Raven menghembuskan nafas lelah, kemudian menghampiri ketiga nya dan duduk diatas sofa bersebelahan dengan Haikal.
"minum dulu Ven!," ucap Candra sambil menyodorkan segelas minuman dan langsung diterima oleh Raven.
"kenapa?," tanya Haikal
"ada yang nguntit gue lagi," jawab Raven
"gak abis pikir gue sama mereka," sahut Candra
"udahlah, nanti kalo mereka bertindak lagi kita samperin, omongin baik-baik," lerai Mahen.
Keadaan menjadi hening, semuanya termenung. Terlarut kedalam pikirannya masing-masing, tiba-tiba pikiran Raven teringat orang yang hampir ia tabrak, bagaimana dengan keadaannya. Tertabrak atau tidak tapi Raven merasa orang itu tak tertabrak, ia juga menjadi tak enak hati karena tidak sempat berminta maaf.
Raven ingat orang itu jatuh karena menghindar dari motor nya dan mungkin hanya kaki saja yang terluka, mungkin jika bertemu orang itu, Raven berjanji akan meminta maaf. Ya Raven berjanji!
...
Zeka memasuki gerbang sekolah dengan tergopoh-gopoh, akibat sebelah kakinya terluka. Saat melewati area parkiran, Zeka bertemu dengan tiga sahabat nya.
"kaki lo kenapa?," tanya Gisha membuat pandangan Josey serta Yumna terarah ke kaki sebelah kiri Zeka yang tertempel perban.
"tadi malem gue apes banget sumpah," ucap Zeka
FLASHBACK ON
Ketika sedang asik rebahan sembari bermain ponsel, tiba-tiba Vilia berteriak memanggil namanya.
"ZEKAA!!"
Dengan gesit Zeka terbangun, lalu menghampiri Vilia yang berada diruang tengah.
"ada apa bu?," tanya Zeka
"kamu punya pembalut?," tanya Vilia dengan keadaan pinggang ke bawah yang ditutupi kain, entah kain apa.
"stok punya aku habis bun," jawab Zeka
"yaah, kalo gitu tolongin bunda yah? beliin pembalut nya," pinta Vilia
"kok aku sih bun, kan ada bibi Minah yang bisa beliin"
"enggak-enggak, kesian bi Minah lagi istirahat, jadi kamu aja ya?"
Zeka berdehem membuat Vilia tersenyum senang, lalu memberikan sejumlah uang kepada Zeka.
"yaudah sana, cepetan!"
Mau tak mau Zeka harus pergi karena ini perintah dari nyonya Vanteska yang terhormat, Zeka memilih berjalan kaki. Saat sudah mendapatkan apa yang dibutuhkan, Zeka bergegas untuk pulang.
Ditengah perjalanan pulangnya, dengan keadaan jalanan yang sunyi, Zeka terus berjalan hingga sebuah motor yang hampir menabrak nya, jika ia tak cepat menghindar dan menjatuhkan diri diatas trotoar jalan, mungkin ia sudah mati ditempat.
Zeka melihat lagi satu pengendara dibelakang pengendara yang hampir menabraknya, pelaku yang hampir menabraknya berhenti dan turun dari motor nya, Zeka kira akan menolongnya. Tetapi dugaan nya salah, pelaku itu malah adu jotos bersama pengendara dibelakangnya tanpa memedulikan Zeka sedikit pun, bahkan sampai adu jotos itu selesai.
Zeka melihat pelaku itu pergi begitu saja, tanpa melihat kearah Zeka sedikit pun.
"anjing! tolol, mana tu orang kagak minta maaf lagi." Gerutu Zeka, sembari melihat pemuda yang terkapar lemas yang tak jauh ditempat duduknya.
"gue tandain lo berdua."
FLASHBACK OFF
"ya begitulah, kayak gaada dosa, main tinggal-tinggal aja tanpa minta maap," kesal Zeka
"yaudah masih untung lo kagak ketabrak beneran terus koit," ujar Gisha
"heh kalo ngomong!," sahut Josey sembari menoyor kepala Gisha. Kemudian mereka kembali berjalan ke arah kelas masing-masing.
Di perjalanan menuju kelas, Zeka berkata. "Jos, lo duluan gue kebelet," lalu berbelok meninggalkan Josey yang belum sempat menanggapi apapun atas perkataan Zeka, tanpa pikir panjang lagi Josey melanjutkan langkahnya.
Saat perjalanan menuju toilet, Zeka menabrak seseorang.
"anjing!," pekik perempuan itu
"lo kalo jalan liat-liat dong, bangsat!," ucap perempuan itu sambil membenarkan baju yang sedikit tidak rapi.
"lo yang nabrak gue, kenapa lo yang sewot!"
"lo gatau gue ya?, perkenalkan gue Velicia anak dari kepala sekolah disini." Ucap Velicia seraya menjulurkan tangan kanan.
Zeka mendengarnya hanya berdecak malas, "sorry, ga ada yang minta lo buat ngenalin diri," ucap Zeka lalu masuk kedalam toilet.
"shit ," gumam Velicia sembari melihat kepergian Zeka.
Masih ingat dengan nama Velicia? itu loh yang pernah digibahin sama Josey di bab kelima.
Velicia adalah anak dari ibu kepala sekolah, yaitu bu Rina. Menjadi anak dari kepsek membuat Velicia sangat terkenal di sekolah Neo Culture High School, ditambah lagi dengan paras nya, bisa disebut Cantik. Karena kepopulerannya, Velicia sering bersikap semena-mena kepada murid-murid lain, ia juga seringkali di gosip kan tengah dekat dengan Raven si ketos.
...
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu, keadaan sore ini terasa sanat menyejukkan, langit tampak tak terlalu panas dan juga tidak mendung. Zeka berjalan sendirian di koridor sekolah sambil menggendong tas miliknya dipundak, Gisha Josey dan Yumna mereka sudah pulang terlebih dahulu.
Setelah sampai didepan gerbang ia mengedarkan pandangannya, apakah mobil yang akan menjemput nya sudah ada? ternyata nihil, ia tidak menemukan nya, berarti dia harus menunggunya terlebih dahulu. Tak lama kemudian mobil dan supir yang menjemputnya pun datang, kemudian ia masuk kedalam setelah supir itu membukakan pintu untuknya.
"maaf non, tuan ingin bertemu dengan nona sekarang juga, jadi sekarang langsung atau mau ke rumah dulu?," tanya supir dengan nada sopan tapi lebih terdengar tunduk.
"emang papa lagi dimana?," tanya Zeka
"tuan sekarang berada di kantornya non," jawab supir
"langsung saja," supir mengangguk paham, lalu mobil tersebut melaju pergi dari gerbang sekolah.
***
Jangan lupa buat vote and komen nya ya ges ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZEKA (Hiatus)
Fiksi RemajaSeorang gadis pindahan dari negeri Paman Sam, ia di haruskan kembali ke tanah air karena ayahnya. Katanya ada sesuatu yang harus gadis ini lakukan di tanah kelahirannya tersebut, ia di pindahkan ke SMA Neo Culture High School. Hari pertama masuk se...