【CHP_06】

511 37 4
                                    

Masih ada yang nunggu kah?
MAAF CHAP KALI INI KAYAKNYA BAKALAN GARING BAH
Maap bila typo bertebaran!!

Masih ada yang nunggu kah?MAAF CHAP KALI INI KAYAKNYA BAKALAN GARING BAHMaap bila typo bertebaran!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

□ Tell a story □


Di suatu ruangan gelap yang lumayan luas dengan berbekal cahaya remang bulan dari balik celah gorden yang tidak tertutup rapat. Seorang pemuda terjaga dari tidurnya diatas kasur oversizenya, ia duduk sambil memeluk lututnya, menenggelamkan wajahnya dilipatan tangannya. Ia terbangun karena mimpi buruk mungkin?

Ia mengangkat kepalanya lalu melirik pada jam digital led yang ada di atas nakas samping kiri kasurnya. 00.14. Menyebalkan, padahal tadi mimpinya tidak seperti itu. Ia teringat mimpinya saat di perjalanan menuju kediaman sepupunya. Apalagi tadi pagi sepupunya yang narsis itu bertanya padanya.

"Sialan, jadi keinget lagi kan!" Dengusnya. Mana jawabannya minta di tampol lagi.

_"Hali, gua mau tanya sesuatu."

"Paan?"

Pagi ini mereka sedang bersantai di ruang tengah sambil menonton acara tv. Sedangkan Gena dan Liro, mereka berdua ada acara diluar. Jadi, yaa, tinggal mereka berdua dirumah. Gak beneran berdua sih, masih ada pak Qiu dan dua pelayan rumah lainnya.

"Semalem lu mimpi apaan? Sampe bilang pen ditemenin, terus lu bilang 'takut makhluk itu dateng lagi,,' hm?"

Solar menaik turunkan alisnya dua kali sambil tersenyum, menggoda sang empu, sedangkan yang ditanya tersentak kecil. Ia heran makhluk apa yang ia lihat dimimpinya, mba kun kah, atau yang lebih elit goblin kah? Kan lumayan tuh kalo makhluknya aneh. Bisa jadi bahan inspirasi buat koleksi cerita fantasinya. Secara, Solar itu sering bikin cerita fiksi. Bahkan mengoleksi cerita - cerita fantasi.

"Ha?-"

"Lu liat makhluk apaan semalem? Hm?"

Desaknya lagi sambil memajukan wajahnya kearah Hali. Posisi Solar duduk menyamping ke arah Hali di satu sofa panjang. Sedangkan Hali menghadap tv sambil memangku setoples camilan. Hali bingung harus menjawab apa. Tapi, jika ia tidak menjawabnya Solar akan mengganggunya terus. Bahkan didepan orang rumah.

"Ceritain dong~"

"Come on, Hali~"

"Halilintar~ yang lucu~ imut~ tam- eh enggak. Tampanan juga gua."

"Lu bilang gua apa!!?" Seketika suasana di ruangan itu berubah kelam dengan aura suram di belakang Hali dengan tatapan segitnya. Menyadari ucapannya tadi, Solar melirik Hali dengan terpatah-patah sambil tersenyum kaku. Tapi setelahnya ia langsung menatapnya serius.

"Ceritain atau gua bakar ntu boneka pikacu yang menuru lu lucu tapi menurut gua bikin sakit mata." Ucapnya dengan sekali tarikan nafas. Lalu membalas tatapan segitnya Hali.

[BL]Dark Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang