OY : Prolog

3.9K 229 20
                                    

Minta votenya boleh? Hehehe

####

"Asa, kamu belum tidur, nak?"

Mama Asa yang bernama Lana itu menghampiri putranya. Asa yang sedang berkutat dengan laptop di meja belajar sontak menoleh. Dia menggelengkan kepalanya, "Belum Ma. Asa masih cari tahu soal sekolahnya Esa." jawab Asa.

Lana mengusap sayang rambut anaknya,

"Jangan kemaleman ya! Besok kamu sudah harus masuk sekolah." pesan nya mengingatkan.

Asa mengangguk mendengarnya. Dia memejamkan mata menikmati usapan tangan Lana yang ada di rambutnya. Usapan yang mungkin akan dia rindukan, nanti.

"Maafin Mama ya, Asa. Kamu jadi harus melakukan ini. . ." kata Lana tiba-tiba membuat Asa membuka matanya.

Asa menggeleng pelan. "Ngga masalah Ma, yang penting Esa bisa cepat sembuh dan bisa beraktivitas kayak biasanya lagi!" ujarnya dengan senyuman di wajah. Lana jadi ikut tersenyum juga mendengar perkataan putranya.

"Makasih ya, nak! Mama janji, ini hanya sampai Esa bisa kuat buat sekolah lagi."

Asa menganggukkan kepala, membuat surai halusnya ikut bergerak sesuai irama. Lana memeluk sebentar anak kesayangannya itu, dia lalu pamit keluar setelah mendaratkan sebuah kecupan di kening Asa.

Suara pintu yang ditutup terdengar, Asa kembali fokus pada laptop yang ia abaikan tadi. Dia terlihat sedikit menghela nafas. "Huft! Kamu pasti bisa, Asa! Semangat!" serunya sambil mengepalkan kedua tangannya di depan dada.

####

"ASAA!! KAMU SUDAH SIAP, NAK?" panggilan Lana terdengar dari bawah. Asa yang masih menatap pantulan dirinya di cermin segera mengambil tasnya dan kemudian turun. Ia berjalan ke arah meja makan lalu duduk. Di sana sudah ada sang Mama dan saudara kembarnya, Esa.

"Pagi!" sapa Asa sambil mengambil sarapannya. Dua lembar roti dengan selai coklat -- rasa kesukaannya.

"Pagi," balas Lana dan Esa bersamaan.

Esa menatap Asa dengan takjub. "Sa, kayaknya lo lebih cocok jadi cewe daripada gue." celetuknya tiba-tiba setelah beberapa saat memandangi Asa.

Asa menatap bingung kembarannya. "Iya, kah? Kenapa bisa gitu? Tapi aku tuh cowok tulen, ya!" katanya tak terima.

Esa terkekeh geli. Cowok tulen darimana? Asa yang sekarang terlihat sangat manis dan lucu dengan rambut wig panjang tergerai yang berwarna hitam kecoklatan.

Tubuhnya yang kecil dan ramping seperti perempuan terlihat menawan dalam balutan kemeja putih polos yang dipadu dengan sweater dan almamater coklat. Belum dengan rok selutut berwarna senada yang memperlihatkan kaki jenjangnya. Kaki yang juga ramping dan putih bersih itu terlihat lebih seperti kaki perempuan daripada laki-laki!

"Anak Mama ternyata cantik ya, dua-duanya!" goda Lana dengan wajah jail.

"Aduh Maa, cantikan yang di sana kok~" tambah Esa ikut menggoda Asa.

Asa yang sedikit malu -- tapi juga banyak kesalnya menatap sengit keduanya. Matanya menyipit dengan bibir bawah yang sedikit maju. Ciri-ciri ngambek.

"Ish! Apa sih kalian?! Asa tuh cowok! Jadinya ganteng!" bantahnya.

Lagi-lagi Lana dan Esa tertawa bersama. Keduanya memang sangat suka menggoda pemuda yang ada di depan mereka ini. Karena ekspresi ngambeknya sangatlah lucu!

"Hahahaha, sudah sudah! Esa makan dulu, Asa juga. Kalau sudah selesai, nanti Asa Mama anterin." lerai Lana, padahal dia tadi juga ikut andil dalam menjahili anaknya.

Sarapan pun kembali berlangsung dengan tenang. Asa dan Lana berangkat setelah Lana mengantarkan Esa kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Di sepanjang perjalanan, Asa nampak sedikit gugup. Dia sudah membaca artikel tentang sekolah yang di masuki oleh saudara kembarnya. Peraturan sekolah itu lumayan ketat, apalagi soal absensi. Jika dalam sebulan kita izin lebih dari tujuh kali, maka kita akan langsung mendapatkan SP 1.

Pantas saja ia harus menggantikan Esa. Masa pemulihan kembarannya itu membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 4 Minggu. Esa yang sangat menginginkan sekolah di sini tentu saja menyayangkan jika harus keluar setelah susah-susah terdaftar sebagai siswa di sana.

Yah, meskipun itu artinya Asa harus merelakan sekolahnya. Tapi tak apa! Asa tidak keberatan, kok! Karena dia juga ingin saudaranya itu segera sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasanya.

"Jangan tegang ya, sayang. Santai aja, oke?" ucap Lana menenangkan. Asa yang sedang bersandar di kaca mobil sedikit menoleh. Ia tersenyum kecil, "Engga Ma. Asa cuma nervous dikit." katanya.

"Semangat! Nanti waktu pulang, Mama jemput."

Asa berdehem sebagai jawaban. Tak butuh waktu lama, mobil yang dikendarai Lana sudah sampai di pekarangan depan sekolah. Yah, sekolah itu bisa dibilang sangat besar dengan teras bertangga dan lobby di dalamnya.

Bangunan dengan tinggi lima tingkat itu dilengkapi lapangan indoor dan outdoor yang besar. Fasilitasnya lengkap, seperti kolam renang, lapangan basket, lapangan sepak bola, lapangan voli, lapangan lari, lapangan tennis hingga lapangan upacara yang ada di tengah gedung dan lain sebagainya.

Wajar saja karena ini adalah sekolah paling favorit dan terbaik dengan akreditasi A. Terbaik dari yang terbaik. Tentu saja Esa tidak ingin melepaskan sekolah ini secara cuma-cuma.

Asa memandang takjub dari dalam mobil, benar-benar jauh lebih wah dari ekspektasi nya! Dia lalu keluar dari mobil bersama Lana.

"Belajar yang rajin ya, Asa! Mama percaya sama kamu!" seru Lana menyemangati. Dia mencium kening Asa dan mengusap rambutnya pelan.

"Iya, Ma. Asa masuk dulu." pamit Asa setelah mencium tangan Lana. Dia melambaikan tangannya sebentar lalu masuk ke dalam.

Kamu bisa, Asa! batin Asa menyemangati diri sendiri sembari mulai berjalan melewati lobby sekolah.

####

⚠️Disclaimer ⚠️

Halo, ini cerita BxB pertama author:)

Meminjam visual dari Asahi Treasure dan Jeongwoo Treasure serta beberapa tokoh masyarakat lainnya
Aku buat cerita ini karena gemas sama momen mereka yang meski dikit tapi lucu banget

Cerita ini murni dari pemikiran aku. Beberapa mungkin juga sedikit dilebihkan ataupun dikurangi buat kebutuhan cerita.

Tokoh yang ada di cerita ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan kehidupan nyata mereka. Harap bijak dalam menyikapi!

Enjoy-!

Only You [Woosahi/Jeongsahi] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang