01.25
Pesawat dari Belanda akhirnya landing di bandara setelah 15 jam melayang diudara , putra mengendong tubuh anaknya yang tertidur pulas untuk keluar dari pesawat disusul alin dan suaminya
"Bun? Pulang mau dipesenin taksi?" Tanya putra pada sang bunda
"gausah , sopir ayah udah nunggu" ujar ayah putra lalu menarik koper yang berukuran besar itu
"udah lama ga kesini agak berubah ya bun" ucap putra menatap sekeliling
"Iya makannya kamu sering kunjungi bundaa kesini kamu mah betah disana , kecantol siapa kamu?" ucap bunda putra menatap anaknya dengan lamat - lamat
*ihh bundaa , tau lah aku sibuk dibelanda ga mungkin juga aku kecantol sama cowo sana , ada sih tapi dia udah punya anak jadi ga jadi" lesu putra mengigat 'crushnya' yang ada di Belanda yang menjadi boss nya di sana
"udahh , disini juga banyak yang ganteng - ganteng , keker - keker , kaya lagi , nanti bunda kenalin" ucap alin dengan tersenyum manis menatap sang anak
"heh! Cepet kasian itu sopirnya nunggu dari tadi!" ujar ayah putra yang menatap anak istrinya berbincang - bincang sedari tadi , apa kagak lelah badannya?
"Iyaaaa" ujar mereka berbarengan lalu menyusul ayah putra yang sudah cemberut didekat mobil jemputannya
.
.
.
.
.
Siang yang panas tadi , sekarang berganti malam yang dingin , atau tepatnya tengah malam , diam , ia menyesap puntung rokok yang ada ditangannya tadi , daritadi ia menatap terangnya bulan yang ada di langit sana , tiba - tiba ia teringat putra , apa yang sedang dilakukan suami kecilnya diatas sana?"put kamu lagi ngapain disana? , Lagi ngetawain aku ya? hehe" yasri menunduk menyesap puntung rokok tadi dan menghempuskan asap putih itu
"aku kangen kamu loh put , perkerjaan aku ga pernah selesai minggu - minggu ini , karena mikirin kamu terus , kamu tau ga mommy sering banget ngekang aku terus put " ujar yasri lirih ia menatap lagi ke langit hitam yang diterangi oleh sinar bulan purnama yang indah
Disisi lain , Siska mommy yasri menatap dan mendengar curhatan anaknya di balkon atas , Siska hampir kaget menatap anaknya merokok bila ia ingat anaknya ini bahkan tidak suka dengan bau rokok , tapi ia sekarang malah merokok bahkan hampir habis 1 bungkus rokok didepannya itu
"apa mungkin aku terlalu keras?" Monolog Siska , ia tidak bisa tidur akibat memikirkan kata - katanya yang ia lontarkan kemarin malam , apakah sesakit itu??
"Yas.." mommy yasri membuka pintu balkon dan menatap sang anak yang mungkin kaget menatap sang mommy yang masuk ke balkon
"kenapa?" serak yasri menjawab pertanyaan mommynya
"maafin mommy Yas" ucap Siska yang menyesal mungkin , ia memeluk sang anak menahan bau rokok yang ia tak suka , mengelus pelan punggung anak nya
Yasri yang diperlakukan seperti itu menatap mommy nya kaget , ia tak membalas pelukan mommy nya itu , ia segera mematikan rokok nya karena ia tau mommy nya tak suka dengan bau rokok
"maafin mommy Yas , mommy tau mommy selalu ngekang kamu , mommy selalu ngelakuin hal yang berbeda sama kamu dengan kakak kamu , maafin mommy sayang , mommy janji , mommy ga akan ngekang kamu lagi" ujar Siska dengan menitikan air mata nya yang turun terus menerus
"maafin yasri juga udah ngelawan mommy kemarin" ucap yasri ia tak tega melihat mommy nya menangis karena memikirkan dirinya
"jangan ngerokok lagi ya?" ucap Siska
"iya mom , ga janji ya..."
Vibram lelaki itu menatap kedua kebahagiaan nya itu lewat halaman depan , ia tersenyum manis ahkirnya mereka baikan juga , bila ditanya kenapa ia ada di halaman depan tengah malam? ia sedang berpacaran dengan Yudha , ya mereka ingin saja berpacaran saja tengah malam
KAMU SEDANG MEMBACA
YASRI ADITAMA [BL] S2 END
Teen Fictiondimohon untuk membaca S1 nya terlebih dahulu , cerita ini lanjutan dari buku "YASRI ADITAMA S1"