1.𓉳

653 27 1
                                    

Harap bijak dalam membaca.
Cerita ini murni atas karangan saya sendiri dan mengandung konten tertentu.




Teriknya matahari tak melunturkan senyuman manis dari pemilik bibir tipis seorang perempuan yang membuka pintu mobil dengan semangat tanpa perduli jika mobil belum terparkir dengan benar di depan sebuah klinik spesialis dokter gigi. Kakinya berlari membuat sang supir dengan terkejut dan terpaksa menghentikan mobilnya yang baru hendak masuk ke area parkir. Hanya bisa menghela nafas seorang wanita didalam sana melihat sang anak yang sudah lebih dulu masuk ke dalam klinik.

Ini kegiatan rutin yang dilakukan semua orang untuk kesehatan gigi dan mulutnya. Pergi ke sebuah klinik doter gigi untuk pemeriksaan gigi mereka. Namun kegiatan rutin yang dilakukan setiap dua bulan sekali itu menjadi dilakukan setiap hari. Ini sebuah permintaan dari seorang perempuan bernama Park Sunghoon yang kini tampak tersenyum melihat seorang laki-laki dengan jas dokter sedang duduk dengan beberapa alat yang ia tidak tahu itu alat apa.

Selalu ia ingin pergi kesini setiap kali usai sekolah. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan untuk mencari hiburan. Selama dirumah,tak ada yang ia lakukan. Hanya rasa bosan yang menghampiri hingga akhirnya membuatnya menjadi banyak melamun dan berujung menjadi sebuah masalah.

Ya ,semua orang tahu jika apa yang ia lakukan harus terpenuhi. Semua yang berkerja dirumahnya tak ada yang bisa menasehatinya barang satu katapun ketika ia melakukan kesalahan. Ibunya sendiri akan memberikan apapun yang ia pinta tanpa harus meminta dua kali. Tak ada amarah dan tak ada larangan,ia bebas melakukan apa yang ia mau. Apapun itu. Termasuk pergi ke klinik ini meski hanya menghabiskan waktu hingga sore melihat anak anak yang berkunjung untuk memeriksa gigi. Meski terdengar membosankan,tapi ini sangat menyenangkan untuknya. Hanya untuknya.

Bibir Sunghoon hanya tersenyum memperhatikan seorang dokter diujung sana tanpa berani mendekat. Kakinya hanya berdiri di ambang pintu ruangan dengan tangan saling menggenggam didepan rok bergaris kotak kotak berwarna hitam putih yang kini ia pakai. Wajah cantiknya terlihat bulat dengan rambut panjang tergerai.

Wajahnya menoleh kaget saat sang ibu menghampirinya dengan wajah sejuk. Ia tak suka ketika ibunya selalu mengikutinya kemanapun ia berada. Selalu saja ia meminta agar ibunya tidak mengikutinya namun tetap saja selalu seperti ini. Jika ibunya tak ada,maka sang supir yang mengawasinya.

"Ibu,," Bibirnya merengek pelan seraya mendorong tubuh sang ibu untuk menjauh keluar dari pintu. Ia berharap sang ibu mau pergi dan meninggalkannya disini. Percayalah ia akan tetap baik-baik saja.

"Tinggalkan aku disini,aku tidak mau ibu dan paman Byun mengikutiku." Sunghoon melepaskan tangannya dari tubuh sang ibu. Menoleh pada laki-laki yang berjalan dengan senyum tipis menyapa mereka dengan ramah.

"Bu Hyunseo? Sunghoon? Kenapa tidak langsung masuk?" Wajah tampan itu menatap Sunghoon lembut. Tubuh tingginya dengan hidung menjulang membuat kharismanya terlihat jelas.

Bukan suatu hal yang aneh mendapati Sunghoon yang kerap ke kliniknya. Perempuan berusia tujuh belas tahun itu tampaknya tertarik dengan masalah kedokteran dan kesehatan gigi. Tak akan mencegah dan melarang selama seseorang merasa tertarik dengan bidang ini membuatnya merasa kagum. Tidak biasanya seorang remaja akan tetarik pada hal pelajaran dibandingkan dengan liburan dan belanja seperti kebanyakan remaja perempuan pada umumnya.
Sunghoon selalu duduk memperhatikannya yang sibuk berkerja. Kerap menanyakan beberapa pertanyaan mengenai gigi dan macam macam alat yang ia gunakan. Ia akui,Sunghoon memiliki ketertarikan untuk menjadi seorang dokter gigi seperti dirinya.

Sunghoon tersenyum senang ketika ibunya pergi dan berjanji menjemputnya sore hari seperti biasa. Tangannya tak henti meremas roknya sendiri ketika apa yang ia rencanakan membuat jantungnya berdetak dengan cepat. Hari ini ia sudah memikirkan apa yang harus ia lakukan dan ia katakan sebab itulah ia memaksa sang ibu untuk segera pergi agar ibunya tak tahu dengan hal ini.

Tantrum (HeeHoon) Enhypen//Switch (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang