【CHP_05】

602 42 4
                                    

Wala~ hallo~ ayembek. Kgak tau lu'' pada suka apa kgak ama ni chapter.

~

Ypt Happy Reading~

Ypt Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

□ WHO? □

Hujan yang begitu deras mengguyur kota GoldenHour yang di hiasi langit kelabunya diiringi beberapa sambaran petir kecil. Membasahi jalanan aspal maupun tanah menjadi samar dan licin. Bulan yang seharusnya terang kini hanya menampakan samar sinarnya dibalik awan itu.

DOR
DOR

Suara tembakan dari pistol jenis Beretta terdengar menggelegar di salah satu gang diantara bangunan bangunan yang sudah terbengkalai. Tempat itu sudah biasa dijadikan tempat penyiksaan. Bahkan jarang orang yang melewati jalan itu.

Brak- stash

'Ahkk-'

Suara tubrukan antara tempat sampah terdengar beserta rintihan kesakitan dari seseorang yang terkena tembakan tadi di lengan bagian kirinya. Sedangkan satu orang lainnya telah tumbang karena tembakannya tepat mengenai jantung sang korban. Si pelaku penembakan berjalan mendekati orang yang masih hidup,diduga sekarat itu sambil memainkan pistol yang ia pegang.

Cklik tap tap

Sret bruk!

"Khu-erkkk"

"Siapa?"

Suara yang terasa berat itu terdengar di gendang telinga sang korban. Ia melihat mata pemuda itu berkilat tajam dari balik tudung yang ia kenakan. Ia merasakan tubuhnya bergetar.

"T-tolong.. bebas...kan.. saya tuan, s-saya...han..nya men..jalan....kan.. t-tugas.. sa..ja."

"He- semudah itu lu minta bebas dari gua."

Pemuda yang diduga pelaku penembakan itu mencekik leher sang korban dengan sebelah tangan sambil menahannya di tembok. Si korban tembakan itu membelalakan matanya saat melihat senyuman mematikan pemuda di depannya. Tubuhnya bergetar hebat, tangannya berusaha melepaskan cengkraman pemuda itu. Tapi apalah daya tenaganya sedang tidak stabil. Ia hanya bisa memohon agar dirinya tidak di bunuh.

"T-tolong tuan.. j-jangan b-bunuh saya!"

"Bunuh?"

Pemuda itu menaikan sebelah alisnya, lalu tersenyum seperti tadi. Tangan yang bebas ia gunakan untuk meraba saku baju dan celana sang korban,mencari sesuatu.

Dompet. Ia menemukan dompet si korban, lalu membukanya mencari kartu nama.

"Tuan Shan, asisten dari presdir perusahaan Bond-Sp. sekaligus suruhan terpercaya presdir. Kalo gua bebasin elu, terus lu laporin semua informasi yang lu dapet ke bos lu, gua gak bakalan di bayar. Tapi kalo gua bunuh lu ama bos lu itu, bayaran gua tiga kali lipat."

[BL]Dark Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang