sedang menangis di depannya.

"Tidak...tujuanku kemari bukan itu, aku bahkan tidak berniat menyerahkan diri sebelum ini. A-aku kira Luffy juga mencintaiku seperti aku mencintainya jadi aku berpikir untuk segera menikah dengannya dan melindungi pulau Amazon Lily bersama. Namun ternyata aku salah, Luffy tidak mencintaiku dan bahkan tidak ingin menikahiku jadi aku berpikir jika lebih baik menyerahkan diri agar Amazon Lily tetap aman. Aku lebih baik menyerahkan diri dan mati daripada harus merasakan sakit yang luar biasa seperti ini, aku sangat tidak tahan dengan ini".

Love is a storm [One Piece]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang