II.

360 47 3
                                    

Iya, aku pernah kesini beberapa hari lalu, saat sedang berkeliling kota, aku menemukan dungeon ini, aku pun memasukinya tanpa rasa takut
Saat masuk aku menemukan banyak sekali Mana melayang di udara

Lalu lanjut untuk berkeliling untuk berjalan jalan saja
Lalu secara tak sengaja menemukan pintu yang sangat besar di hadapanku, aku merasa di dalam ada banyak harta karun? Entahlah, hanya menebak nebak saja. Sampai akhirnya aku kesini lagi.

Beruntungnya aku memiliki photographic memory atau bisa di sebut dengan ingatan fotografis. Dapat mengingat kembali dengan jelas apa saja yang pernah ku lihat walaupun kejadian itu sudah berlangsung lama.

----------------------~♡♧~---------------------

Saat sedang menuju jalan ke pintu Harta karun itu
Kami bertemu dengan Luck. Yang ternyata sedang melawan seorang kakek tua?

Ugh ayolah, ternyata dia pergi karna ingin melawan kakek tua ini? Menyebalkan.

Sudahlah aku terlalu banyak melamun sehingga tak menyadari kalau Asta sudah pergi lebih dulu untuk membantu Luck, anak itu.. selalu saja bertingkah nekat. Tapi untuk apa aku masuk ke pasukan ini kalau aku tak berani untuk melawan kakek tua sepertinya? Haha.

Dan ayolah, kakek tua itu sekarang sudah terduduk dengan tangan yang terkulai lemas. Sepertinya tangannya patah. Baguslah, aku tak perlu repot repot untuk mengeluarkan energi sihirku.

DAN KALIAN TAHU APA? KAKEK TUA ITU KABUR?!
Ayolah dia sangat pengecut sehingga melarikan diri denga kendaraan yang dia buat dari sihirnya itu.
Dan bodohnya, Asta pergi untuk mengejarnya dan di susul oleh Noelle, lalu di susul lagi oleh Luck.

Ayolah, masa aku harus mengikuti mereka lagi? Ugh, aku tak punya pilihan lain.
"Tsuki no mahō ; Tsuki no tate."

Mantra pelindung itu pun mulai muncul lagi dan melindungi mereka, sepertinya Asta dan Noelle tak menyadarinya, tapi Luck.. dia menyadarinya.

Luck yang menyadari itu pun langsung berbalik ke arahku lalu tersenyum tipis yang sepertinya mengartikan "terima kasih."
Aku membalasnya dengan senyuman tipis juga lalu berlalu untuk mengejar mereka kembali.

Sial. Kakek tua itu kabur.

"Sial, kita tak bisa mengejarnya!" Ujar Asta setelah menyusul Luck dan aku di depannya

Lalu di susul oleh Noelle yang sedang mengatur napasnya
"Kalian bertiga..--"
"Terlalu cepat.."

Luck pun berbalik dan mengatakan
"Yah.. padahal aku ingin menghabisinya"

"Jangan bodoh. Kau lupa kita punya misi?"
Ujarku lalu memukul lengan nya

"Itte.. baiklah, maaf [Name]-chan~"
"Baiklah, ayo ke ruang harta itu."

"Kalian sempat sempatnya bermesraan di keadaan seperti ini?!" Ujar Noelle yang membuatku terkejut

"Haahh?! Bicara apa kau ini, Noelle?! Aku tidak bermesraan dengannya!, sudahlah lebih baik kita ke ruang harta itu."

Luck yang mendengar itu pun hanya tersenyum miring, entah apa yang terjadi dengannya.

"Tsuki no mahō ; Mikadzuki."
Dan lagi, bulan yang berbentuk sabit itu muncul di bawahku

"Ayo, jangan melamun." Ucapku
Lalu mereka menurut dan aku pun mulai terbang lagi menelusuri isi dungeon itu.

" UcapkuLalu mereka menurut dan aku pun mulai terbang lagi menelusuri isi dungeon itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nacht Faust lil Sister ~ [Luck Voltia X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang