4. Real Friend

2 1 0
                                    

"Bukan seberapa lama kamu mengenalnya, tapi seberapa baik kamu memahaminya"

•••••

Setelan kejadian kemarin, Bela terlihat acuh dan menjauhi kedua temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelan kejadian kemarin, Bela terlihat acuh dan menjauhi kedua temannya. Bahkan, saat berpapasan di parkiran sekolah pun ia hanya melenggang pergi menjauh. Aileen yang melihat itu seketika geram, dan segera mendekati Bela dengan cepat dengan menarik tangan Sava.

Ia berdiri tepat dihadapan Bela yang terlihat datar saat menatapnya, "Kenapa sih"

"KAMU YANG KENAPA !!!, CUMAN KARENA KEMARIN KAMU JADI GINI, JAWAB BELA" marah Aileen dengan wajah yang memerah.

Sontak bela yang mendengarnya pun segera menatap Aileen dengan tajam, "KALAU IYA KENAPA HAH"

"Bel, kalau cuma karena kemarin maaf ya, aku tau kok kemampuanku ga sebanding sama kamu. Tapi Bel, boleh kita balik kayak dulu lagi" ujar Sava.

"Bagus kalau lo nyadar" balas Bela dengan sinis. "Apa tadi lo minta kita balik sahabatan kayak dulu, cih sorry ga level"lanjutnya dengan songong.

"LO TUH YA, KALAU KITA SALAH KASI TAU BEL" seru Aileen.

"Asal lo berdua tau, gue muak sahabatan sama lo berdua" balas Bela.

"Maksud kamu Bel ?" tanya Sava dengan wajah bingung.

"Gue benci orang berisik, banyak omong kayak Aileen dan gue benci kenapa gue bisa sahabatan sama lo dari SMP Sava" saut Bela dengan tangan menunjuk tepat diwajah Sava.

"Terus kamu maunya aku berubah jadi orang yang pendiam, IYA HAH" ucap Aileen dengan wajah merah padam.

"Tapi kenapa kamu benci sama aku Bel ?" Tanya Sava dengan pelan.

"Oh lo mau tau kenapa gue benci sama lo" balas Bela yang diiyakan oleh Sava.

Sejenak Bela menghela napas dalam,
"KARENA GUE BENCI DARI DULU LO SELALU DAPAT PUJIAN DARI BAKAT YANG LO MILIKI, GUE BENCI ITU. LAGI LO ITU SAKIT DAN LO UDAH BUAT SAHABAT GUE YANG NYATANYA SAUDARA LO PERGI, GUE BENCI LO ALSAVA" ujar Bela dalam satu tarikan napas dengan emosi menggelegar.

"KETERLALUAN KAMU BEL, GAK SEHARUSNYA KAMU UNGKIT YANG SUDAH LEWAT, KAMU GAK PERNAH TAU APA YANG DIRASAIN SAVA KAN" marah Aileen.

Bela terkekeh sinis " Keterlaluan Lo bilang gak salah dong gue bilang gitu, nyata kan dan lo Aileen, lo itu cuman orang baru dihidup dia lo gak tau apapun tentang dia" ujar Bela dengan menunjuk Sava.

"Walupun gue orang baru seperti yang lo bilang, seenggaknya gue gak bermuka dua kayak lo" balas Aileen dengan gigi bergelutuk.

Sava tersenyum getir melihatnya, "Aku tau Bel kalau aku ga sehat kayak kamu, aku selalu terbayang-bayang Sam dia bel, aku sudah berusaha buat sembuhin luka lama tapi itu ga mudah bel, aku selalu ingat dia, aku ingat kalau kita sering bareng. Tapi bel, dengan kamu bilang begini luka yang hampir menutup terbuka lagi bel. Tolong bel, jangan buat aku jatuh lagi aku gamau, aku capek bel"

The last SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang