⁶달콤한 복수

1.5K 272 41
                                    

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
"Ternyata kau tertarik dengan bisnis seperti ini juga, Jii-san?" suara dengusan dari laki-laki paruh baya di hadapannya membuat [Name] tersenyum meremehkan. Gadis surai dwiwarna itu menopang dagu menyandarkan punggung diatas sofa empuk dengan kaki terlipat. "Chairman? Pft-"

Helaan napas terdengar, sosok yang sering disebut sebagai Chairman meletakkan dokumen yang sedari tadi ia kerjakan. Iris mata dibalik lensa tipis menatap tepat pada sosok gadis yang menatapnya dengan sorot meremehkan. "Jadi berita kau dikeluarkan itu memang benar? Buah memang tidak jatuh jauh dari pohonnya ya."

"Jangan mengalihkan pembicaraan." dengus [Name]. Netra abunya melirik datar laki-laki yang masih gagah diusia yang tak lagi muda, sambil menopang pipi dimana tangannya bersandar, kembali gadis itu membuka suara. "Kau pasti sudah tahu apa yang kulakukan disini, Jii-san. Bisa kita langsung ke intinya saja?"

Sang Chairman yang dipanggil paman dalam bahasa Jepang itu mendengus, laci yang tepat berada dibawah meja ia buka dan mengeluarkan sebuah dokumen berwarna biru, menyerahkannya pada [Name].

Membalik halaman perhalaman, senyum licik perlahan terulas dibibir kemerahan. "Ternyata memang benar kau punya anak didik yang cukup berguna ya, Jii-san." pria paruh baya enggan menjawab, ia sudah cukup malas meladeni anak dari sahabatnya yang memiliki sifat tak jauh dari sang sahabat, menyebalkan.

Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, [Name] memilih pergi setelah berterimakasih pada sang paman lalu pergi. Sebelum sebuah kalimat dilontarkan padanya, "Jangan membuat keributan lagi, [Name]." memilih abai, gadis itu hanya mendengus.

𝐓𝐎𝐌𝐁𝐎𝐘 • LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang