01. pagi

3.5K 390 89
                                    


Satu hal yang Supra tak suka; yaitu ketika bangun di pagi hari, sosok di sampingnya sudah tidak ada, yang mana itu artinya tidak akan ada ciuman selamat pagi―atau mesra di pagi hari.

Bisa saja Supra berpikir positif jika istrinya sedang di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi mereka. Tapi itu tidak mungkin. Karena ketika membuka ponselnya, sebuah notif dari istrinya ada di sana.

Si gemes, si cantik, si imut, si kesayangan.

| Pagi!
06.12

| Maaf, ya. Hari ini aku gak
bisa nemenin sarapan. Aku harus
berangkat lebih cepat hari ini.
06.12

| Sarapan Mas sudah di meja,
bekal juga sudah siap. Hati-hati
di jalan nanti.
06.12

Setelah membaca pesan yang dikirim oleh istrinya, Supra mengerutkan keningnya. Tadi malam, [Name] bilang beras mereka sudah habis, dan hanya cukup untuk-setidaknya dua orang. Tapi, bagaimana bisa dia juga membuat bekal di kala beras habis?

Biasanya, [Name] membuat dua makanan, satu untuk sarapan dua orang, satunya lagi untuk bekal. Berarti, ada kemungkinan jika hari ini [Name] tidak sarapan agar Supra bisa sarapan dan membawa bekal.

"... Astaga,"

Salah Supra sendiri, sih. Akhir bulan begini, mereka belum belanja karena Supra minta tunda terus. Bayangin aja, kemarin [Name] udah ngeluh banyak―sabun habis, shampo habis, beras habis, untungnya listrik masih ada ya.

Supra juga tidak suka akhir bulan. Karena segala keperluan mereka selalu habis tepat di akhir bulan. Yang Supra suka itu awal bulan, hehehe, gajian.

Pria itu bangkit dari ranjang untuk mandi pagi dan sarapan. Setelahnya, baru lah dia pergi ke sekolah tempat ia mengajar. Eh, mungkin dia akan mampir ke salah satu restoran cepat saji membeli sarapan untuk istrinya.

"Yah, uang bulanan nanti ditambahin deh."

Asik, dapat bonus dari paksu.

―――GURU; B. SUPRA―――

Kruyuk.

Karena tadi pagi tak sarapan, sekarang [Name] tidak bertenaga. Apalagi, di pagi hari seperti ini para murid sedang heboh-hebohnya. Nanti saat jam pulang, [Name] baru bisa tenang.

Sekarang ini jam istirahat pertama, baik yang TK, SD, SMP, SMA―semuanya istirahat di jam segini. Tenang, kantin mereka aman. Kan tiap tingkat itu beda gedung.

Niat [Name], dirinya ingin pergi ke kantin untuk membeli makanan. Namun, makanan kantin itu kebanyakan makanan ringan. Seperti kentang goreng, atau sosis. Makanya, dia ragu.

"Bu [Name], ada yang dateng cari Ibu."

[Name] mengerutkan alisnya, di tengah keraguannya untuk membeli sarapan di kantin, ada saja orang yang menganggunya.

"Siapa?" tanyanya.

Belum sempat orang yang mengabarkan [Name] tadi menjawab, suara pria yang cukup familiar di telinga [Name] tiba-tiba terdengar.

"Aku. Aku tau kamu gak sarapan. Makanya, nih sarapan."

Tahu siapa yang datang, guru tadi langsung pamit diakhiri dengan senyum penuh arti. Ia langsung pergi ke luar dan mempersilakan Supra untuk duduk di tempatnya―yang mana itu di sebelah [Name].

guru; b. supra [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang