13

518 85 19
                                    


Jisoo memaksakan dirinya untuk bangkit dari ranjang meskipun ia kesulitan melakukannya. Dia ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh Jennie. Rasa ingin tahunya kian makin bertambah setelah mencium aroma harum masakan.

"Dia memasak?" Kata Jisoo berbicara sendiri.

Lalu kembali berjalan menuju dapur, belum sempat tiba disana. Jennie sudah lebih dulu datang dengan membawa makanan. Jennie terkejut melihat Jisoo meninggalkan ranjang.

"Jisoo? Kenapa kau berjalan? Kondisimu belum pulih" Omelnya memarahi Jisoo.

"Aku baik-baik saja Jennie." Jawab Jisoo tersenyum.

Jennie meletakan nampan makanan di atas meja, kemudian membantu Jisoo berjalan dan menuntun Jisoo untuk duduk.

"Kau benar-benar keras kepala ya." Gerutu Jennie namun Jisoo hanya tersenyum.

"Orang butapun tau kau sedang tidak baik-baik saja Jisoo. Dengan kau banyak bergerak, luka sobekmu bisa saja terbuka kembali." Lanjutnya kesal. Terlihat jelas sekali, dia sangat mencemaskan kondisi Jisoo.

"Baiklah. Maafkan sikap keras kepalaku." Jisoo mengalah dan meminta maaf.

"Aku hanya penasaran, kau sedang  melakukan apa tadi Jennie." Ujar Jisoo memberitahu.

"Daripada penasaran kau lebih terlihat seperti merindukanku Ji." Goda Jennie meledek Jisoo.

"Itu konyol sekali. Aku tidak merindukanmu Jennie." Jisoo terkekeh diakhir kalimatnya.

"Aku kecewa mendengar jawabanmu." Akui Jennie memasang wajah sedihnya. Dan mengambil makanan tadi, untuk ia kasihkan pada Jisoo.

"Tadinya aku berharap kau juga merindukanku. Biar tidak hanya aku saja yang merasakan rasa rindu ini."

Jisoo terdiam mendengar pernyataan Jennie. Kenapa Jennie malah menganggap serius perkataannya tadi? Jisoo jadi tidak enak hati telah membuat gadisnya bersedih.

"Buka mulutmu. Kau harus banyak makan supaya cepat sembuh." Suruh Jennie hendak menyuapi Jisoo.

"Jisoo katakan aaaa.." Pinta Jennie memperagakan. Dengan patuhnya Jisoo membuka mulutnya.

"Gadis pintar." Jennie tersenyum manis setelah Jisoo menerima suapan darinya.

"Kau memperlakukanku seperti anak kecil saja." Ujar Jisoo menahan senyumannya.

"Memangnya kenapa? Kau keberatan? Lagipula orang sakit itu harus diperlakukan dengan sangat baik." Protes Jennie memberitahu.

"Bila anggota gengku tahu mereka akan...."

"Wahh aroma harum apa ini?"

"Aromanya membuatku lapar."

Perkataan Jisoo terhenti dikarenakan anggota BlacKaisu sudah kembali ke markas. Jisoo menatap Jennie, raut mukanya sedikit panik tapi Jennie malah terlihat biasa saja.

"Ji buka lagi mulutmu ayo." Jennie kembali menyuapi Jisoo. Jisoo tampak enggan menerima suapan Jennie mengingat anggota gengnya akan masuk kedalam.

"Astaga apa yang aku lihat ini?!" Kaget Sinb lebih dulu bersuara.

"Ketua kita tampaknya sudah pulih." Ujar Jihoon tersenyum melihat Jisoo sudah mau makan.

"Apa kita menganggu? Yeah ku rasa iya." Haruto memasang wajah polosnya

"Kalian sudah kembali?" Jisoo balik bertanya dan terdengar kikuk.

"Iya kami sudah kembali. Dan jangan bilang kau menginginkan kami untuk pergi keluar lagi?!" Tuduh Sinb yang membuat Jisoo kehilangan kata-kata.

UNITED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang