【CHP_09】

361 36 2
                                    

□ Svart Curse □

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Svart Curse

"Minggir tai!"

Bukk!!

Satu pukulan bantal melayang dengan keras kearah voltra. Tapi sang empu tetap pada mimpinya. Voltra malah mengeratkan pelukannya pada perut seseorang yang sedari tadi berusaha melepaskan diri darinya.

"Lepas sialan!!"

"Diam atau ku bunuh sekarang."

"Lepas atau gua teriak kalo lu pembunuh yang udah pernah ngebantai ratusan orang sendirian sialan!"

Voltra terdiam dengan tutur kata si pemuda biru laut itu. Matanya menatap lamat pemuda kecil di dekapannya itu. Dia tidak ada bedanya dengan sang adik, pikirnya.

Raut wajah mengejek kini terpasa di wajah rupawan miliknya.

"Heh! Teriak aja kalo bisa. Aku gak takut."

"Sialan! Lepasin bangsat! Gua mau pulang!"

"Silahkan kalo kamu bisa keluar dari kamar ini."

Voltra tersenyum kemenangan. Bagaimana tidak. Pintu kamar terkunci, jika lewat jendela, mereka ada di lantai 3 kamar paling ujung. Yang mana tidak ada balkon selain di kamar itu.

"Tch sialan!"

"Kau Beliung Aozora bukan. Umur mu baru menginjak 18 thn." Ujar Voltra yang masih setia memeluk pinggang pemuda yang dipanggil Beliung itu.

Sedangkan Beliung hanya menatap horor pemuda tinggi yang sedang memeluknya itu. Padahal identitas dirinya sudah ia rahasiakan. Bagaimana dirinya bisa tahu.

"Jangan memandangku dengan tatapan bodohmu itu. Aku tau semuanya. Aku juga tau siapa saja keluargamu."

Beliung mematung. Menatap kosong pada Voltra yang ada di belakangnya. Oke sekarang ia tidak tahu harus bagaimana. Merasa pelukan pada perutnya melonggar ia pun tersadar. Dengan cepat Beliung duduk membawa tubuhnya menggeser ke sisi ranjang yang lain.

"Hh astaga,, jam berapa sekarang." Ujar Voltra yang masih berbaring seraya meregangkan otot tubuhnya. Lalu dirinya menatap jam dinding di ruangan gelap itu.

03.23 Ternyata masih pagi. Voltra beranjak dari kasurnya. Lalu berjalan menuju pintu. Belum sempat memutar kenop pintu, Beliung bersuara.

"Mau kemana lu?"

Voltra berhenti lalu melirik Beliung yang sedang memasang wajah bertanya nya. Voltra tersenyum.

"Kenapa? Takut ditinggal sendiri?"

"Idih geer amat jadi orang. Gua mau pulang!"

"Heh! Coba aja kalo bisa." Setelah berkata demikian Voltra dengan cepat membuka pintu lalu keluar. Voltra mengunci pintunya dari luar. Ia tidak akan melepaskan mangsanya kali ini.

[BL]Dark Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang