KE DELAPAN

13 7 0
                                        

sorry, baru bisa update sekarang 🙏
⚠️TYPO BERTEBARAN ⚠️
.
.
.

Setelah dua puluh menit menempuh perjalanan, Zeka berjalan masuk tanpa menghiraukan kedua satpam yang menyapa nya didepan pintu masuk. Saat ingin menuju lift Zeka dengan sekretaris papa nya.

"nona, sudah ditunggu diruang kerja tuan Zexan," ucap sekertaris itu, Zeka mengangguk lalu masuk ke dalam lift.

Lift terbuka, kemudian Zeka menuju pintu ruangan Zexan, lalu mengetuk pintu. Pintu terbuka dari dalam memperlihatkan laki-laki blasteran Indonesia dan Amerika tersebut, mempersilahkan Zeka untuk masuk ke dalam ruangannya.

"duduk!" perintah Zexan, dengan patuh Zeka menurut dan duduk di depan meja Zexan yang berhadapan langsung dengan papa nya.

Zeka sudah tahu, bahwa papa nya akan membahas apa, terlihat dari raut wajah Zexan yang serius serta tatapannya yang terasa tajam dan menusuk.

"new info?," tanya Zeka

"no, sorry papa belum dapet info apa-apa. Papa cuma mau kamu harus lebih hati-hati dalam lingkungan sekolah, papa pernah denger kalo salah satu murid disana ada kaitannya dengan masalah ini," ucap Zexan

"cewe? cowo?," tanya Zeka lagi

"papa belum pasti itu, yang jelas seumuran sama kamu"

"lalu aku harus mulai dari mana?," tanya Zeka

"sementara ini kamu jangan bergerak terlalu jauh, cukup amati orang-orang disekitar mu, waktu demi waktu kamu bakal tau siapa orangnya," ucap Zexan seraya mengambil kertas yang berada di atas meja tersebut dan membacanya.

"apa papa seyakin itu?" ucap Zeka memastikan

"yeah," jawab Zexan tanpa menoleh ke arah Zeka.

...

Pagi hari ini, Zeka berangkat lebih awal ke sekolah, beberapa murid sudah ada berada didalam kelas nya karena jadwal piket, ada yang sedang menyapu, mengepel, mengelap kaca.

Zeka berjalan di koridor menuju kelasnya, ia berangkat menggunakan sepeda motor. Kemarin setelah berbincang dengan Zexan, ia ditawari sepeda motor oleh Zexan, dan Zeka menyetujuinya. Dan tanpa Zeka sangka, kemarin malam motor yang Zexan pesan sesuai tipe apa yang Zeka mau, sudah berada terparkir di garasi rumah kediaman Vanteska, ia kira motor yang Zexan pesan akan datang dua atau sampai tiga hari dikirim kan ke rumahnya.

Zeka membuka pintu kelas, tampak kosong dan sepi, hanya memperlihatkan bangku yang berjejer rapi dengan kursi yang di naikin ke atas meja.

Zeka berjalan menuju bangkunya, menurunkan kursi dan meletakkan tas ranselnya di atas meja. Ia melihat ke arah jendela, memperlihatkan sosok pemuda yang berwajah tegas itu, menjabat sebagai ketos di sekolah Neo Culture High School ini dengan berpakaian rapinya, ia berjalan menuju kelasnya yang lebih tepatnya berada di sebelah kelas Zeka.

"HALO MY KELASS," pandangan Zeka langsung teralih ke arah pintu kelas, ternyata itu Serli teman sekelas nya yang baru datang.

"masih pagi udah teriak-teriak aja lo," ucap Zeka, Serli mendengar nya hanya menyengir.

"sorry gue ga tau, gue kira ga ada orang, hehe"

"piket lo?," tanya Zeka seraya berjalan keluar kelas

"ya iya lah bestie.. e-eh mau kemana lo? temenin gue, gue takut," ucap Serli sedikit berteriak

"ini udah pagi ege, ga bakal ada apa-apa," jawab Zeka yang sudah berjalan di ambang pintu untuk keluar.

Serli melihat Zeka keluar kelas hanya berdecak, "...tapi gue masih takut!"

Kembali pada Zeka yang sudah berada di kantin, Zeka tengah memakan roti bakar sambil sesekali memainkan handphone nya, kantin masih sepi jadi disana hanya memperlihatkan Zeka seorang.

Tanpa Zeka sedari ada seseorang, yang duduk di hadapan Zeka sambil meletakkan segelas air susu diatas meja tersebut.

"kalo lagi makan, jangan sambil maen hp," Zeka tersentak kaget melihat siapa yang berada di hadapannya sekarang.

"nih di minum susu nya," ucap pemuda itu sambil menyodorkan segelas air susu di sebelah piring yang berisi roti bakar.

"buat gue? kenapa ga lo aja yang minum," jawab Zeka sambil meletakkan kembali segelas susu di hadapan si pemuda tersebut.

"buat lo, Zeka." meletakkan kembali

"beneran buat gue?"

"iya," jawab pemuda itu

"thanks, Raven." ucap Zeka sambil meminum segelas air susu

"tumben sendirian," ucap Raven seraya menatap manik Zeka dengan intens.

"lo juga, tumben sendirian biasanya sama and the gang," tanya balik Zeka

"belum pada dateng," jawab singkat Raven

...

Malam ini Raven dan temannya mengundang Geng Vardezz ke sebuah cafe,yang akhir akhir ini sering mengganggu ketenangan Raven dan temannya.ada sebuah kesalah pahaman yang harus diselesaikan supaya Geng Vardezz tidak lagi mengganggu.

Sudah dua puluh menit Raven dkk menunggu Geng Vardezz akhirnya mereka datang.terlihat dari kejauhan seorang lelaki berperawakan tinggi yang diketahui namanya Andre Valrio dan di ikuti beberapa orang di belakangnya.

"apa?" Tanya Andre langsung.

"santai dong buru buru amat,duduk dulu kali." Kata Haikal sambil menunjuk kursi didepannya dengan dagu.

"gue masih banyak temuan malem ini,tadinya kita gak bisa datang ke sini.cuma ya gitulah ini juga demi keadilan temen gue." Songong Andre.

Raven menghela nafas."Kalian semua pada salah paham, bukan Candra yang sengaja nabrak temen Lo."

"maksud Lo? jelas-jelas dari rekaman cctv di jalan itu pelakunya itu dia!" Tuduh Algi memotong.

"gue hari itu ga ada lewat jalanan sana!" Bentak Candra pada Algi

"santai chan santai, atur nafas lo" Ucap raven menenangkan Candra yang sudah terbawa emosi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZEKA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang