WYLM 12

1.1K 75 2
                                    

Setiap hari, setiap waktu makannsiang dan pulang kuliah Zee akan datang dan menunggu nunew didepan kampusnya.
Namun Nunew selalu menghindar, tapi Zee pun tidak pernah menyerah.

Sebulan sudah Zee melakukan itu namun belum juga Nunew mau menemuinya.

Zee ingin sekali menemui dan menghampiri Nunew tapi Zee takut kalau Nunew akan semakin marah padanya.

Tiba2 Mae datang kekantor Zee dengan terburu2.

"Zee cepat, ayo cepat kita ke bandara." ujar Kaew dan memggenggam tangan Zee.

"Bandara?? Mau apa ke bandara Mae?" tanya Zee bingung.

"Nunew, Nunew akan pergi ke China selama 2 tahun untuk belajar disana. Hari ini dia berangkat." ujar Mae.

"Apa??"

Zee segera berlari dan meninggalkan Mae disana.

"Semoga kau selamat dan berhasil membawa Nunew kembali, Zee." ujar Kaew.

Zee segera naik kemobilnya dan Zee mengendarai mobilnya dengan secepat kilat.

Akhirnya sampailah dia di bandara.
Zee segera lari dan mencari sosok Nunew diantara ratusan orang yang ada disana.
Zee melihat jadwal penerbangan ke China dan Zee menemukannya.

Zee segera berlari menghampiri gerbang untuk penerbangan ke China.

Da akhirnya Zee melihat sosok Nunew dengan kedua orangtuanya.
Zee segera menghampiri Nunew.

"Nhu."

Nunew menoleh kearah suara yang memanggilnya dan dia terkejut melihat siapa yang berdiri disana.

"Hia?"

Mae June segera menghampiri Zee.

"Mau apa kau kemari? Tidak cukupkah kamu menyakiti Nunew? Pergi dari sini."

"Mae, Zee mohon sekali ini saja. Biarkan Zee bicara dengan Nunew."

"Jangan berharap, kalau tidak karena Kaew yang memohon2 agar kau dimaafkan aku tidak akan pernah memaafkanmu."

"Mae, Zee tahu Zee bersalah tapi Zee mohon biarkan Zee bicara dengan Nunew sebentar saja."

Tiba2 Nunew mendekat.

"Mae biarkan New bicara dengan Hia sebentar."

"Tapi..."

"Mae, biarkan New menyelesaikan masalah ini berdua dengan Hia."

June tidak mau menyetujuinya namun karena Nunew terus memohon akhirnya June mengijinkannya.

"Kalau kau macam2 dengan Nunew lagi, aku tidak akan melihat ibumu lagi dan membuat perhitungan denganmu."

"Zee janji Zee tidak akan pernah lagi sekalipun untuk menyakiti Nunew, Mae."

ZeeNunew pun pergi ke sebuah tempat yang sepi dari pengunjung dihalaman belakang kantin bandara itu.

"Apa yang Hia mau?"

"Hia ingin meminta maaf pada Nhu."

"Nhu sudah maafkan Hia dari awal. Hia tidak usah lagi merasa bersalah pada Nhu. Nhu baik2 saja. Jika hanya itu yang Hia inginkan sekarang Hia sudah tahu dan Hia bisa dengan tenang menjalani hidup Hia."

"Bukan hanya itu. Hia ingin Nhu ada disamping Hia selamanya. Hia mencintai Nhu."

Nunew membelalakan matanya.

"Hia mungkin salah. Nhu hanya pengganti Phi Saint, Nhu hanya pilihan terakhir Hia jika Phi Saint tidak ada. Hia tidak mencintai Nhu."

Nunew pun meneteskan airmata.

"Hia mohon Nhu jangan menangis lagi karena Hia. Tapi perlu Nhu tahu, Nhu bukan pilihan terakhir Hia mengantikan Saint. Tapi Nhu pilihan pertama dan terakhir Hia untuk menjadi pendamping hidup Hia. Hia tidak bisa jika tidak ada Nhu disamping Hia. Hia merasa hancur ketika Saint pergi tapi ketika Nhu pergi Hia serasa mati."

"Semua yang Hia katakan sudah terlambat. Nhu tidak bisa lagi percaya pada Hia."

Zee pun menangis dan memegang tangan Nunew.

"Apa yang harus Hia lakukan agar Nhu kembali percaya pada Hia?"

"Nhu juga tidak tahu Hia."

"Hia akan melakukan apapun agar Nhu kembali percaya pada Hia. Nhu katakan saja apa yang harus Hia lakukan."

"Cukup Hia... Semuanya sudah terlambat. Nhu akan pergi dan entah kapan Nhu akan kembali. Hia jaga diri Hia baik2. Selamat tinggal, Hia."

Nunew pun berbalik dan...
Zee memegang tangan Nunew, namun Nunew yang menangis tidak mau membalikkan badannya.
Zee meneteskan airmata dengan deras.
Nunew melepaskan tangannya dari tangan Zee dan berlalu pergi.

Zee hanya melihat punggung Nunew yang menjauh. Dan akhirnya hilang dari pandangan Zee.
Zee yang tidak kuat lagi menahan kakinya terjatuh bersujud.

Akhirnya pesawat yang membawa Nunew terbang ke angkasa dan hilang ditelan awan.
Zee masih menangis ditempat yang sama.
Terduduk di sebuah bangku taman.

Tiba2 sebuah tangan menyentuh bahunya.
Zee menengok keatas dan melihat ayah Nunew disana.

Zee tak mampu berdiri, kakinya terasa sangat lemas walau hanya sekedar berdiri.

"Zee, kuatkan dirimu, nak."

Zee hanya tertunduk dan masih menangis.

"Dia akan kembali, nak. Apa kamu mau menunggu dia?"

Zee kembali melihat pada sosok pria didepannya itu.

"Maksud Pho?"

"Pho dapat melihat betapa kamu mencintai anak Pho. Namun Pho tidak bisa berbuat apa2. Semua keputusan ada di tangan New. Jika kamu mau menunggu dan berusaha kembali nanti, Pho kira kamu bisa meyakinkan New kalau kamu benar2 mencintai dia."

"Pho."

"Kuatkan dirimu demi Nunew, jaga dirimu baik2 demi Nunew. Jangan menyerah. Kita laki2 harus kuat untuk memperjuangkan sesuatu."

Ayah Nunew berdiri dan menepuk bahu Zee dan pergi dari sana.

Zee menghentikan tangisnya dan berdiri.
Zee menghapus semua airmatanya dan melihat ke arah pesawat tadi menghilang.

"Hia akan menunggu Nhu. Hia akan buktikan pada Nhu kalau Hia benar2 cinta Nunew. Hia cinta Nunew selamanya."

Zee tersenyum dan berlalu dari situ.





TBC





784

Will You Love Me (ZeeNunew) 004Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang