I. Dungeon.

474 40 2
                                    

[NAME] POV
Pagi ini aku terbangun di kamar ku, yaiyalah masa di kamarnya luck? Eh kok malah ke dia sih?
Yasudahlah
Sungguh, pagi ini cuacanya kenapa terasa dingin sekali? Membuatku malas mandi saja

Setelah mandi aku pun memakai baju dan jubah banteng hitamku dan setelah itu berjalan keluar kamar dan mendapati teman teman lainnya sedang mengobrol santai di ruangan tengah

"Oh, Hey [Name], selamat pagi!" Ujar si pria yang modelnya seperti preman itu. Yap Magna-senpai

"Oh, hey juga, magna." balasku

Aku pun berjalan menuju sofa yang ada di ruangan tengah itu, dan sialnya. Tempat yang kosong hanya di samping luck. Oh sialnya hari ini..

Yasudahlah duduk saja.
Aku pun duduk dan mulai membaca buku sejarah sihirku.

"[Name]-chaann~, ayo bertarung dengan kuu~" ucap luck yang sekarang barsandar di bahuku

"Tidak. Aku sedang tidak mood untuk meladeni ucapan mu, luck." Ujarku lagi, tapi itu benar, aku malas membalas ucapannya. Aku hanya ingin membaca buku dengan tenang saja.

"Ayolah.., sekali ini saja, please..?"
Ucap nya lagi.

"Cukup, luck. Sekalinya aku bilang tidak, ya tidak. Jangan sampai mulut mu ku bungkam dengan sihirku."
.
Ucapku mengancamnya lalu kembali membalikkan halaman yang ada di buku ku. Demi tuhan aku benar benar tidak fokus membaca kalau ada dia.

Orang orang yang ada di ruangan itu pun hanya diam, mereka sudah terbiasa melihat pandangan seperti ini.

"Sudahlah luck, menyerah saja."
Akhirnya Magna buka mulut..
Kenapa tidak dari tadi saja.

"Cih.." decih Luck yang keliatannya tak terima oleh perkataan magna

BUAKHH
Semua orang yang di ruangan itu terkaget.
"Oy para anak anak bodoh."
Huh.. ternyata itu kapten Yami.. tapi aku sudah maklum sih

"Kenapa, kapten?" Ujar Asta
"Kalian mendapatkan misi untuk menjelajahi dungeon, Asta, Noelle, Luck, dan [Name]."
"Hah? Sama 3 bocah ini?, yang benar saja, kapten.."
"Apa? Kau mau membantah perintah kapten?!"
"Huuh.."

Aku terpaksa pergi bersama 3 bocah ini.
Ugh..
Aku pun pergi ke dungeon bersama 3 bocah ini

Sesampainya kami disana..
"Ugh, kenapa dia tak mengantarkan kita langsung ke dungeon saja?, huh" ujar Si putri bangsawan itu

"Finral tak pernah masuk ke dalam dungeon itu, lagi pula ini tak terlalu jauh, ayo jalan." Balas luck

"Woah.. dungeon ini di penuhi dengan Mana.." ujarku saat kami sampai di dungeon itu
"Hah? Mana? Tidak ada tuh?" Ucap asta membalasku
Oh.. iya aku lupa dia tak mempunyai kekuatan sihir..

"Dasar BakaAsta kau tak bisa melihatnya, bodoh! Kau kan tak mempunyai kekuatan sihir." Balas Noelle
Noelle ada benarnya, sih.
"Sudahlah ayo masuk, ini terlihat menyenangkan!" Ujar Luck dengan mata yang berbinar binar

"Huh.. kenapa aku di kelilingi 3 bocah ini.." gumamku dan mulai mengikuti mereka berjalan

Entah mengapa.. aku merasakan ada bahaya akan datang.. huh, mungkin pikiran ku saja.
Selang beberapa detik setelah aku memikirkan itu tiba tiba aku melihat Asta yang terkena jebakan, benar ternyata, tapi sepertinya banyak jebakan disini.

"Hati-hati! Banyak jebakan di sini!"
"Tsuki no mahō ; Tsuki no Tate!"

Perisai bulan pun mengitari tubuh mereka
"Woahhh.. Sugoii, [Name]-chan!" Ujar luck

"UWAHHH KAKKOIII!!" Sambung Asta yang sedang melihat perisai itu dengan mata yang berbinar binar

"H-hunh aku memang pantas mendapatkan perlindungan, orewa ouzoku yo!"Sambung Noelle lagi

Nacht Faust lil Sister ~ [Luck Voltia X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang