OY : Chapter Twenty Seven

839 109 110
                                    

Votenya! Thank you~

####

Asa pusing! Kenapa sekarang Jojo malah menempel padanya?! Padahal Esa ada di depan mereka! Ini sebenarnya yang pacaran siapa, sih?! Jojo sama Esa atau malah Jojo sama dia? Aneh!

"Esa, pacarmu. . .?"

"Biarin aja," jawab Esa santai sambil memandangi kuku-kuku jarinya.

Asa semakin kebingungan, "Jojo lepas! Kamu ngga boleh gini sama pacarmu!" seru Asa mencoba menjauhkan wajah Jojo dari lengannya.

Jojo memang memeluk Asa dari samping sejak mereka duduk di sofa. Tangan cowok itu melingkar erat di pinggangnya dengan wajah yang disembunyikan pada lengannya -- hampir ke pundak jika Asa tidak sedikit memberi jarak.

Namun cowok itu tidak menghiraukan perkataan Asa sama sekali. Membuat Asa menatap kembarannya dengan pandangan meminta maaf. Esa sendiri sih bodo amat, udah putus juga.

Udah tolol, bucin pula. Emang bener-bener bulol. batin Esa melihat adegan di depannya.

Esa lalu memilih berdiri, "gue kasih lo kesempatan buat ngomong berdua. Dan lo, harus berterimakasih ke gue setelah ini." ujarnya sebelum beranjak dari sana.

Asa merasa semakin bersalah. Dia berpikir jika Esa mungkin saja marah karena Jojo yang bertingkah laku seperti ini. Meskipun di sisi lain, dia juga merasa sedikit senang. Tapi, menurutnya ini tetaplah salah.

"Jo?! Kamu ngga bujuk Esa?!"

"Ngga."

"Gimana sih?! Dia kan pac--"

"Putus,"

"Hah?"

"Kami udah putus."

Asa seketika menjadi linglung mendengar jawaban Jojo. Mereka kan baru jadian minggu lalu? Kok sekarang udah putus? Apa saat mereka ada masalah, keduanya memilih untuk mengakhiri hubungan saja?

Aku punya kesempatan?

Asa sontak menggeleng kuat saat pikiran itu melintas di benaknya. Mana boleh gitu!

"Kenapa?" tanya Asa.

"Gue, gue sukanya sama lo. Setelah di sadarin seseorang. . ." jawab Jojo dengan memelankan kalimat terakhirnya. Asa langsung tertawa geli.

"Kamu bercanda, ya? Ngga lucu lhoh Jo?" ucap Asa tak percaya. Haha, apa perasaannya akan dipermainkan lagi, kali ini?

Jojo menjauhkan wajahnya dan menatap Asa serius. Tangannya yang melingkar di pinggang Asa juga terlepas. Matanya penuh dengan pancaran keyakinan -- menunjukkan jika dia tidak bercanda atau main-main dengan perkataannya.

Asa langsung menghentikan tawanya secara perlahan dan berubah menjadi kikuk. "Kamu. . .ngga bercanda?" tanyanya memastikan.

"Ngga, kali ini gue serius Sa." jawab Jojo cepat.

Asa senang? Tentu saja. Tapi apa dia akan dengan mudah menerima Jojo setelah luka-luka yang diberikan oleh cowok itu? Jika iya, lalu apa arti dari semua air matanya?

Only You [Woosahi/Jeongsahi] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang