Chapter 9

40 10 0
                                    

Hening menyelimuti keadaan di malam hari, disaat banyak orang sudah menyelami dunia alam mimpinya, saat tak banyak lagi orang yang membuka mata, saat itulah masa paling pas untuk mencari ketenangan pikiran dan jiwa.

Diam merenung bertemankan sepi dan dinginnya angin malam. Itulah yang sedang dilakukan putri ayleena setelah merenungi kejadian pada pesta penyambutan tadi. Tak lama kemudian, suara pelayan pun terdengar mengetuk pintu kamar sang putri.

Tok tok tok 

"Yang mulia, saya telah membawa april"

"Suruh dia masuk." Perintah ayleena
Setelah mendengar itu pun pelayan mempersilahkan april untuk masuk ke kamar putri ayleena.

Duh, ada apa lagi si nih majikan satu repot amat malem loh ini capek mo bobo cantik masih aja dipanggil panggil elah. Batin april

"Selamat malam yang kelabu, wahai yang mulia tuan putri ayleena. Di malam yang dingin ini pun anda tetap terlihat bersinar,ah mungkin bintang di langit pun iri melihatnya."

"Berhenti membual april. Aku memanggilmu kesini bukan untuk bersyair."

"Lantas karena apa yang mulia tuan putri nuh agung, anda repot sekali menganggu pelayan kecil yang sedang menikmati istirahatnya ini" ucap april menyindir.

"Kau tidak senang?" Tutur ayleena dengan dahi mengkerut

Menurut looo???? Hellow siapa yang heppy jingkrak jingkrak kalo diganggu tidurnya setelah habis nguli kampret. Gerutu april dalam hati.

"Apalah hamba ini, mana berani tidak senang kepada yang mulia tuan putri hahaha" april tersenyum sangat lebar

"Hentikan senyum konyol di wajah bodohmu itu. Aku ini sedang sedih"

"Lompat aja dari jendela yang mulia"

"Apa maksudmu?! Kau menyuruhku mati"

"Daripada pusing yeh kan lebih baik mati ehh salah, olahraga maksudnya kan lumayan nanti pusingnya hilang"

"Hahaha lawakanmu lucu sekali april"

"Receh sekali, aku bahkan tidak melawak yang mulia tuan putri"

"Jadi kau benar benar menyarankanku mati begitu?"

"Sudahlah cerita saja gue capek banget ini yang mulia, lelah hayati nguli pesta seharian lebih ini"

"Ya ya ya. Aku kesal dengan rambut pink sialan itu,kira kira aku harus bagaimana? Aku tahu kau paling mengerti urusan seperti ini. Karena jika tidak akan ku potong gajimu bulan ini" ancam putri ayleena

"Waduhh serem amat woi omongannya gaboleh gitu yang  mulia, kata orang pamali ya pamali"

"Aku tidak mengerti bicaramu. Tapi yasudahlah apa saranmu? Ini menentukan keputusanku memotong gaji atau tidak"
Woii sialan asu badjingan nih majikan sekate kate sama gueee elahhh masa kisah asmara nya menentukan gaji gue.

"Siap,Laksanakan yang mulia. Menurut hamba sebaiknya yang mulia mengabaikan grand duke untuk sementara waktu, dengan demikian yang mulia grand duke mungkin akan merasa kehilangan perhatian dari yang mulia tuan putri."

"Ada benarnya juga, ya baiklah silahkan pergi aku kesal melihat wajah bodohmu itu dan ah ya gajimu hanya akan ku potong 10% setidaknya saranmu lumayan."

April pun meninggalkan kamar putri ayleena dengan perasaan kesal. Sepanjang koridor dia menggerutu hingga akhirnya memutuskan untuk duduk di taman saja sembari menenangkan dirinya.

Pov April

Bangsat bangsat bangsattt majikan sialan emang. Main seenaknya bangunin orang untuk dipotong gajinya astagaaa. Rasanya kalo bukan tuan putri juga udah gue bejek bejek itu rambutnya. Kalo selain itu ya kasian juga mukanya lumayan cakep si, yakk bodo amat biarin.

Gimana ceritanya gaji gue dipotong gitu aja. Meski cuma 10% pun tapi lumayan woi buat jajannya leo kan ya. Waduh kenapa ini taman banyak nyamuk nya juga si.

"Hahh susahnya jadi babu, udah masang muka 10 lidah 10 kirain bisa naik gaji taunya diturunin asu asu. Mo kesel tapi dia keluarga kerajaan, tadi apa katanya wajahku yang cantik rupawan ini dibilang wajah bodoh. Matanya soang kali ah, gini gini juga gue lumayan cakep kalo abis mandi." Maki april dibawah pohon taman istana

Pov end

Sedari tadi pria dengan rambut hitam memperhatikan tingkah pelayan dari atas pohon. Si pria terkekeh pelan melihat tingkah  lincah dan umpatan umpatan yang keluar dari pelayan tersebut untuk putri ayleena. Nampaknya dia menikmati setiap perubahan ekspresi pelayan tersebut.

"Eh suara aapa itu, keknya ada suara deh tadi apa perasaan gue aja kali ya. Masa iya di taman istana masih ada hantu yang bener ajaa woi. Mending gue kabur dah" ucap april sembari berlari meninggalkan taman istana.

Setelah perginya april dari taman tersebut, sang pria pun melompat kebawah.

"Yang mulia pangeran louis anda dipanggil menghadap raja" ucap salah satu prajurit

"Hm" kata louis berlalu

Iya benar, seorang pria yang sedari tadi memperhatikan april adalah pangeran louis. Awalnya dia hanya ingin menikmati malam di taman istana tapi ternyata dia mendapatkan hiburan yang menarik.

......

Dapur istana. Ya sekarang april sedang berada di dapur istana setelah berlari ketakutan tadi, nampaknya dia ingin membuat sesuatu.

Huh capek juga ya lari lari gini...keknya gue gabisa tidur kalo belom makan sesuatu, enaknya makan apa yaa? Ah bikin nasi goreng aja deh mayan biar abis makan pasti ngantuk tuh terus tidur deh. Ih pinter kali april ini. Batinnya Bangga

April pun memasak nasi goreng untuknya namun dengan porsi sedikit lebih banyak. Setelah matang dia menaruh nasi goreng tersebut di salah satu meja makan pelayan dapur yang dekat jendela.

Dari jendela dapur tampak pria yang sedang mencari cari sesuatu, ia adalah alan yang merupakan sahabat kecil louis sekaligus ajudannya. Alan tak sengaja melihat ke arah jendela dapur istana, dimana dia melihat pelayan yang sedang makan sesuatu yang dia pun tidak tau persis makanan apa itu, Dia pun menghampirinya.

"Ehem, hei kau sedang makan apa?" Tanya alan

"Hah? Kenapa hidup gue ga tenang si baru juga mo nyuap nasgor ada aja makhluk yang nongol" gerutu april

"Gue? Nasgor? Nongol? Apa itu kenapa bicaramu sangat aneh, setahuku tidak ada kosa kata tersebut di kerajaan."

"Ya ya ya. Ada apa yang mulia bangsawan ah maaf aku tidak tahu persis namamu tapi kalo dilihat pasti bangsawan dari kekaisaran kan. Aku sedang memakan nasi goreng masakanku sendiri. Kenapa mau coba?" Ucap april sambil menyodorkan sendok berisi nasgor ke alan

"Eh baiklah"

Alan pun menyambut suapan april dengan sedikit malu. Karena ini pertama kalinya, dia disuap oleh seorang perempuan.

"Hah apa ini kenapa sangat enak em rasanya juga unik tapi bikin ketagihan. Aku mau lagi apakah masih ada, akan ku bayar berapapun" Ucap alan antusias

"Ini nasi goreng buatan april, inget itu aja tuan muda. Nah kalo mau sini lompat saja dari jendela duduk disini kebetulan aku masak banyak. Nanti abis itu bayar aja seikhlasnya toh juga aku butuh teman makan"

April setidaknya senang setelah mendengar kata bayaran alias uang. Ini yang dinamakan pucuk dicinta ulam pun tiba, gaji dipotong uang pun tiba. Iya itu hanya ungkapan konyol dari otaknya saja.

April dan alan pun makan nasi goreng sembari bercerita, nampaknya april penasaran dengan kondisi kekaisaran avreega (lebih tepatnya penasaran dengan toko dan restoran apa saja yang ada disana).

Siap laksanakan yang mulia 👏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang