8. Revealed

4 1 0
                                    

"Waktu akan menjelaskan segalanya"

•••••

Hari berganti hari begitupun dengan Aldi yang kini menghela napas lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari berganti hari begitupun dengan Aldi yang kini menghela napas lega. Setelah seminggu ia berkutat dengan soal-soal ujian, kini ia dapat menghirup udara dengan bebas hanya tinggal menunggu hasil kelulusan saja.

Aldi merentangkan tangannya hingga mengenai Kai tengah menutup matanya.

"Tangan lo bau" protes Kai.

Aldi yang mendengar itu segera menghirup tangannya, "Harum gini hidung lo aja yang bermasalah"

"Adek gue mana ?" tanya Aldi dengan celingak-celinguk.

"Tuh" tunjuk Kai pada Sava yang tengah memotret langit dengan kameranya.

"Sayang banget Angkasa ga ikut rugi, tapi gapapa jatah dia buat gue ya gak Zach" ujar Kai dengan memakan sandwich.

"Tumben banget lo traktir kita Zach" Cakra sembari menyeruput kelapa.

"Sesekali"

"Gue mau nyamperin Sava dulu" Aldi dengan berjalan ke bibir pantai.

Sesampainya di tempat sang adik, Aldi celingak-celinguk mencari keberadaannya. Ia berlari kesana-kemari mencari Sava, namun sama sekali ia tidak melihatnya.Ia panik dan segera berlari menuju teman-temannya.

Melihat Aldi yang seperti orang dikejar sesuatu, Kai menatapnya heran.

"Kenapa lo ?" tanya Cakra.

Ia menetralkan napasnya sejenak, "Sava gue ga nemuin dia dimanapun".

Sontak mereka semua berdiri. "Cari dia sekarang" ujar Zach dengan cepat ke arah pantai.

"Kita pencar" ucap Cakra.

Zach segera menyusuri pantai dengan pelan, batinnya bergejolak khawatir. Saat ia berjalan ke batu besar di atas pasir, kakinya tak sengaja mengenai sesuatu, ia segera mengangkat benda tersebut.

"Kamera" ujarnya dengan mengecek kamera yang ditemuinya.

Ia lantas berlari menuju tempat Aldi berdiri, "gue dapat ini".

Aldi segera mengambil benda tersebut, "Lo dapat dimana ?".

"Batu ujung sana"

"Itu punya Sava kan ?" saut Kai.

"Kita cek kesana sekarang" saut Cakra dengan berjalan menuju baru tersebut.

Cakra segera memutari batu tersebut, dan seketika netranya membulat mendapati noda darah dengan secarik kertas, ia segera mengambilnya.

"Kumuh, semak belukar" ucap Zach dengan membaca kertas tersebut.

Ting

Sebuah notifikasi pesan dari nomor tidak dikenal membuat Aldi segera membuka benda pipih tersebut, seketika netranya menyorot marah kala melihat foto adiknya yang tengah terikat dengan dahi yang sobek.

The last SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang