1.When i meet you

13 1 0
                                    

"Pertemuan singkat antara kita mungkin akan membekas sementara,aku yakin itu"

•••••

Angin yang berhembus dengan kencang mampu membuat wajah seorang gadis dengan kulit putih, mata bulat, hidung mancung serta bibirnya yang pink natural tersapu hingga menutupinya dengan sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin yang berhembus dengan kencang mampu membuat wajah seorang gadis dengan kulit putih, mata bulat, hidung mancung serta bibirnya yang pink natural tersapu hingga menutupinya dengan sempurna.

Tangannya tergerak mengambil sebuah karet gelang yang melingkar ditangannya. Menyatukan surainya dan mengikatnya dengan bentuk poni tail.

Ia berjalan menelusuri hamparan pasir putih yang lembut, dengan kamera yang menggantung di lehernya ia segera mengambilnya dan bersiap kala langit mulai berwarna jingga.

Senyumnya terbit melihat hasil fotonya. Netranya yang coklat madu, menatap sekeliling dengan jeli disertai senyum namun sejenak senyum yang terpatri di wajahnya luntur seketika saat, seorang perempuan dewasa dengan seenaknya membuang sebotol mineral ke arah laut.

Lantas, ia berlari dan mengambil botol tersebut membuangnya ke tempat yang seharusnya, segera ia mengejar perempuan tersebut.

"Permisi, mbak.Tolong jangan buang sampah disekitar sini ya mba, karena akan merusak keindahan pantai" ucapnya dengan lembut menasihati.

"Terserah saya dong. Situ siapa ngatur-ngatur" kata orang tersebut dengan sarkas.

Ia menghela napas sejenak dan tersenyum kecil, "saya memang tidak kenal mbaknya, tapi tolong kita jaga apa yang sudah diberikan alam bersama-sama" ujarnya dengan senyum.

"Halah, anak muda kayak kamu gak usah nasehatin saya" kata perempuan tersebut seraya mendorong gadis itu hingga membuatnya limbung.

"Saya hanya mengingatkan mba, ga ada salahnya kan ?"

"Halah, gausah sok ngatur" ujar perempuan tersebut seraya berjalan menjauh.

Ia menghela napas sejenak. Sesaat kemudian, ia kembali berjalan menelusuri pantai dan kembali menemukan seorang anak kecil membuang sampah kemasan ke tempat yang seharusnya.

Ia tersenyum sejenak,dan berujar dalam hati. "masih ada yang peduli dengan alam,aku bangga padanya".

Dering ponsel dari sakunya, membuatnya segera menekan tombol hijau.

"Halo,mah"

"Adek jam berapa mau pulang ?. Sebentar lagi malam loh" ucap seseorang di seberang sana dengan khawatir.

"Iya mah, sebentar lagi adek pulang. Tunggu Bang Al lagi otw mau jemput adek"

Terdengar helaan napas pelan diseberang sana.

The last SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang