Orang-orang yang berada di koridor rumah sakit menatap heran dan takjub ke arah Jisoo dan Jennie. Tapi tidak dengan Jennie, dia malah menutup mukanya akibat rasa malu. Bukan malu karena bersama dengan Jisoo, melainkan karena ia duduk di kursi roda dan Jisoo yang mendorong kursinya.Bukankah posisi mereka terbalik? Yang sakit disini adalah Jisoo, namun kenapa malah Jennie yang mendapatkan perlakuan istimewa. Jawabannya, karena Jisoo sendiri tidak menginginkan kekasihnya kelelahan bejalan.
"Aku sangat malu. Jisoo bisa hentikan ini sekarang?" Pinta Jennie tidak tahan lagi melihat tatapan mata orang-orang memandangi mereka.
"Seharusnya kamu yang duduk disini. Kenapa malah aku astaga? Kau mau aku terlihat seperti penjahat?" Jisoo tersenyum mendengar kekesalan Jennie.
"Jika yang kau khawatirkan itu adalah pandangan mereka, abaikan saja." Ujar Jisoo enteng dan terus mendorong kursi roda yang dinaiki Jennie.
"Aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Ini terlihat seperti berada diruang sidang." Cicit Jennie merajuk. Dan itu terlihat sangat lucu, kembali membuat Jisoo tersenyun.
"Jennie kamu benar-benar merasa tidak nyaman ya." Jisoo menghentikan langkahnya lalu duduk jongkok dihadapan Jennie.
"Bagaimana kalau aku mencongkel mata mereka semua?" Tanya Jisoo sambil memegang tangan Jennie.
"Supaya mereka tidak bisa melihat aneh lagi padamu." Lanjut Jisoo tersenyum.
"Itu menakutkan Ji. Jangan coba-coba melakukannya." Kata Jennie bergidik ngeri membayangkan apabila Jisoo benar-benar mencongkel mata mereka semua.
"Kalau begitu tersenyumlah. Aku tidak mau melihat kekasihku ketakutan dan merasa tidak nyaman." Jisoo berucap seraya mengelus pipi Jennie.
"Astaga Jisoo hentikan itu. Kau membuat pipiku memerah." Seru Jennie salah tingkah.
Jisoo tersenyum lalu berdiri dan kembali mendorong kursi roda tanpa beban. Sedangkan Jennie tersenyum malu-malu mendapati sikap manis Jisoo padanya.
"Orang-orang menatap kita, itu karena kau cantik Jennie." Akui Jisoo berterus-terang.
"Diam Ji. Kau membuatku semakin malu."
Rengekan Jennie benar-benar sesuatu untuk Jisoo, terbukti dengan ia yang terus saja tersenyun sepanjang perjalanan. Tadinya Jennie memang merasa malu dengan pandangan orang-orang, sekarang rasa malunya berganti dengan perlakuan manis Jisoo.
"Jennie aku tidak bisa menyewa kantin rumah sakit. Karena itu untuk umum dan untuk seluruh orang di rumah sakit." Kata Jisoo membuka obrolan.
"Aku hanya bisa menyewa cafe kecil ini untuk saat ini. Dan aku berjanji suatu saat nanti akan menyewa restoran mewah untukmu." Lanjut Jisoo. Berharap Jennie menyukai tempat sederhana ini.
Jisoo sengaja menyewa salah satu cafe didekat rumah sakit. Karena kondisinya, ia tidak diperbolehkan pergi terlalu jauh dari rumah sakit. Jennie disampingnya tampak tidak percaya atas apa yang dilakukan Jisoo. Kekasihnya sungguh romantis dengan caranya sendiri dan itu sukses membuat Jennie tersentuh.
"Untuk tempat itu tidak terlalu penting, asalkan bersama denganmu akan terasa sangat indah dan juga lebih berwarna." Akui Jennie tersenyum menatap Jisoo.
"Ji aku menyukai ini."
Pernyataan Jennie mampu menghilangkan semua keresahan Jisoo. Ia tersenyum dan mengandeng tangan Jennie untuk jalan bersama menuju meja yang sudah di siapkan.
Begitu melihat kedatangan Jisoo dan Jennie, pelayan disana langsung menyajikan makanan enak sesuai pesanan. Jennie terlihat kegirangan melihat banyaknya makanan yang disediakan. Jisoo begitu senang terhadap respon yang diberikan Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNITED
ActionDARKAIROS. Ketika mendengar nama Darkairos kau akan langsung tahu, jika nama tersebut adalah nama club dari salah satu geng motor penguasa kota. Sudah terlalu banyak tindakan berbahaya yang dilakukan oleh Darkairos. Mereka benar-benar tidak pandang...