2

2.8K 199 9
                                    

"omaaa!!!" Anak kecil itu berlari sebari berteriak memanggil neneknya yang sedang duduk dimeja makan , anak kecil itu arel ia sangat manja kepada Oma dan opanya , mungkin nenek kakeknya hanya kemari dua Minggu sekali , bisa dimaklumi jaraknya sangat jauh

"cucukuu , apa kabar mu manis? Oma membelikan coklat kesukaanmu" ucap alin ibu putra yang sedang memberikan cucunya coklat yang ia beli kemarin

"aku baik omaa xixi" kekehan kecil si manis membuat Omanya memekik gemas , anak itu sungguh sangat lucu

"Bun!!! Jangan kasih arel coklat dong gabaik buat kesehatan giginya" protes putra yang hanya diacungi jempol oleh alin

"bubu ithu kenapa cih? ini cokelat enak bangettt tauu, bubu mau..?" Suara cadel itu membuat putra menghela nafas panjang , anaknya itu akan sangat membangkang jika sudah bersama Oma dan opanya

"bubu tidak mau , Arel makan saja , jangan sampai dihabiskan ya? Nanti giginya hilang dimakan coklatnya" niat putra ingin membuat anaknya takut memakan coklat yang diberikan bundanya tapi lihatlah sekarang alin menatap putra seperti elang yang menemukan mangsa

"Put? Kamu gamau kembali kerumah?" Sekarang giliran ayah putra yang berbicara , ia sudah tua sekarang ia ingin selalu mengawasi cucu pertamanya yang sangat aktif sekali , putra pasti kelelahan mengurus Arel sejak dulu tanpa bantuan siapapun termaksuk dirinya dan istrinya

"bener put!  Mending kamu balik pulang kerumah , bunda khawatir kesehatan kamu sama arel , kamu pulang ya nak? bunda bisa jagain sikecil kalau kamu berkerja bagaimana?"

Putra diam berfikir , benar juga yang dikatakan bunda dan ayahnya , sudah lama ia tinggal di Belanda sudah lama juga ia menahan rasa rindu dengan kampung halamannya , ingin sekali ia pulang tapi rasa takut masih menyelimutinya , putra menatap Arel yang sibuk memakan coklat

Jujur merawat Arel sendiri bukanlah hal yang mudah , kadang anak itu rewel saat putra akan pergi bekerja , kadang mengamuk jika putra sedang lembur , sudah ada sebanyak 5 baby sitter yang resign karena tidak kuat dengan sikap arel kecil ini

"Gimana put? Kamu mau pulang kan?" ujar ayah putra menatap lekat kearahnya

"huftt , baik ,  putra ikut pulang besok" ucap putra sebari menghela nafasnya panjang , ia harus resign dari perkerjaan nya yang berada disini , putra meminta kepada kedua orang tuanya untuk menjaga Arel sebentar , Karena putra akan mengajukan surat resign nya
.
.
.
.
.
di lain negara , tampak seorang lelaki yang termenung duduk sebari menyesap puntung rokok ditangannya , dia yasri , sudah beberapa menit ia duduk di rooftop kantornya itu , sebari memandangi senja yang tampak sangat indah

"put , kalo aja kamu masih disini , kamu bakalan liat senja secantik ini , disini bareng aku , tapi senjanya bakalan minder orang cantikan kamu hehe" yasri menertawakan omongannya sendiri , terlihat ada seseorang yang memantau nya sedari tadi

"boss?" nah benar kan , dia Adit

"hm?" Yasri menatap kearah Adit yang menghampirinya

"bos gapapa?" ucap Adit yang merasa khawatir dengan bos sekaligus sahabatnya ini

"ini udah bukan jam kantor dit , lo gausah manggil formal gitu" ucap yasri yang tetap masih menatap senja didepannya

"huftt...lo gapapa Yas? gua liat kondisi lo makin memburuk aja gua kasian liat lo kek gini tau kagak? kita bisa cari gantinya putra" ujar Adit yang duduk disamping yasri

"gua gabisa , gua udah sayang banget sama putra dit , gua gabisa lupain dia , udah beberapa tahun dia pergi tapi aku yakin dia masih ada dit , dia masih hidup!" kata yasri penuh penekananan ia yakin suami kecilnya masih ada dibumi ini , masih bisa bernafas dia masih hidup!

"Yas , lo dulu selalu anti yang namanya putra , sekarang lo gamon? agak lucu sih ya..Lo selalu mukulin dia sih jadinya dia ogah lagi Deket sama lo , atau mungkin dia trauma?" Tanya Adit yang membuat yasri menghela nafas panjang

"mungkin dit , entah apa yang ngerasuki gua dulu ya? bisa - bisanya gua nyia - nyiain dia kek gini , emang bener penyesalan selalu datang belakangan"

"iya lah kalo awalan kan pendaftaran , udah lo gausah mikirin lagi deh! urus dirimu sendiri kasian gua liat lo kek mayat hidup sekarang! , kalo emang putra jodoh lo secepatnya ia balik kalo dia masih hidup , gua cabut ya? Anak gua nungguin soalnya wkwk" Adit menepuk pundak sahabatnya itu lalu melengos pergi

"kalo dipikir - pikir dulu aku bodoh banget ya? andai dulu aku ga kasar sama kamu put , mungkin aku bakal bahagia kaya Adit sekarang , bahagianya Adit udah lengkap put , bahagiaku kapan lengkapnya?"
.
.
.
.
.
Suara air yang mengalir bebas , kicauan burung yang terdengar merdu , kumpulan burung yang akan pulang kesarang dan senja yang sangat cantik terlihat , Arya. Lelaki itu menatap indahnya danau kala senja ditemani teman hidupnya alam! , Arya sudah menikah dengan alam mungkin baru beberapa bulan yang lalu , 5 bulan? mungkin

"sayanggg" ujar Arya yang menatap keatas karena posisinya Arya sedang tiduran di paha alam

"hum??" tanya alam sebari mengelus rambut hitam lebat milik Arya

"gapapa , kamu cantik hehe"

"bisa aja! Aku ini cowo ganteng bukan cantik!" ujar alam malu dan tak terima bila dipanggil cantik ya walaupun cantik juga sih , lalu kedua tangan alam menutupi mukanya

"ih cantik ga Mandang gender sayang ku , pokonya kamu paling cantik! , jangan ditutupi dong!! aku gabisa liat cantiknya" Arya masih gencar melakukan aksi menggoda suaminya itu , jujur hidup dengan alam adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan , walaupun belum diberi kepercayaan tuhan untuk diberikan momongan tapi seperti ini saja Arya sudah bahagia

Arya bangkit dari tidurnya , lalu duduk didepan alam dan memegang erat bahu milik suaminya itu , "lam..jangan tinggalin aku ya?" Ucapan Arya langsung diangguki mantap oleh alam

"aku malah takut kamu yang ninggalin aku , karena gabisa cepet ngasih kamu anak" ujar alam membuat hati Arya teriris sakit

"gausah dipikirin ya? Kalaupun nanti aku hidup tua sama kamu aja aku tetap bahagia kok..aku tetap sayang kamu alam asetya"

"Aku juga bakalan terus cinta sama kamu suamiku , jangan berubah ya? aku takut kamu ninggalin aku , cukup mama papa aku yang ninggalin aku pergi , kamu jangan"

"aku janji , aku gabakal ninggalin kamu selamanya" Arya langsung mendekap tubuh milik alam , hangat sangat hangat dipeluk seperti ini , hidupnya sudah amat bahagia mungkin bila ditambah seorang anak akan jauh lebih bahagia


"aku janji , aku gabakal ninggalin kamu selamanya" Arya langsung mendekap tubuh milik alam , hangat sangat hangat dipeluk seperti ini , hidupnya sudah amat bahagia mungkin bila ditambah seorang anak akan jauh lebih bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


tambah ngawur aja nih cerita

YASRI ADITAMA [BL] S2 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang