6. Flushed face

4 1 0
                                    

"Bolehkah aku selalu tersenyum saat menatapmu ?"

•••••

Hari demi hari kian berlalu, sejak kejadian yang membuat batin Sava berkecamuk, hingga menimbulkan banyak pertanyaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari kian berlalu, sejak kejadian yang membuat batin Sava berkecamuk, hingga menimbulkan banyak pertanyaan. Kini, seseorang yang telah membuatnya gelisah telah kembali dengan kondisi semula dan berkumpul kembali bersama teman-temannya.

Kini, mereka semua sedang berkumpul di rumah bercat putih gading, rumah Aldi. Mereka semua kini tengah duduk berjejer, belajar bersama untuk ujian katanya. Namun, kenyataannya mereka tengah bermain PS hingga lupa dengan tujuan awal mereka.

Banyaknya kata-kata mutiara yang keluar dari bibir mereka, mampu memenuhi seisi ruangan tersebut oleh hewan-hewan.

Kai melempar stik hijau tersebut dengan keras, dan mulai berkicau dengan indah menyebutkan nama teman-teman hewannya. Ia melemparkan pandangan kesalnya pada Cakra yang kini menatapnya penuh kemenangan.

"Sok-sokan nantang" ledek Cakra, "eh siapa yang tahu kalau dia kalah" lanjutnya.

"Kalau ga bisa main gausah nantang" ucap Cakra dengan santai.

"Gue bisa main ya, stiknya aja yang rusak" dumel Kai tak terima atas kekalahannya.

"Udah si terima aja kalau kalah" saut Aldi yang tengah fokus mengalahkan Angkasa.

"Gak bisa, stik lo yang salah. Sudah tau rusak masih disimpan"

"Terima aja kekalahan mu brp" ujar Cakra menepuk bahu Kai.

"Gak bisa. Kita duel ulang" tantang Kai pada Cakra.

"Gak malas, noh Kenzo nganggur duel sama dia sana" ujar Angkasa yang membuat sang empu menoleh menatap mereka.

"Apa" saut Kenzo dengan tangan yang terus memasukkan keripik ke dalam mulutnya.

"Ditantang Kai main PS" ujar Zach dengan tangan yang tengah berkutat pada game online di ponselnya.

"Oke" balasnya dan segera duduk disamping Kai.

Kai yang melihat itu segera membulatkan matanya. Yang benar saja, dia sama Kenzo yang ada malah kalah. Dengan napas gusar ia segera menggenggam kembali stik tersebut.

"Tumben Tata ga nongol Al ?" tanya Cakra.

"Dibelakang dia, biasa melukis" balas Aldi yang masih fokus dengan layar didepannya.

"ABANG" teriakan itu mampu membuat Aldi yang semula fokus pada gamenya segera beralih ke sumber suara tersebut.

"APA" balasnya berteriak.

"TOLONG AMBILKAN CAT DI DI DEKAT LEMARI"

"LEMARI MANA ?"

"LEMARI DI RUANG TAMU, CEPAT"

"SEBENTAR"

"Cak, ambilkan catnya di lemari sampingmu, sekalian anterin ke belakang" titah Aldi yang masih fokus.

The last SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang