III. Cave end.

213 21 0
                                    

"Tsuki no mahō ; Mangetsu no yoru no shizukesa."

...

Saat itu juga, Sejenis bulan purnama muncul di sisi tengah wilayah itu.

Wilayah itu menjadi gelap. Se gelap langit malam.

Hening pun melanda wilayah sekitarnya.

...

[Name] menghembuskan nafasnya kemudian..

SRING!

[Name] mengayunkan pedang miliknya ke arah Licht.


Tubuh Licht terpapar di tanah dengan penuh darah setelah serangan [Name] tadi, third eye pun panik dan segera menghampiri Licht

"Licht!" Ujar mereka bersamaan

Sedangkan [Name]? Dia berdiri terhuyung huyung di depan sana, saat hendak terjatuh, Yami pun menahannya.

"Mattaku, kau ini sudah berusaha terlalu keras, bukan? Yah.. bagaimanapun juga kau telah melampaui batasmu. Jangan terlalu memaksakan dirimu, gadis iblis."
Ucapnya lalu menepuk nepuk kepala [Name].

"Jangan memperlakukan ku seolah olah aku lemah, Komandan." Balasnya pada Yami sembari tersenyum.

"Sialan kau! Ku bunuh kau! Aku membencimu!" Ucap Fana lalu hendak menyerang [Name] namun tentu saja di tahan oleh Raia.

"Jangan. Licht sedang terluka parah, kita tak punya waktu untuk menyerangnya." Ucap Raia yang masih memegang tangan milik Fana.

"Raia benar. Kita harus cepat membawa Licht." Lanjut Vetto.

"Apa apaan mereka ini? Langsung pergi begitu saja? Cih." Gumam [Name] pelan

Raia berteleport ke tempat Valtos terduduk kemudian mengangkatnya dan kembali ke tempat third eye dan Licht berada.

"Yaah, lain kali akan ku habisi kalian. Tunggu saja saat waktu itu tiba." Ucapnya lalu memasukkan dirinya, Fana, Vetto, Valtos, dan Licht ke sihir ruang yang di buatnya.

"Ah, komandan, kau bisa melepasku." Ucap [Name] setelah mereka pergi.

"Kau yakin?"

[Name] mengangguk

"Jadi, Yami. Kau tak ingin mengucapkan sesuatu?" Ucap Jack menghampiri Yami.

"Aku lapar." Balas Yami

[Name] yang melihat itu pun menggelengkan kepala

"UWOOHH [NAME]-SENPAI!! TADI ITU SANGAT LUARBIASA!" Ujar Asta semangat dan mengacungkan tangannya untuk tos dengan [Name].

"Mattaku, kau ini sudah terluka begitu masih saja terlalu semangat, ya." Balasnya lalu beralih ingin bertukar tos dengan Asta

Bruk.

[Name] pingsan dan terjatuh ke tanah.

"He?.." Tak sempat bereaksi Asta pun tumbang bersama [Name].

"[Name]-chan! Asta-kun!" Ujar Finral kaget

"Yah, sepertinya mereka ber 2 sudah mencapai batasnya. Mau bagaimana lagi, Finral, Gauche, gendong mereka." Ucap Yami.

"Aku?!" Ujar Finral dan Gauche bersamaan
"Bergunalah sedikit." Lanjut Yami lagi.
"Hee?!"

Nozel yang melihat itu pun hanya melirik sekilas pada [Name].
"Pasukan banteng hitam, [Name] dan Asta, ya?"

Nacht Faust lil Sister ~ [Luck Voltia X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang