Chapter 6

40 10 0
                                    


Sementara itu di ruang makan kerajaan. Setelah perjamuan makan dihidangkan pelayan, masing masing keluarga kerajaan pun menikmati hidangan yang tersaji dengan penuh semangat.

"Tidak kusangka ini begitu nikmat, siapakah gerangan april yang memasak semua makanan unik ini ayleena? Bukankah kau yang mempekerjakannya di istana" tanya sang raja

"Benar ayah, memang aku yang merekrutnya. Dia adalah salah satu abdi terbaikku saat ini yang ku miliki" ucap ayleena bangga sambil menyantap ayam geprek. Agaknya ini, akan menjadi makanan favoritnya mulai sekarang.

"Ku rasa budak bodohmu itu cukup berguna dalam hal makanan" felix menyela, dia masih teringat kejadian lampau di koridor

"Sudahlah, aku sangat menyukai masakan april sekiranya nanti ayleena dapat secara langsung memperkenalkannya ke diriku" titah raja

"Baik baginda"

Tak lama kemudian raja menyelesaikan makannya dan meninggalkan ruang makan sehingga hanya tersisa felix dan ayleena.

"Kak tidakkah kau berhenti menghina bawahanku padahal kau sendiri memakan masakannya dengan lahap" tegur ayleena

"Apa maksudmu?! Sudahlah berhenti bicara omong kosong, lebih baik aku latihan saja" pungkas felix sembari meninggalkan ruang makan

"Dasar kakak bodoh"

......

Di barak pelatihan telah tersedia tikar kecil dan berbagai jenis masakan yang sedang dinikmati april,leo dan sean.

"Masakan kakak memang yang terbaik apalagi ayam gerpek ini aku suka" kata leo bersemangat dengan kedua paha ayam di masing masing tangannya

"Ayam geprek leo, iyadongg masakan kakakmu ini termasuk cagar budaya yang harus dilestarikan gengss HAHAHA" -april

"Aku kurang paham cagar budaya itu apa, tapi yang pasti masakanmu memang enak pril" -sean

"Dipuji puji seperti ini gue jadi malu broww" ucap april sambil menepuk nepuk pundak sean

Sean yang jarang berkontak fisik dengan seorang wanita pun sangat canggung, lain halnya april yang tertawa terbahak bahak merasa bangga dengan dirinya sendiri. Tidak menyangka ayam geprek 10rebuan di dunia modern sangat berharga disini.

"Sepertinya asyik sekali disini"

"Wadaw macan antagonis pewaris tahta datang nichh" lirih april

"Apa maksudmu?!" Geram felix

"Hormat kepada sang putra mahkota felix semoga kebahagian selalu menyinari" ucap sean diikuti leo dan april

"Eh he tidak ada yang mulia pangeran, hamba yang hina dina ini hanya sedang berdialog dengan diri sendiri" drama april

"Kakak jangan mulai lagi, maafkan kakak saya yang mulia" -leo

"Ada apa gerangan yang mulia kesini?" -tanya sean

"Kau pikir orang ke barak pelatihan untuk makan dan bersenang senang seperti kalian? Tidak lihat aku bawa pedang aku ingin latihan. Dasar tidak berguna" pungkas felix sambil berlalu menuju lapangan

"Dasar manusia sombong laknat tidak tau diriii akhh kalo lu bukan pangeran udah gue bejek bejek elahh. Ngomong gabisa santai kali yehh kek dia sendiri yang punya mulut" gerutu april

"Sudahlah, yang mulia felix memang begitu" ucap sean

"Aku tidak suka juga kak" -leo
April membungkuk mensejajarkan diri dengan leo

"Besar nanti gue ga perduli adik kecil ini mau jadi apa dan bagaimana yang penting jangan kasar sepertinya ya," kata april sambil mengelus kepala adiknya

"Tenang saja kak, aku akan jadi adik yang paling manis untukmu dan akan selalu melindungimu aku janjii" -leo

"Nah mari kita melanjutkan latihan kalo begitu" ajak sean sembari menarik tangan leo menuju ke lapangan
April yang melihat itupun hanya terkekeh dia tidak menyangka leo yang penakut ditemuinya sekarang sudah mendapatkan tujuan hidupnya apalagi dia adalah alasan dibalik itu semua.

"Hmm gue ngarepnya yah semoga ini gabakal serumit kek novel yeh" keluh april
April pun pergi meninggalkan barak dan menuju ke kamar ayleena, ya sebagai hamba sahaya ayleena yang baik hati dan tidak sombong ini ada baiknya kita cari muka terlebih dahulu siapa tahu kan kenaikan gaji HAHAHAHA pikirnya.

Siap laksanakan yang mulia 👏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang