OY : Chapter Thirty One

991 115 81
                                    

Buat yang belum vote, jangan lupa kasih vote nya-! Gomawo^^

Oiya, tandain kalo ada typo!

####

Asa sedang sarapan bersama dengan Esa dan Massea. Mereka hanya bertiga karena Lana sudah berangkat pagi-pagi sekali tadi. Sepertinya, urusan kantor ibu dua anak itu semakin padat dan menyita lebih banyak waktu. Tak apa, karena Lana tetap selalu memperhatikan kedua anaknya.

Masih sibuk dengan makanannya masing-masing, samar-samar terdengar suara seseorang yang memanggil-manggil nama Asa. Semua yang ada di meja makan mengernyitkan keningnya.

"Biar gue yang buka," kata Esa sembari beranjak dari sana.

Asa dan Massea saling melirik. Tatapan Asa seakan bertanya, tapi Massea hanya mengangkat bahunya. Mereka berdua memilih untuk melanjutkan makan saja sambil menunggu Esa kembali.

Namun, beberapa saat kemudian, mereka mendengar suara ribut dari depan. Terdengar seperti suara Esa dan. . . "Jojo?" gumam Asa.

Asa diam untuk mendengarkan lebih jelas. Dia lalu berdiri secara tiba-tiba hingga membuat kursi yang ia duduki terdorong ke belakang. Asa sudah hendak pergi ke depan jika saja Massea tidak mencekal tangannya lebih dahulu.

"Kemana? Duduk aja!" suruh Massea.

Asa menggeleng, "itu Jojo! Dia nyari aku!" tolaknya. Dia mencoba melepaskan cekalan tangan Massea.

"Duduk, Sa!" perintah Massea lebih tegas.

"Ngga mau! Asa pengen ketemu Jojo! Please. . ." mohon Asa pada Massea dengan tatapan sedih.

Asa rindu Jojo, setelah pertemuan terakhir mereka tiga minggu yang lalu, dia sudah tidak pernah melihat Jojo lagi. Cowok itu seakan tidak bisa ditemukan dimana pun.

Awalnya dia mengira jika Jojo hanya main-main saja dengan ucapannya karena cowok itu tidak menemuinya lagi. Tapi beberapa hari kemudian, Asa akhirnya tahu kenapa Jojo tidak mencarinya.

Ternyata itu gara-gara ulah dari Esa dan sahabat-sahabatnya. Mereka menghalangi keduanya untuk dapat bertemu.

Asa ingin protes, tapi dia lalu diingatkan kembali tentang apa saja yang sudah Jojo lakukan tanpa sengaja kepadanya. Sebanyak apa dia mengeluarkan air mata hanya karena cowok itu. Sesakit apa perasaan yang ia rasakan kala itu.

Dia juga diingatkan tentang apa yang menjadi tekadnya dulu. Percakapannya dengan sang kakak kelas -- Aji dan Ajun -- waktu mereka duduk bersama di pinggir jalan setelah ia ditemukan mereka berdua.

Akhirnya, Asa hanya bisa menurut. Dia mengikuti semua rencana yang sudah dibuat oleh mereka semua. Meskipun dia aslinya merasa tidak tega, tapi mau bagaimana lagi. Satu lawan sembilan orang, dia bisa apa?

Massea hampir goyah, melihat sahabatnya yang memohon seperti ini membuat hatinya tak tega. Tapi dia masih belum terima jika sepupunya dapat dengan mudah menemui Asa setelah semua yang terjadi pada sahabatnya.

"Massea. . . Asa mohon. . . Asa pengen ketemu Jojo, Asa kangen Jojo. Asa tahu kalau ini terlalu menguntungkan Jojo, tapi Asa juga sakit kalau harus nahan rasa kangen Asa buat Jojo. . ." ucap Asa kembali memohon.

Only You [Woosahi/Jeongsahi] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang