2.After Holidays

6 1 0
                                    

"Apakah setiap harapan akan terwujud ?"

•••••

Hampir satu bulan liburan sekolah berlangsung, kini tepat pada hari terakhir libur, seluruh pelajar akan kembali pada rutinitas mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir satu bulan liburan sekolah berlangsung, kini tepat pada hari terakhir libur, seluruh pelajar akan kembali pada rutinitas mereka.Tak terkecuali, seorang gadis yang kini tengah sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan esok hari.

"Buku sudah, kotak pensil sudah, buku paket sudah, botol minum sudah, kaos kaki sudah, sepatu sudah mengkilat, seragam sudah, laptop tinggal di cas" ucapnya sembari mencentang barang-barang yang akan dibawanya esok hari.

"Kayak ada yang kurang. Hm, apa ya" katanya sembari berusaha berpikir, segera ia menjentikkan jarinya seolah menemukan sesuatu yang kurang.

"Nah, iya novel" serunya seraya berlari ke arah tumpukan novel miliknya.

"Bawa berapa ya, oh satu aja oke sip. Semua lengkap, sekarang waktunya turun kebawah" ujarnya sembari melangkah ke ruang keluarga yang terdapat di bawah.

Tap
Tap
Tap

Suara pijakan anak tangga membuat semua yang berada pada ruang keluarga menoleh ke arah sumber suara, lantas ia segera menuju ke arah keluarganya yang tengah berkumpul.

"Cie, yang besok turun sekolah" goda abangnya, Aldian dengan menarik turunkan alisnya yang lantas membuat adiknya bergidik ngeri.

"Adek, semua perlengkapan sekolah sudah disiapkan ?" tanya papahnya, Aldan.

"Aman pah, semua sudah siap" ucapnya dengan sembari duduk disamping abangnya.

"Ga ada yang kelupaan kan ?" tanya mamahnya, Alma memastikan.

"Aman mah, semua sudah masuk kantong ajaib" ujar anaknya dengan memperlihatkan gigi kelinci.

"Adek besok pergi sekolah ya bareng Abang ya" ujar papahnya.

"K-kok, bareng dia si pah" dumelnya dengan menunjuk abangnya yang tengah memakan keripik singkong balado.

"Kwenwapwah swih dwek, swenswi bwetwul" ucap abangnya dengan pipi menggembung penuh keripik.

"Memang, kenapa masalah. Nanti Abang bangunnya siang terus adek telat gimana hah ?!!" dumel nya dengan kesal.

Meneguk jus tomat yang telah dibuatkan mamahnya, lantas ia berujar, "ga bakal dek, abang ga begadang malam ini aman lah".

"Iya ga begadang, soalnya kan PS nya lagi disita" sindir papahnya kepada anak sulungnya, yang lantas membuat adiknya tertawa kencang.

"Kacian disita" ledeknya dengan menjulurkan lidah.

"Oh mau ini ya, sini Abang hukum" ujar Abangnya sembari mendekat ke arah adiknya yang kini mulai menjauh darinya.

Sontak saja mereka berlarian kesana-kemari seperti tom and Jerry.

The last SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang