OY : Chapter Twenty Three

788 116 209
                                    

Hi guys, hehe. Jangan lupa pencet bintang yaa😁💙

####

Asa memilin jari-jarinya dengan gugup. Wajahnya menunduk dengan mata yang terpejam. Jantungnya berpacu cepat, membuat tubuhnya menjadi berkeringat dingin.

Di depannya sudah ada teman-temannya yang berkumpul. Sesuai permintaannya pada Jingga kemarin. Asa dapat merasakan jika semua pandangan mengarah padanya. Apalagi dari sepasang mata -- yang Asa ketahui -- milik Dean. Rasanya deja vu.

Jingga melirik tajam Dean dan menyikut perutnya. "Mata! Mata lo kondisiin, anjing!" bisiknya ngegas. Dean balik menyikut Jingga dengan kesal. "Apasih?! Iya, iya!" balasnya ikut berbisik.

Brak!

Suara gebrakan meja membuat semuanya terkejut. Jingga dan Dean yang tadi sikut-sikutan bahkan hampir terjengkang jika tidak langsung saling berpelukan. Pelaku tersebut ternyata adalah Asa.

Cowok itu nyengir kecil dan menggaruk pipinya. "Eum, maaf hehe. Terlalu kenceng, ya?" tanyanya merasa bersalah.

Chaca mengelus dadanya sembari menetralkan degup jantungnya. Dia barusan beneran kaget hingga hampir latah beristighfar padahal dia nonis. "Pelan-pelan, kalem, santai." tenang Chaca tersenyum lembut pada Asa.

"Eung, ya tadi hanya agar aku tidak terlalu gugup. Maaf jika membuat kalian terkejut." ucap Asa kembali meminta maaf.

"Gapapa," kata Melissa tak masalah.

"Btw lo mau bilang apa?" tanya Dean dengan segera melepaskan pelukannya. Dia terlihat membersihkan pakaiannya, seakan menghilangkan sisa-sisa kotoran yang menempel karena berpelukan dengan Jingga. Hal itu mengundang cibiran dari yang bersangkutan.

Melissa memotong sebelum Asa mengeluarkan suara. "Sebelum itu, keknya gue pernah denger suara lo, deh. Iya ngga sih Yan?" tanya Melissa dengan mata memicing ke arah Asa.

Dean mengangguk sebagai tanggapan setuju. Asa, bukannya merasa gugup atau takut seperti sebelumnya, ia malah tersenyum. Dia mengangguk membenarkan.

"Iya, aku mau bahas soal itu."

Keempat orang yang ada di sana bersama Asa langsung terdiam, menunggu cowok itu untuk mulai menjelaskan maksud dari mengumpulkan mereka semua di sini.

"Sebelumnya, kenalin nama aku Asa. Aku kembarannya Esa dan. . . Esa yang dulu."

Asa menjeda sejenak, menunggu respon dari mereka. Tapi mereka tetap diam, sepertinya menyuruh Asa untuk langsung menjelaskan semuanya.

"Jadi, aku dikasih tau sama Jingga kalo kalian langsung notis perubahan Esa waktu dia balik. Kalian bahkan udah curiga, dan aslinya dugaan kalian waktu itu benar. Karena kami beda orang, sudah pasti tidak sama meskipun kami kembar."

Terlihat tatapan sinis dari tiga orang yang mengarah ke arah Jingga karena ternyata cewek itu memang tau sesuatu. Jingga yang ditatap seperti itu hanya bisa meringis dengan memberikan dua jarinya.

Asa ikut meringis karena merasa kasian pada Jingga. Dia lalu kembali melanjutkan,

"Aku waktu itu nyamar buat gantiin Esa yang sedang dalam masa pemulihan. Niat awal hanya sekitar dua sampai empat minggu saja. Tapi ternyata, kondisi Esa kembali memburuk dan harus dirawat inap lagi. Gara-gara hal itu, waktu penyamaranku jadi bertambah."

Only You [Woosahi/Jeongsahi] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang