OY : Chapter Thirteen

903 112 57
                                    

Sebelum baca jangan lupa votenya, yaa. Ngga jadi ngegantung hohoho. . . Tapi coba tebak-tebakan kecil nih ╮⁠(⁠^⁠▽⁠^⁠)⁠╭ btw ini up terakhir sebelum lebaran, nanti up lagi setelah lebaran tapi belum tau hari apa.

Karena ngga akan ketemu waktu lebaran, jadi aku ucapin sekarang, Minal Aidzin Wal Faidzin semuaa, mohon maaf kalo aku ada salah yaa. Semoga kita bisa ketemu lagi sama bulan Ramadhan tahun depan nanti! Sayang kalian banyak banyakk 💙💙

####

"Hoahhmm. . ."

Asa mengerjap-ngerjap kan matanya. Menyesuaikan cahaya yang masuk dari jendela. Dia meregangkan tubuhnya dan membenarkan wig yang sedikit miring, untung tidak terlalu jelas. Asa menggaruk pelan pipinya, dia sebenarnya masih mengantuk, tapi sinar matahari yang menembus jendela membuatnya mau tak mau harus bangun.

"Tidur nyenyak, Sa?"

Asa langsung menoleh ke asal suara. Dia lalu mengangguk pelan. "Iya. . ." jawabnya.

"Cuci muka sana, terus ke dapur, sarapan."

"Eung," balas Asa sekenanya dengan muka yang masih terlihat mengantuk.

Jojo menahan rasa gemasnya. Dia yang semula duduk di kursi dekat nakas langsung berdiri menghampiri Asa dan mengusak rambutnya. "Gue tunggu di sana ya." kata Jojo dengan senyum di wajahnya.

Asa mengangguk lagi, mengiyakan. Dia perlu mengumpulkan tenaga dulu sebelum bangun. Jojo hanya menggeleng pelan. Dia lalu pergi keluar, membiarkan Asa melakukan keperluannya dulu.

Jojo menunggu Asa dengan memainkan ponselnya. Saat mengecek WhatsApp, ada beberapa pesan yang menarik perhatiannya. Salah satunya adalah pesan dari sepupunya.

Cebol
Jo, kata Bunda, nanti yang jemput kamu?

Jojo mengernyitkan keningnya, ia terlihat berpikir. Dia lalu menjentikkan jarinya saat teringat. Kedatangan sepupunya kan memang diundur sehari, bertepatan dengan pulangnya dia dari liburan ini. Bagaimana Jojo bisa sampai lupa? Dia lalu mengetikkan balasan.

Cebol

Iya, ntar gue yang jemput.
Stasiun, kan?

Hmm, jangan telat
Awas aja kalo sampe telat

Iya iya, bawel

Jojo langsung menyimpan ponselnya saat melihat Asa berjalan ke arahnya. Asa terlihat kebingungan melihat suasana villa yang terlihat sepi. "Ini pada kemana, Jo?" tanya Asa sembari duduk di kursi.

"Keliling bentar, palingan juga balik abis ini." jelas Jojo.

Dia kali ini bisa tetap tinggal di villa untuk menunggu Asa bangun, tidak seperti sebelumnya. Meski tadi dia sempat hampir di seret untuk ikut pergi sih. Tapi untung saja tidak berhasil.

Hal yang membuatnya hampir tidak bisa stay disini adalah karena perkataan Aru yang membalikkan kata-katanya semalam, yang waktu di kamarnya itu. Yang dia mau minta nebeng karena salting.

"Ohh. . .gitu." Asa mengangguk paham, dia lalu melihat di depannya yang sudah ada sepiring nasi goreng, segelas air putih dan segelas susu.

"Ini buat aku?"

"Iya,"

"Kamu?"

Only You [Woosahi/Jeongsahi] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang