"BUBUUU!"
"ARE-"
"p - putra?
yasri diam mematung menatap siapa yang ada didepannya sekarang , dia tak salah melihat? , seseorang yang sangat benar - benar ia rindukan sedang berada didepannya saat ini
"om thenal bubu ya?" tanya arel yang juga kebingungan nampaknya
"a - aa makasih sudah menjaga anak saya , saya amat berterima kasih , arel ayo turun kita sudah ditunggu Oma" putra yang gugup langsung mengendong arel yang turun dari badan yasri , yasri masih diam mematung menatap putra , ia tak salah lihat kan? Ia tak halu ya kan?
"Kami permisi"
"tunggu!" Yasri mencengkram erat tangan putra , otomatis putra kembali menatap manik mata orang yang ia benci selama ini
"m - maaf saya sudah ditunggu"
"aku tau ini kamu put! kamu suami kecil aku kan? jawab put! ini kamu kan? kamu belum meninggalkan put? ayo jawab semua pertanyaan aku , aku udah nangisin kamu 2 tahun ini , aku bolak - balik kuburan kamu karena hanya sekedar rindu" jelas yasri dengan ekspresi yang tak bisa ditebak
"sekali lagi maaf nama saya bukan putra"
"jangan bohong put , tanda sayatan di leher kamu! aku ingat itu tanda terakhir sewaktu kamu kecelakaan , aku lihat itu waktu gendong kamu ke ambulans! jangan bohong put , disini aku tersiksa sendirian!"
Putra tak tahan lagi , jujur ia ingin segera pergi dari sini , tapi karena mendengar penjelasan oleh suaminya ini , ia mengurungkan niatnya dan mendengarkan semua ucapan yang keluar dari mulut nya itu , putra tak bersuara saat yasri memeluknya erat , bahkan Arel hanya menatap keduanya saat putra menurunkan anaknya itu
"put aku udah 2 kali masuk rumah sakit jiwa karena nyariin kamu , ayo balik ke aku put ayo , aku sayang kamu"
"maaf aku bukan orang yang kamu cari" putra masih kekeh tidak mengenal manusia yang menorehkan luka beberapa tahun yang lalu
"Salah aku memang banyak kekamu , semua kesalahanku ga bisa ditembus pake kebaikan , dosa aku udah banyak , jika kamu ingat kamu masih terikat janji suci put! Cincin yang sekarang kamu jadiin bandul kalung itu sebagai saksi cinta kita put"
"c - cinta? saksi cinta? , dari dulu kamu kemana aja? , cincin kamu udah dibuang kemana? udah ditukar tambah? atau kemana? aku ga percaya lagi sama omongan munafik kamu Yas! , Aku terlalu bodoh percaya dengan orang licik seperti kamu"
"jadi ini bener? kamu putra kan?"
"ya aku putra! , suami kecil yang kau siksa beberapa tahun yang lalu" putra mengukir senyum sampulnya itu
"l - lalu dia siapa?" tanya yasri sebari menujuk kearah arel yang masih diam menatap mereka berdua dengan manik mata yang benar - benar mirip yasri
"dia anak ku." Tekan putra
"anak mu? , Apakah bersama pria jangkun itu?" Yasri menujuk kearah supir pribadi mereka alias mang gatot alias mang ato yang sedang sibuk memperhatikan sekitar dan merokok
"bukan"
"jangan bilang bahwa dia anakku?"
"Aku tak ingin kau tau fakta itu , tapi itu memang apa adanya , kau daddynya , tapi hanya sementara , sekarang dia hanya anakku , dan hanya akan jadi milikku"
"a - anakku? tak mungkin"
"aku tak peduli kau percaya apa tidak , tapi sekarang aku sudah jujur dia anak mu , dia darah daging mu , aku senang bila kau tak mengharapkan dirinya , jadi aku bisa tenang kau tak akan mengambil anakku dari diriku" kekeh putra langsung mengendong tubuh Arel , Arel masih menatap kearah yasri yang juga menatapnya penuh arti
"aku tidak pernah tidak mengharapkan dirinya , sudah lama aku merindukan dirimu berserta anakmu , sangat rindu kau tega put meninggalkan ku sendiri disini"
"aku memang tega itu ulah mu sendiri , aku merawat arel beberapa tahun sendirian , ingat sendirian. , tanpa dirimu tanpa orang tuaku tanpa siapapun" ujar putra penuh penekananan
"maaf aku tidak bisa membantumu merawat Arel , aku janji aku akan menebusnya semuanya , semuanya aku akan menebus semua kesalahan ku padamu , aku janji , ah! Bukan , bukan janji tapi akan aku buktikan , kembalilah padaku put!" ucap yasri yang menggenggam tangan mungil itu
alin dan suaminya datang , menatap pemandangan didepannya saat ini , ayah putra nampak menahan emosi melihatnya tapi segera alin menarik tangan suaminya untuk tetap diam berdiri disini , biarkan lah anaknya itu menyelesaikan masalahnya sendiri
"soal surat cerai , nanti aku uruskan , tugas mu cuma tanda tangan , dimana istrimu?" Tanya putra
Yasri memeluk tubuh suami kecilnya itu , ia menangis disana , ia takut kehilangan putra untuk kedua kalinya , cerai? memang dulu yasi menginginkan itu terjadi , tapi kali ini tidak , jujur yasri hanya ingin kembali bersama putra dan anaknya hanya itu tak ada yang lain
"istri aku cuma kamu put , hiks , aku pengennya kita bareng lagi , ga cerai yang kaya kamu maksud itu , ayo balik lagi sama aku , aku rela digebukin ayah kamu asal kamu balik lagi sama aku"
putra hanya diam mematung , dulu ia bersumpah kepada tuhan jika yasri jodohnya ia akan tetap menolak , jujur saja didalam hati yang paling dalam putra memang masih menyimpan rasa mungkin beberapa persen saja kepada makhluk yang menangis memeluknya hari ini
"b - bubu?" panggil arel , dirinya tak mengerti kenapa 'om' yang ia kenal tadi tiba - tiba menangis meneluk bubunya
Yasri melepaskan pelukannya , ia menghadap kearah arel , ia jongkok menyesuaikan tinggi badannya dengan arel anaknya itu , yasri melihat lamat - lamat wajah anaknya , tampan dan lucu.
yasri mulai mengelus sayang rambut lurus itu , ia tak menyangka kalau didepannya ini adalah darah dagingnya sendiri , yasri menatap kearah putra yang menggelengkaj kepalanya
"jangan kau katakan apapun tentang dirimu pada anakku!" seru putra
"Tapi dia juga anak ku put!"
"tapi kau tidak pernah mengurusnya yas , dia anakku"
Untung kondisi taman saat ini lumayan sepi , jadi tidak banyak pasang mata yang menatap kearah mereka , alin bunda putra langsung menghampiri mereka bertiga , putra memeluk bundanya itu erat , jujur putra masih takut bertemu dengan yasri
"tenanglah sayang" ucap alin mengelus pelan punggung anaknya itu , "apa kabar mu Yas?"
"b - baik bunda" jawab yasri menatap kearah ibu menantunya
"mainlah kerumah malam ini , aku akan menerima mu dengan baik"
Haloo coy!!
gimana kabar kalian semuanya???
masih nungguin ceritaku tidak?
eh lupa , gimana puasa pertama kalian? Semoga selalu lancar tanpa ada halangan apalagi batal puasa ygy
Maaf ceritaku bikin kalian pusing sama alurnya , sebenernya aku juga pusing tapi mo gimana , baca terus lah lanjutannya pokoknya
Jangan lupa vote ygy aku maksa nih!!😠
aku pamit yaa , byee byee
KAMU SEDANG MEMBACA
YASRI ADITAMA [BL] S2 END
Teen Fictiondimohon untuk membaca S1 nya terlebih dahulu , cerita ini lanjutan dari buku "YASRI ADITAMA S1"