5. What's wrong with him ?

7 1 0
                                    

"Perilakumu padaku membuat semakin jatuh, namun melihatmu seperti itu membuatku bertanya-tanya"

•••••

Setelah beberapa hari para siswa berkutat dengan pelajaran, tibalah saatnya hari yang dinantikan mereka, hari libur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah beberapa hari para siswa berkutat dengan pelajaran, tibalah saatnya hari yang dinantikan mereka, hari libur. Termasuk seorang gadis yang baru saja bangun dari tidurnya, dengan rambut acak-acakan ia berjalan menuruni tangga dan pergi mencari sesuatu yang bisa dimakannya.

Hidungnya yang seolah mengendus sesuatu yang sangat lezat, segera mencari aroma tersebut. Dengan mata yang sedikit terbuka ia mendapati seorang wanita paruh baya, tengah berkutat dengan alat dapur. Tak lupa seorang pria paruh baya yang tengah meminum segelas teh hangat.

"Mah" ucapnya dengan tangan yang mengusap matanya.

Sontak wanita paruh baya tersebut segera menoleh dan mendapati anak gadisnya yang sangat acak-acakan, "sini sayang".

"Pasti lapar kan" ujar pria paruh baya tersebut saat menangkap sang anak yang kini tengah duduk.

Dengan mata yang menyipit ia mengangguk.

"Nah, adek makan dulu ya mamah sudah buatkan roti panggang" ucapnya sembari menaruh piring berisikan roti panggang berisikan tiramisu.

Ia menghabiskan roti tersebut hingga tandas dan segera meneguk segelas mineral hangat.

"Abang mana pah, mah ?" ucapnya saat tak melihat batang hidung abangnya.

"Diluar dia dek" saut papahnya yang membuat gadis itu segera beranjak menemui abangnya tersayang.

"WIH, SINGA DARI MANA INI" teriak Aldi saat mendapati adiknya dengan rambut acak-acakan, mata yang sipit, serta bibir yang terdapat sebuah selai tiramisu.

"HAHAHAHAHA" gelak tawa seseorang disamping Aldi.

Mendengar tawa yang seperti akan meruntuhkan rumah, Sava segera membuka mata selebarnya. Seketika ia membulat kala melihat teman-teman Aldi yang tengah menahan tawa beserta sepupunya yang tengah meledek kearahnya.

Sontak Sava segera berlari kembali, namun lengannya ditarik dengan kuat hingga menabrak tembok. Ia meringis pelan sembari mengusap dahinya yang memerah. Aldi yang melihat itu segera meminta maaf pada adiknya.

"Maaf dek" sembari mengelus dahi adiknya.

"Jahat banget lo Al, adek sendiri digituin" ujar Angkasa yang tengah duduk di samping Cakra.

"Kasiannya kamu Ta" saut Cakra.

"Udahlah, adek mau ke dalam aja"

The last SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang