00.03
sejak kejadian malam itu, malam dimana yasri dan putra kembali melanjutkan cinta mereka disini dimulai si kecil putra yang selalu manja terhadap suaminya, mulai tumbuh rasa posesif dan sensitif
seperti dimalam ini putra sudah menidurkan anaknya, arel. Beberapa jam yang lalu, sekarang putra berada didepan rumah dengan mengenakan Hoodie dan celana kolor nya untuk menunggu sang suami pulang kerumah, biasanya jam pulang kantor itu tepat pukul 22.00, tapi ini sudah jam 00.03 bahkan sudah melewati tengah malam, dimana suaminya sekarang?
pikiran putra melayang kemana - mana, ia memikirkan jika yasri sedang berada dengan wanita lain, sedang melakukan hal itu? dll
"yaampun mas kamu kemana?" jujur putra sudah tidak bisa menahan lagi rasa kantuk yang datang, sudah beberapa jam ia menahan rasa kantuk hanya untuk menunggu sang suami pulang
"dek bangun"
putra tertidur dikursi depan rumahnya ia benar - benar tidak kuat tadi untuk menunggu suaminya pulang, teryata yang ditunggu - tunggu sudah muncul dihadapannya sekarang
"e - eung mas?" putra mengusap matanya
"jangan diusap gitu nanti sakit, maaf ya ban mobil mas bocor jadi gabisa pulang awal maaf ya?, tadi mas cari bengkel lama banget karena pada tutup semua udah malem" ucap yasri menjelaskan secara rinci apa yang ia alami sehingga bisa telat pulang kerumah
"um!!!, mas tau nda? dedek mikirin mas daritadi lohhh, mikirin mas bobo sama yang lain nda sama aku, atau mas cuma boong hum?!, mas bobo sama yang la-"
"sttt udah malem gabaik berisik, ayo kita masuk kedalam nanti mas jelasin semuanya, atau kamu mau jalan - jalan dulu? pemandangan kota bagus loh hari ini"
"ndaa usah mengalihkan pembicaraan ya mas!, mas bobo sama siapa huh!?" yasri tau putra sedang marah kepadanya, lihat muka merah yang ia berikan, putra mengeluarkan semburat merah itu pada saat dirinya salting dan marah
Yasri mengendong tubuh putra masuk kedalam, mengunci pintu depan dan masuk kekamar, yasri menidurkan putra di kasur king size, sedangkan yasri sedang melepas baju kantornya kekursi dekat jendela, yasri langsung tidur disamping putra yang masih menatapnya seolah marah
"huh! kenapaaa gendong - gendong huh?"
Cupp
lihat, sekarang kecupan dibibir putra adalah sebuah kewajiban, kewajiban yang harus putra berikan kepada yasri, ya bahkan sehari saja tanpa kecup manis dari putra bisa membuat yasri sedikit stress
"gausah cium - cium huh!" Kesal putra
"lucu, kamu lucu banget sih? Ini mas mau cerita kamu mau denger darimana? dari awal pagi tadi? siang? atau soree? mas bakal jelasin semuanya deh biar kamu percaya sama mas" ujar yasri yang menahan agar tidak menggigit pipi milik suaminya itu
"semuanyaaaa!!! aku mau denger semuanya dari awal sampe akhir!"
"jadii gini lucuku, mas tadi udah mau pulangg jam setengah 9 nah tiba - tiba ban mobil mas bocor yang depan, mas bingung nyari pertolongan tau, mas udah telpon Adit buat susul mas kesitu tapi ga diangkat - angkat, udah telpon yang lain juga dan hasilnya sama ga diangkat - angk-"
"terussss mas gimana pulangnyaaaa????" sela putra
"kamuu diem dulu yaaa, mas kan udah telpon semua temen - temen mas kebetulan gaada yang angkat juga sama, eh tiba - tiba Vibram lewat daerah situ trus mas disuruh pulang pake mobilnya, sedangkan mobil mas katanya lagi dibawa ke bengkel, kamu percaya sekarang mas kemana?"
"um dikit ci"
"kalo ngomong dikit mas cipok" ancam yasri
"IYAA AKU PERCAYA!!!" Teriak putra
"sttt udah bobo, nanti arel bangun karena kamu teriak malam - malam gini, udah sekarang bobo ya?"
"mauuu cudleeeeee" rengek putra
"sini sini mas hug"
seperti itulah kebiasaan yasri setiap malam, memeluk bayi besarnya yang memang setiap malam selalu manja yasri tak merasa kerepotan akan hal itu justru dirinya malah suka, apalagi putra menjadi terbuka dengannya, dengan memandang wajah lucu milik putra yang sudah terlelap yasri juga ikut terlelap sebari memeluk putra erat
morning
07.05yasri bangun dari tidurnya karena terusik sinar mentari yang masuk dari jendela yang tertata korden nya sudah terbuka lebar, ia duduk dikasur yang ia tiduri itu, menatap sekeliling teryata suami kecilnya jauh lebih dulu bangun daripada dirinya
klek
"mas bang-, eoh?! Sudah bangun yaa kebo? ayo mandi lalu sarapan dulu" putra mendekati yasri untuk menyuruhnya segera mandi karena kantor masuk
"morning kiss nya mana sayang?" ucap serak khas bangun tidur milik yasri
"mandi duluu, mas bau dedek nda mau kiss"
Grepp
Yasri lagi - lagi memeluk putra yang mencoba melepaskan pelukannya itu, yasri hanya diam dan tersenyum menatap putra yang marah kepadanya
"dad-, EOH?! BUBU DIAPAIN DADDY?!" arel masuk kedalam kamar mereka berdua lengkap dengan seragam sekolah pertamanya ini
"TOLONGG ARELL BUBU DIMAKAN SERIGALAA" putra berteriak memanggil bantuan dari sang anak
"AUUU SERIGALA INI MAU MAKAN SICANTIK" yasri mengikuti kedalam alur drama ini, tiba - tiba arel berlari lalu memukul - mukul lengan yasri agar melepaskan bubunya itu
"pegii celigalaa jelek!, bubu ku nda boleh di mam!!!!" teriak arel yang menggema dikamar itu, yasri yang kasian arel yang akan menangis segera melepaskan putra, mereka langsung pergi meninggalkan yasri sendirian dikamar dengan keadaan yang masih tertawa
"tuhan sungguh, alur kisahmu terlalu rumit untuk ku jalani, terimakasih sudah menyatukan diriku dengan putra lagi, maaf belum bisa menebus semua kesalahan yang ku perbuat kepadanya, aku sangat bersyukur kau masih memberikan keajaiban untukku, aku berharap keluarga kecilku tak akan lagi hancur" monolog yasri menatap langit - langit kamarnya
"MASSS CEPET MANDI AYO NGANTER SI AREL!!!" Teriak putra yang sangat keras yang membuat yasri menggeleng dan tersenyum
"terimakasih tuhan, aku tak akan membuang kesempatan terakhir ini. I love u putra aditama."
END
"tuhan selalu memberikan kisah indah jika kau juga ingin berubah"
akhirnya bisa end jugaa, terimakasih untuk semuanya yang sudah baca book ini, kalau sempat ku kasih satu boncap deh wkwkw, terimakasih atas vote dan komen kalian yang sangat berharga, see you all!!!! love uu

KAMU SEDANG MEMBACA
YASRI ADITAMA [BL] S2 END
Novela Juvenildimohon untuk membaca S1 nya terlebih dahulu , cerita ini lanjutan dari buku "YASRI ADITAMA S1"