I. Capital.

288 35 3
                                    

"Dia, Nacht faust. Kakak dari [Name] faust." Sambung Yami

Luck kaget mendengarnya

"Kau kaget? Wajar saja, dia tak sering bersama [Name]." Ujarnya lagi
"Oooh begitu ya.." jawab Luck

"Baiklah, terimakasih, kapten." Ucapnya sebelum pergi ke ruang tengah markas

----------------------~♡♧~---------------------

Setelah berbincang banyak hal dengan kaisar sihir, mereka di panggil untuk mengikuti acara perjamuan

Mereka pun mulai berjalan ke tempat acara perjamuan tersebut

"Apa-apaan perasaan tidak enak ini.." lirih [Name].

Saat sampai disana, mereka menemukan banyak bangsawan atau keluarga kerajaan di dalam nya

Sungguh suasana yang canggung
Para bangsawan sekarang menatap mereka dengan tatapan jijik.

Hinaan terhadap mereka pun mulai terdengar

"Apa apaan para rakyat jelata ini?"

"Kenapa para rakyat jelata itu bisa masuk kesini?"

"UWAHH MAKANAN INI ENAK SEKALII!" Ujar Asta yang memecah keheningan

"Asta bodoh.." gumam [Name]

"Apa apaan dia itu?"

"Tak tahu malu sekali."

"Bahkan energi sihirnya tak terasa sama sekali."

"Aku bahkan bisa menaklukan dungeon itu dengan mudah."

"Cara makannya sangat jorok"

Mereka pun mulai tertawa pelan

"Hmm.. sepertinya aku di hina terang terangan ya.. yah aku sih sudah terbiasa jadi tak apa." Ucapnya lalu lanjut memakan makanannya

"Sungguh, dia ini percaya diri sekali!" Ucap Klaus, Noelle. Sedang kan Yuno dan [Name] hanya diam memandanginya

"Kau ini bodoh ya?" Ujar [Name] lalu memukul Asta

"Aw.. apa salahku, [Name]-senpai?" Ringis Asta

Bisikan lain pun mulai terdengar, tapi kali ini mereka menghina [Name] terang terangan.

"Apa apaan dia itu? Sok jago sekali."

"Kuyakin dia hanya menjadi beban saja di dungeon itu."

Saat [Name] mendengarnya, dia hendak pergi ke orang itu dan ingin sekali menonjok mukanya sampai babak belur.

Tapi tangan nya di cegat oleh Noelle.

"[Name], jangan." Ucapnya yang masih menggenggam tangan lentik milik [Name].

[Name] yang melihat itu pun hanya menatap Noelle dengan tajam.
Tapi Noelle tak memperdulikannya, dia terus menggenggam tangan [Name].

Mereka lanjut menghina satu persatu dari mereka secara terang terangan lagi

Sungguh, [Name] sangat ingin menonjok muka orang orang itu.

Dan suara laki laki bersurai silver itu pun terdengar.
"Tidak, tidak. Yang paling tak berguna itu adalah.."

"Kau bukan? Noelle." Sambungnya

Nacht Faust lil Sister ~ [Luck Voltia X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang